Konten buatan pengguna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Veracious memindahkan halaman User-generated Content ke User-generated content
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''{{PAGENAME}}''' adalah konten foto, audio, teks, animasi, hingga video yang dipos pada [[jejaring sosial]] dan juga [[wiki]].<ref>{{Cite journal|last=Berthon|first=Pierre|last2=Pitt|first2=Leyland|last3=Kietzmann|first3=Jan|last4=McCarthy|first4=Ian P.|date=August 2015|title=CGIP: Managing Consumer-Generated Intellectual Property|url=http://journals.sagepub.com/doi/10.1525/cmr.2015.57.4.43|journal=California Management Review|language=en|volume=57|issue=4|pages=43–62|doi=10.1525/cmr.2015.57.4.43|issn=0008-1256}}</ref> Di era digital, {{PAGENAME}} hal yang lumrah karena teknologi yang sudah memadahi untuk setiap orang bisa berkreasi membuat suatu konten. Hal tersebut disertai dengan perubahan sifat konsumen yang menjadi pengguna yang memproduksi dengan menggunakan internet sebagai aspek utama. Publikasi konten tidak memerlukan percetakan atau sebuah tempat untuk memproduksi barang terlebih dulu karena informasi sudah dalam bentuk digital dan setelah diunggah ke suatu portal di internet pasti setiap orang mampu melihatnya. Untuk semakin menjangkau khalayak, biasanya para pemilik portal menyediakan kolom komentar untuk mengetahui sejauh mana khalayak menyukai artikel yang ada dalam portal tersebut. Media sosial juga dapat menjadi sarana {{PAGENAME}} ketika seseorang ingin memproduksi dan mempublikasikan konten secara mandiri.
'''User-generated Content di era digital'''
 
Contoh jenis ''{{PAGENAME}}'':
User Generated Content di era digital sangat menjadi penting karena teknologi yang sudah memadahi untuk setiap orang bisa berkreasi membuat sesuatu. Dengan banyak variasi yang bisa digunakan para konsumen untuk memproduksi konten sendiri, hal ini tidak hanya berfungsi di dunia jurnalisme tapi dalam keseluruhan konten website, bahkan di sosial media. Demokrasi informasi membuat perbedaan yang awalnya sifat komunikasi berasal dari satu orang saat ini menjadi banyak ke banyak orang. Hal tersebut disertai dengan perubahan sifat konsumen yang menjadi pengguna yang memproduksi dengan menggunakan internet sebagai aspek utama. Publikasi tidak memerlukan percetakan atau sebuah tempat untuk memproduksi barang terlebih dulu karena informasi sudah dalam bentuk digital dan setelah diunggah ke suatu portal di internet pasti setiap orang mampu melihatnya.
 
- Sebagai media untuk jurnalisme masa kini
Bahan yang bisa digunakan juga banyak, mulai dari gambar visual, audio, teks, gambar bergerak, hingga video. Media sosial juga menjadi sarana yang tepat ketika seseorang ingin memproduksi sesuatu secara mandiri. Karena fitur-fitur yang ada sudah sangat membantu untuk bisa memproduksi suara, gambar, video hingga gambar bergerak. Informasi sudah sangat bisa diakses dengan cara memberikan link yang kita inginkan untuk dilihat pembaca ketika ingin menyampaikan karya kita yang berada di portal media lain misalnya seperti suara yang ada di soundcloud maupun video di youtube.
Untuk semakin menjangkau khalayak, biasanya para pemilik portal menyediakan kolom komentar untuk mengetahui sejauh mana khalayak menyukai artikel yang ada dalam portal tersebut. Tidak hanya komentar namun juga bisa memberikan emotikon perasaan yang akan menggambarkan perasaan pembaca setelah membaca artikel yang terdapat di portal tersebut.
 
- Sebagai sarana hiburan
User Generated Content bukan konsep baru, namun bagaimana saat ini di era digital, khalayak menjadi lebih bersifat partisipatif dalam setiap penggunaan fasilitas di internet. Bisa dikatakan juga, UGC tidak bisa dipisahkan dari proses jurnalisme warga yang semakin marak terjadi di masyarakat.
Konten yang dibahas oleh khalayak juga tidak menyoal apa yang sedang dibahas oleh portal media hari itu, khalayak sangat bisa membahas topik yang memang ingin diperdalam olehnya lewat konten yang diproduksi. Misalnya dengan portal jurnalisme warga yang dimiliki oleh Net TV, Kompas, Tempo dan Detik, masing-masing memiliki isi konten website yang berbeda satu dengan yang lain. Tergantung bagaimana khalayak ingin mengekspresikan lewat tulisan, gambar maupun video.
 
- Sebagai sarana berjualan
'''Contoh User-generated Content'''
 
== Referensi ==
Adapun beberapa contoh penggunaan ''user-generated content'':
<references group=""></references>
 
== Pranala luar ==
- Sebagai media untuk jurnalisme masa kini
Di era digital ini, semua orang bisa menjadi jurnalis atau penulis berita. Perusahaan media massa seperti kompas membuat website khusus untuk para pengguna internet menyampaikan opini atau menulis suatu artikel secara gratis. Website tersebut yaitu [http://www.kompasiana.com kompasiana.com]. Para pengguna internet yang ingin menulis artikel dapat membuat akun kompas.id agar dapat login di kompasiana.com dan setelah itu, pengguna bisa langsung menulis artikel yang dia inginkan. Namun perlu dingat, artikel yang terdeteksi terdapat plagiasi didalamnya akan langsung dihapus oleh pihak kompasiana.
 
* [http://www.oecd.org/dataoecd/57/14/38393115.pdf OECD study on the Participative Web: User Generated Content]
- Menginformasikan keadaan sekitar
* [https://www.theguardian.com/weekend/page/0,,1939196,00.html A Bigger Bang] an overview of the UGC trend on the Web in 2006
[https://www.facebook.com/groups/info.cegatan.jogja/?ref=br_rs Info Cegatan Jogja] merupakan salah satu contoh user-generated content yang menggunakan media sosial sebagai sarananya. Berawal dari grup yang ada di Facebook, grup tersebut berisi beberapa anggota yang saling memberikan informasi mengenai keadaan sekitar Jogja. Selain memberikan informasi, para anggota juga dapat meminta bantuan sesama anggota grup apabila terjadi sesuatu. Dengan berkembangnya sosial media, Info Cegatan Jogja mulai merambah ke media sosial Instagram. Instagram juga memiliki nilai tambahan tersendiri karena selain dapat mengunggah foto, seseorang bisa memberi deskripsi bahkan komentar mengenai foto yang ditampilkan sehingga informasi yang disampaikan bisa lebih lengkap. Selain itu, ada pula fitur repost yang digunakan sebagai alat untuk mengunggah ulang foto dari akun yang lain. Para UGC biasanya mendapat foto dari beberapa orang dan agar orang mudah mengetahui pemilik dari foto tersebut maka digunakanlah fitur tersebut yang sudah menyantumkan pengirim dari foto tersebut.
{{Authority control}}
 
- Sebagai sarana hiburan
Hampir semua orang sudah memiliki salah satu atau bahkan lebih media sosial yang tersedia saat ini. [https://www.instagram.com/ Instagram] sebagai salah satu media sosial yang ada, mulai banyak digunakan untuk UGC. Salah satu akun Instagram yaitu [https://www.instagram.com/9gag/?hl=id 9GAG] menggunakan media sosial Instagram untuk memberi informasi yang menghibur dengan mengunggah video atau foto yang menghibur. Video dan foto tersebut hampir semua berasal dari pengguna lain yang mencantumkan sebuah hastag atau menandai akun 9GAG dan 9GAG mengunggah ulang foto atau video tersebut ke akun mereka menggunakan fitur repost.
 
- Sebagai sarana berjualan
Berbelanja merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang. Dahulu, seseorang harus pergi ke suatu tempat untuk membeli sesuatu, namun sekarang dengan bermodalkan internet dan smartphone, seseorang bisa membeli barang keinginannya tanpa harus berjalan jauh berkeliling mencari barang yang akan dibeli. [https://shopee.co.id/ Shopee], [http://www.bukalapak.com Bukalapak], dan [https://www.tokopedia.com/ Tokopedia] merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang membuat platform bagi para pengguna yang ingin menjual atau membeli barang secara cepat dan mudah. Pengguna hanya perlu login untuk membuat akun di website atau akun platform tersebut dan pengguna dapat langsung mencari barang untuk dibeli atau pun menjual barang-barang yang mereka jual. Para pembeli tidak perlu bersusah payah berkeliling dan para penjual tidak perlu mencari tempat seperti toko untuk berjualan.