Stasiun Pulau Aie: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{infobox stasiun
[[Berkas:|image=Stasiun Pulau Air.JPG|jmpl|caption=Stasiun Pulau Air]]
 
|name=Pulau Air
'''Stasiun Kereta Api Pulau Air''' merupakan stasiun pertama yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda di [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]]. Stasiun ini merupakan stasiun ujung sebelum jalur menuju [[pelabuhan Muaro]] yang percabangannya dari [[Stasiun Padang]].
|prov=Sumatera Barat
|kota=Padang
|kecamatan kota=Padang Selatan
|kelurahan kota=Pasa Gadang
|nomor=7001
|singkatan=PLA
|letak=km 2+574 lintas [[Stasiun Padang|Padang]]–'''''Pulau Air'''''
|class=I
|line=-
|operator=[[Divisi Regional II Sumatera Barat]]
|open=1 Juli 1891
|close=Sekitar dekade 1980-an
|alamat=Jalan Pulau Aia
|othername=Stasiun Puluaer, Pulau Aia
|oldname=Poeloe-Ajer
}}
'''Stasiun Kereta Api Pulau Air (PLA)''' merupakan stasiun kereta api nonaktif kelas I yang terletak di [[Pasa Gadang, Padang Selatan, Padang]]. Stasiun ini merupakan stasiun pertama yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda di [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]]. Stasiun ini merupakan stasiun ujung sebelum jalur menuju [[pelabuhan Muaro]] yang percabangannya dari [[Stasiun Padang]]. Stasiun ini termasuk dalam [[Divisi Regional II Sumatera Barat|Wilayah Aset Divre II Sumatera Barat]].
 
Pemerintah Indonesia telah menetapkannya sebagai benda cagar budaya di bawah [[Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala|Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau]].
Baris 8 ⟶ 25:
Setelah dirintisnya jalan rel kereta api yang menghubungkan Kota Semarang dan Solo oleh perusahaan swasta ''Nedederland Indische Spoor Wegmart Schappij'' (NIS), pembangunan rel kereta api dilanjutkan kembali ke luar Pulau Jawa, terutama daerah yang mengandung kekayaan alam seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dam Aceh. Keberadaan kereta api di Sumatera barat tidak terlepas dari ditemukannya pertambangan batu bara di Sawahlunto pada tahun 1868 oleh seorang insinyur pertambangan bernama [[Willem Hendrik de Greve]].
 
Pembangunan jalan kereta api dilakukan oleh Perusahaan Kereta Api Negara ''Sumatera[[Staatsspoorwegen Staatster SpoorwSumatra''egens Westkust]] (SSS), dimulai dari Teluk Bayur ke Sawahlunto. Pada bulan Juli 1891, telah diselesaikan pembangunan jalan kereta api dari Pulo Aie ke Padang Panjang sepanjang 71 km. Pada November 1891, jalan kereta api tersebut mencapai Bukittinggi dengan panjang 90 km.
 
Jalur kereta api tersebut diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1892 di Kota Padang, bersamaan dengan pembukaan [[Pelabuhan Teluk Bayur]] (Emmaheaven), dan pembukaan hubungan kereta api dari Padang hingga Muaro Kalaban.<ref>{{Cite thesis|last=Yusman Karim|first=Yusman|title=Keberadaan Stasiun Kereta Api Pulo Aie Kota Padang (1971-1990)|date=|degree=|publisher=|url=|doi=}}</ref>