Kabupaten Asmat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdun (bicara | kontrib)
→‎Kampung/desa per distrik: menambah informasi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Angayubagia (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 13370829 oleh HsfBot (bicara): Perbaikan. (TW)
Tag: Pembatalan
Baris 90:
| Fayit
| Bagair, Basim, Bawus, Biopis, Kagas, Nanai, Ocenep, Piramat, Pirien, Tauro, Waras, Wiyarw
|}
|safan
|pirimapun, aworket, semendoro, tareo, emene}
 
== Sejarah ==
=== Sejarah proses penemuan daerah Asmat ===
Nama Asmat sudah dikenal dunia sejak tahun 1904. Tercatat pada tahun 1770 sebuah1770sebuah kapal yang dinahkodai James Cook mendarat di sebuh teluk di daerahAsmat. Tiba-tiba muncul puluhan perahu lesung panjang didayungi ratusan laki-laki berkulit gelap dengan wajah dan tubuh yang diolesi warna-warna merah,hitam, dan putih. Mereka ini menyerang dan berhasil melukai serta membunuh beberapa anak buah James Cook. Berabad-abad kemudian pada tepatnyatanggal 10 Oktober 1904, Kapal SS Flamingo mendarat di suatu teluk di pesisir barat daya Irian jaya. Terulang peristiwa yang dialami oleh James Cook dananak buahnya pada saat dahulu. Mereka didatangi oleh ratusan pendayung perahu lesung panjang berkulit gelap tersebut. Namun, kali ini tidak terjadikontak berdarah. Sebaliknya terjadi komunikasi yang menyenangkan di antarakedua pihak. Dengan menggunakan bahasa isyarat, mereka berhasil melakukan pertukaran barang.Kejadian ini yang membuka jalan adanya penyelidikan selanjutnya di daerahAsmat. Sejak itu, orang mulai berdatangan ke daerah yang kemudian dikenaldengan daerah Asmat itu. Ekspedisi-ekspedisi yang pernah dilakukan di daerahini antara lain ekspedisi yang dilakukan oleh seseorang berkebangsaan Belanda bernama Hendrik A. Lorentz pada tahun 1907 hingga 1909. Kemudianekspedisi Inggris dipimpin oleh A.F.R Wollaston pada tahun 1912 sampai 1913.Suku Asmat yang seminomad itu mengembara sampai jauh keluar daerahnyadan menimbulkan peperangan dengan penduduk daerah yang didatanginya.
 
Untuk mengatasi kekacauan yang sering terjadi tersebut, Pemerintah Belanda pada waktu itu, melancarkan usaha-usaha dalam rangka mengurangi peperangandan memulihkan ketertiban. Pada tahun 1938, didirikan suatu pos pemerintahanyang berlokasi di Agats. Namun terpaksa ditinggalkan ketika pecah perangdengan Jepang pada tahun 1942. Selama perang itu berlangsung, hubungandenga orang-orang Asmat tidak terjalin. Hubungan tetap dengan masyarakatAsmat terjalin kembali dengan didirikannya suatu pos polisi pada tahun 1953. Mei 1963, daerah Irian Jaya resmi masuk menjadi wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Sejak saat itu pula, Pemerintah Indonesia melaksanakan usaha-usaha pembangunan di Irian Jaya termasuk daerah Asmat. Suku Asmat yang tersebar di pedalaman hutan-hutan dikumpulkan dan ditempatkan di perkampungan- perkampungan yang mudah dijangkau. Biasanya kampung-kampung tersebutdidirikan di dekat pantai atau sepanjang tepi sungai. Dengan demikianhubungan langsung dengan Suku Asmat dapat berlangsung dengan baik.Dewasa ini, sekolah-sekolah, PUSKESMAS (Pusat Kesehatan Masyarakat) danrumah-rumah ibadah telah banyak juga didirikan peemrintah dalam rangka menunjang pembangunan daerah dan masayarakat Asmat.