Kapal induk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
[[Berkas:Carrier shokaku.jpg|300px|jmpl|Pesawat-pesawat Jepang di atas [[kapal induk Shokaku|kapal induk ''Shokaku'']] bersiap-siap menyerang Pearl Harbor.]]
[[Berkas:Pressurized Water Reactor for ship.png|jmpl|300px|Pressurized Water Reactor untuk kapal. Reaktor ini menggunakan air laut sebagai kondenser pendingin reaktor.]]
[[Berkas:F-18 taking off from Nimitz (Video).ogv|jmpl|F-18 takemelepas offlandas dari kapal induk Nimitz (Video).]]
[[Berkas:F-18 - A 3-wire landing.ogv|jmpl|F-18 wire landing di kapal induk.]]
Kapal induk pertama kali digunakan oleh [[Angkatan Laut Inggris]], namun sampai menjelang perang dunia kedua negara-negara barat termasuk Amerika Serikat masih enggan menggunakannya sebagai kekuatan Angkatan laut utama. Konsep konvensional armada angkatan laut saat itu didominasi oleh Kapal jelajah berat, Kapal jelajah, Kapal perusak (destroyer) dengan ukuran meriam yang cukup besar hal ini memang disebabkan bahwa kapal induk dipandang cukup rentan dan riskan bila digunakan dalam operasi maritim.
Baris 12:
Adalah [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] (Kaigun) yang menggunakan kapal Induk secara efektif pada awal [[Perang Dunia II]]. Akibat perjanjian maritim antara Inggris Amerika dan Jepang serta Perancis dan Jerman disepakati rasio tonase 5:5:3:1,5:1,5 untuk [[Amerika Serikat]], Inggris, Jepang, Perancis dan Jerman membuat Jepang mengakalinya dengan membuat kapal induk ukuran sedang tetapi dilengkapi kekuatan udara yang mematikan sekalipun menuai kemarahan dari pihak militer sendiri. Bukti dari rekayasa Jepang adalah serangan atas Pearl Harbour 9 Desember 1941 yang menyadarkan Barat akan fungsi kapal induk yang dapat melakukan serangan mematikan atas instalasi sasaran lawan. Saat mulainya Perang Pasifik, Jepang memiliki 6 kapal induk yaitu Akagi, Kaga, Soryu, Hiryu, Shokaku, dan Zuikaku, dan 2 kapal induk ringan yaitu Hosho dan Ryujo. Jepang kehilangan 4 kapal induknya pada Pertempuran Midway, yaitu Akagi, Kaga, Soryu, dan Hiryu. Sejak saat itu, ofensif-ofensif Jepang menggunakan kapal induk sudah dihentikan dan menjadi tidak berarti lagi.
===Etimologi===
"CV" merupakan kode untuk kapal induk. Tetapi seringkali orang mengintrepetasikan CV adalah kependekan dari "Carrier Vessel" (yakni "Kapal pengangkut (pesawat")".
 
Namun, "C" artinya "Cruiser" alias [[kapal penjelajah]]. Sedangkan "V" adalah "Voler" [[bahasa Perancis]] untuk "[[Terbang]]" dan merupakan kode untuk [[pesawat terbang]].
Baris 112:
* 'island' adalah sebutan bagi tower komando yang terletak di atas geladak, tinggi nya berkisar 46 meter dan lebar 6 meter. Pada bagian inilah pusat komando dilaksanakan
* Ada dua jenis konfigurasi geladak pendarat yaitu versi Flat deck dan deck sky Jump ( digunakan untuk pesawat Short take off and landing/ STOL dan Vertical take off landing/ VTOL biasanya dihuni oleh armada pesawat Harrier atau Yakovlev (russia/soviet).
* Untuk terbang, pesawat di dorong oleh sebuah 'catapult' bertekanan tinggi yang akan menyeret dan melempar pesawat terbang untuk memperpendek jarak takelepas offlandas.
* Selain menggunakan 'hook' untuk mendarat, pilot di pandu oleh sebuah lampu yang berada di deck kapal untuk memposisikan pesawat yang akan mendarat pada sudut dan posisi yang aman. Lampu pemandu tersebut disebut “meatball” (meatball letaknya disebelah kiri runaway deck)
* Hangar pesawat yang terletak di bawah deck dibuat tahan ledakan dan tahan api dan terdapat lift yang tugasnya mengangkat pesawat ke atas deck peluncur.