Sejarah musik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 13720045 oleh RaymondSutanto (bicara).
Tag: Pembatalan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 6:
=== Musik Mesir (mulai tahun 2000 SM) ===
 
Sejarah musik beserta alat-alat musik bangsa [[Mesir]] diketahui berkat adanya monumen-monumen berupa [[prasasti]] seperti [[harpa]]-harpa dalam bentuk bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, [[lyra]], [[gitar]], [[Mandolin|mandolingmandolin]]g dan seruling tunggal maupun ganda. Pada makam-makam yang megah tertulis pada dindingnya riwayat kehidupan rumah tangga bangsa Mesir dan dari situ kita melihat bahwa seni musik mengambil peranan besar dalam mengiringi kebaktian seperti tari-tarian, ratapan pada kematian dan juga jamuan-jamuan makan.<ref name=":1">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/35950075|title=Sejarah musik|last=1937-|first=Prier, Karl-Edmund, S.J.,|last2=Indonesia)|first2=Pusat Musik Liturgi (Yogyakarta,|date=1991|publisher=Pusat Musik Liturgi|isbn=9789798133039|edition=Cet. 1|location=Yogyakarta|oclc=35950075}}</ref>
 
=== Musik Yahudi (mulai tahun 1500 SM) ===
Baris 35:
 
==== Masa prasejarah (3000-1000 SM) ====
Sumber pertama dalam musik Arab terdapat pada prasasti Asyria dari abad 7 SM. Arab memiliki peranan penting dalam musik terutama bagi daerah Mesir dan Mesopotamia. hal ini terjadi karena Arab berdagang sejak dulu, maka arab berkontak dengan bangsa-bangsa sekitarnya, termasuk berdagang dengan orang Mesopotamia, Yahudi kemudian Yunani. Pegaruh timbal balik nampak kemudian pada nama alat musik Arab yang dipakai di lain tempat dengan nama berbeda-beda, semisal gendang yang bernama tabl dalam bahasa tibrani disebut tibela. Sebelum lahir agama Islam nampaknya orag Arab memakai musik juga untuk agama animis, sama seperti kebudayaan sekitarnya. Dewa Dhu'l-Shara dihormati dengan madah-madah; dukun (sha'ir) melalui musik dapat memanggil roh (Jinn), dsb.<ref name=":1" />
 
==== Sebelum agama Islam (abad 1-7 M) ====
Baris 50:
=== Musik Cina (mulai tahun 2000 SM) ===
 
[[Tionghoa|Bangsa Tiongkok]] menceritakan asal mula susunan nada mereka pada tahun 2700 S.M., pada masa pemerintahan [[Kaisar Hoang Ty]] yang menunjuk seseorang yang bernama Ling-Lun untuk membuat peraturan serta menentukan dasar dari ilmu olah nada atau seni dengan nada-nada.
Ling-Lun mengemban tugas tersebut pergi ke daerah Sing Yung, dekat mata air sungai Hoang-Ho, dimana terdapat sebuah gunung dan berhutan kayu serta bambu yang lebat. Di Hutan tersebut Ling-Lun mendapatkan gagasan untuk membuat pipa-pipa seruling dari ranting bambu degan berbagai macam ukuran, dan di dalam Hutan tersebut terdapat sepasang burung ajaib yang bernama [[Fung-Hoang]]. Burung jantan yang disebut Fung menyanyikan enam nada dan Burung Betina yang disebut Hoang menyanyikan enam nada yang lainnya dan berpadu menjadi kesatuan nada yang disebut "nada jantan" dan "nada betina", atau lebih dikenal dengan "nada-setengah". Kemudian Ling-Lun menirukan nada burung yang didengarnya tersebut dengan serulingnya sehingga timbul nada yang terendah, F, yang diberi nama Kung atau "nada besar".<ref name=":1" />
 
Baris 59:
 
Para Brahmana menyimpan banyak naskah nyanyian kuno yang mempunyai kekuatan gaib. Beberapa lagu dianggapnya dapat membuat mukujijat-mukjijat besar, seperti memaksa manusia atau hewan untuk bergerak menurut apa yang dikehendaki oleh penyanyi. Tangga nada yang tertua yang terdapat pada bangsa india mirip dengan tangga nada kuno di cina yang terdiri dari 5 tingkat. dengan demikian terbuktilah bahwa di antara kedua bangsa tersebut ada hubungan yang dekat sejak jaman kuno. Seperti pada bangsa Cina, tangga nada india lama-kelamaan berubah juga menjadi tangga-nada dengan 7 tingkat.
Di dalam kitab suci Narayan terkandung sebuah teori musik dalam bentuk syair. (seperti juga Felix Drusche yang menulis karyanya dalam bentuk syair). Irama lagu india adalah sangat berubah-ubah, disebabkan oleh besarnya atau banyaknya corak bait syair-syair Hindu.
Alat musik india adalah Vina, yaitu alat musik petik india. Alat itu mempunyai 7 dawai dengan jangkauan nada yang lebih luas dari 2 oktaf. Usia dari alat ini dikenal dari dongeng bahwa alat ini ditemukan oleh Saraswati, dewi seni india, dan adalah alat yang paling disukai oleh dunia yang beradab.
 
Baris 66:
=== Musik Jepang (mulai tahun 600 SM) ===
Pada tahun 54 M, [[Raja Dairi]] dari bangsa Jepang yang masih abudaya mengirim utusan untuk mempersembahkan hadiah atau bulubekti kepada kaisar [[Cina]] dan karena hbungan seperti ini, mengalirlah kebudayaan kuno dari Cina itu ke negeri Jepang. Watak kedua bangsa tersebut sangat berbeda. Bangsa Jepang lebih bersungguh-sungguh dan tekun. Namun musik pada bangsa Jepang masih sekeluarga dengan musik bangsa Cina.
Bangsa Jepang memiliki macam-macam alat musik tiup, yang ditiup lurus maupun miring/silang. Selain itu Jepang juga memiliki alat musik berdawai seperti mandolin (luit), Shamisen, Kokin, dan Biwa.
Jepang juga memiliki kekayaan akan alat musik pukul (perkusi) yang tidak kalah dengan Cina. Alat musik tersebut antara lain: [[kendang]]/tifa, [[pauka]], [[tambur genta]], dan [[keprak-kayu]].
Para olah musik di Jepang tidaklah terpandang. Mereka masuk golongan yang rendah walaupun tidak terendeh. Sebaliknya seni musik Jepang adalah seni yang mendapat tempat di negerinya dan sebagai seni yang berharga/terhormat.<ref name=":0">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/35950075|title=Sejarah musik|last=1937-|first=Prier, Karl-Edmund, S.J.,|last2=Indonesia)|first2=Pusat Musik Liturgi (Yogyakarta,|date=1991|publisher=Pusat Musik Liturgi|isbn=9789798133039|edition=Cet. 1|location=Yogyakarta|oclc=35950075}}</ref>
 
=== Musik Indonesia ===
==== Zaman prasejarah (sebelum abad 1 M) ====
1. Imigrasi Pra-Melayu
 
Pada tahun 2500-1500 SM terjadi suatu perpindahan bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara. Mereka membawa serta kebudayaan bambu serta teknik pengolahan ladang. Terutama di Annam (Cina Selatan) Mereka mengembangkan semacam lagu pantun dimana putra dan putri bernyanyi dengan cara sahut-menyahut. <ref name=":1" />
 
2. Imigrasi Proto-Melayu pada jaman Perunggu (abad 4 SM) pada sekitar abad ke 4 SM dri daerah Cina Selatan bernama Annam. Tangga nada pelog ikut dibawah ke Indonesia oleh kelompok Proto-Melayu. Alat musik yang dibawah adalah Gong-gong dan ditemukan di pulau Jawa.<ref name=":1" />
==== Zaman Hindu ====
==== Zaman Pasca-Hindu ====
Baris 83:
 
=== Musik Monofon (Gregorian) ===
Istilah 'monofon' berasal dari dua kata, yaitu ''monos'' (berarti tunggal - bhs Yunani), dan ''phooneoo'' berarti berbunyi. Sehingga istilah 'musik monofon' ialah suatu jenis musik yang terdiri dari satu suara saja, tanpa iringan apapun juga. Kalimat "tanpa iringan apapun juga" benar-benar perlu dicantumkan agar monofoni ini dapat dibedakan dari monodi.
 
Menurut para pakar musik, musik Abad Pertengahan merupakan puncak kesempurnaan artistik musik monofon atau disebut '''musik Gregorian'''<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/35950075|title=Sejarah musik|last=1937-|first=Prier, Karl-Edmund, S.J.,|last2=Indonesia)|first2=Pusat Musik Liturgi (Yogyakarta,|date=1991|publisher=Pusat Musik Liturgi|isbn=9789798133039|edition=Cet. 1|location=Yogyakarta|oclc=35950075}}</ref>.