Kapal penjelajah Jepang Chōkai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k propulsion
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes using AWB
Baris 56:
Setelahnya, Chōkai juga ikut berperan penting dalam [[Kampanye Guadalkanal]], dimana ia bersama dengan Armada Mikawa berhasil memperoleh kemenangan gemilang berkat strategi iluminasi pertempuran malamnya yang menenggelamkan empat [[kapal penjelajah berat]] [[Sekutu]] pada [[Pertempuran Pulau Savo]]. Sepanjang [[Kampanye Solomon]] pun, Chōkai terus aktif di garis depan pertempuran malam dengan hanya mengalami kerusakan ringan di sebagian besar pertempurannya. Ia pun juga berhasil bertahan hidup dari [[Pertempuran Laut Filipina]] dan merupakan satu-satunya kapal yang tak terluka sama sekali di Divisi Penjelajah 4.
 
Sayangnya, hidupnya berakhir pada 25 Oktober 1944, tepatnya pada [[Pertempuran Samar]] yang merupakan bagian dari [[Pertempuran Teluk Leyte]]. Meskipun tembakan meriam dari USS White Plains tidak dapat menembus lambungnya, api yang ditimbulkannya memantik dan meledakkan amunisi torpedo Long Lance-nya yang penuh dengan [[oksigen]]. Alhasil, Chōkai tidak dapat berkutik lagi ketika torpedonya meledak sendiri dan harus dibantu kematiannya oleh {{Ship|kapal perusak Jepang|Fujinami||2}} yang beberapa saat kemudian juga ikut menyusul kematian Chōkai. Ia sendiri merupakan salah satu kapal terbesar yang tenggelam bersama dengan semua krunya sepanjang sejarah [[Perang Dunia 2]]. Selain itu, tempat peristirahatan terakhirnya merupakan dataran laut yang terdalam di dunia, yaitu sekitar 8,1 &nbsp;km (26000 kaki) dari atas permukaan laut.({{coord|11|22|N|126|22|E|type:event_region:PH-08_dim:200000|display=inline,title}}),<ref name="TROM">{{cite web
| url= http://www.combinedfleet.com/chokai_t.htm
| title= HIJMS ''Chokai'': Tabular Record of Movement