Kapal penjelajah Jepang Chōkai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{inuse}}
{|{{Infobox ship begin}}
{{Infobox ship image
Baris 48 ⟶ 47:
|}
 
{{nihongo|'''''Chōkai'''''|鳥海}} lahir pada 5 April 1931 di Nagasaki, dan merupakan anak terakhir dari empat bersaudari Takao-class. Ia dibangun dengan beberapa doktrin khusus yang berbeda dari ketiga kakaknya oleh IJN, yaitu ia didesain untuk dapat berpartisipasi dalam 'pertempuran besar yang menentukan'.
==Karir==
Pada masa permulaan [[Perang Pasifik]], ia berpartisipasi dalam [[Invasi Jepang ke Malaya|operasi invasi Malaya]] untuk mengejar sisa-sisa battleship Kerajaan Inggris 'Force Z'. Dan dari awal sampai pertengahan tahun 1942, ia berpartisipasi dalam invasi Hindia Belanda dengan terlibat dalam penaklukan [[Kalimantan]], [[Sumatera]], [[Kepulauan Andaman]], dan menjauh sampai ke Port Blair dan Operation C (bagian kecil dari [[Serangan Samudra Hindia]]).
 
Setelahnya, Chōkai juga ikut berperan penting dalam [[Kampanye Guadalkanal]], dimana ia bersama dengan Armada Mikawa berhasil memperoleh kemenangan gemilang berkat strategi iluminasi pertempuran malamnya yang menenggelamkan empat heavy[[kapal cruiserpenjelajah sekutuberat]] [[Sekutu]] pada [[Pertempuran Pulau Savo]]. Sepanjang [[Kampanye Solomon]] pun, Chōkai terus aktif di garis depan pertempuran malam dengan hanya mengalami kerusakan ringan di sebagian besar pertempurannya. Ia pun juga berhasil bertahan hidup dari [[Pertempuran Laut Filipina]] dan merupakan satu-satunya kapal yang tak terluka sama sekali di Divisi Penjelajah 4.
 
Sayangnya, hidupnya berakhir pada 25 Oktober 1944, tepatnya pada [[Pertempuran Samar]] yang merupakan bagian dari [[Pertempuran Teluk Leyte]]. Meskipun tembakan meriam dari USS White Plains tidak dapat menembus lambungnya, api yang ditimbulkannya memantik dan meledakkan amunisi torpedo Long Lance-nya yang penuh dengan [[oksigen]]. Alhasil, Chōkai tidak dapat berkutik lagi ketika torpedonya meledak sendiri dan harus dibantu kematiannya oleh {{Ship|kapal perusak Jepang|Fujinami||2}} yang beberapa saat kemudian juga ikut menyusul kematian Chōkai. Ia sendiri merupakan salah satu kapal terbesar yang tenggelam bersama dengan semua krunya sepanjang sejarah [[Perang Dunia 2]]. Selain itu, tempat peristirahatan terakhirnya merupakan dataran laut yang terdalam di dunia, yaitu sekitar 8,1 km (26000 kaki) dari atas permukaan laut.({{coord|11|22|N|126|22|E|type:event_region:PH-08_dim:200000|display=inline,title}}),<ref name="TROM">{{cite web
| url= http://www.combinedfleet.com/chokai_t.htm
| title= HIJMS ''Chokai'': Tabular Record of Movement
Baris 58 ⟶ 59:
| year= 2010 | work=Junyokan! | publisher=www.combinedfleet.com
| accessdate=July 5, 2010 }}</ref>
 
==Referensi==
{{reflist}}