Baháʼí: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ada agama-agama besar lain yang seharusnya disebutkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Dikembalikan ke revisi 13342964 oleh HsfBot (bicara).
Baris 5:
'''Bahá'í''' ([[bahasa Arab]]: ﺑﻬﺎﺋﻴﺔ ; Baha'iyyah) adalah agama [[monoteisme|monoteistik]] yang menekankan pada kesatuan spiritual bagi seluruh umat manusia. Agama Baha'i lahir di [[Persia]] (sekarang Iran) [[abad 19]]. Pendirinya bernama [[Bahá'u'lláh]]. Pada awal abad kedua puluh satu, jumlah penganut Bahá'í mencapai sekitar enam juta orang yang berdiam di lebih dari dua ratus [[negera]] di seluruh dunia.
 
Dalam ajaran Bahá'í, sejarah keagamaan dipandang sebagai suatu proses pendidikan bagi umat manusia melalui para utusan [[Tuhan]] yang disebut para "Perwujudan Tuhan". Bahá'u'lláh dianggap sebagai Perwujudan Tuhan yang terbaru. Dia mengaku sebagai pendidik Ilahi yang telah dijanjikan bagi semua umat dan yang dinubuatkan dalam agama [[Kristen]], [[Islam]], [[Agama Buddha|Buddha]], dan agama-agama lainnya. Dia menyatakan bahwa misinya adalah untuk meletakkan pondasi bagi persatuan seluruh dunia, serta memulai suatu zaman perdamaian dan keadilan, yang dipercayai umat Bahá'í pasti akan datang.
 
Hindu
 
,
 
Yahudi
 
,
 
Buddha
 
,
 
Zoroastrianisme
 
,[[Kristen]], [[Islam]], dan agama-agama lainnya. Dia menyatakan bahwa misinya adalah untuk meletakkan pondasi bagi persatuan seluruh dunia, serta memulai suatu zaman perdamaian dan keadilan, yang dipercayai umat Bahá'í pasti akan datang.
 
Yang menjadi dasar ajaran Bahá'í adalah asas-asas keesaan Tuhan, kesatuan [[agama]], dan persatuan umat manusia. Pengaruh dari asas-asas hakiki ini dapat dilihat pada semua ajaran kerohanian dan sosial lainnya dalam agama Bahá'í. Misalnya, orang-orang Bahá'í tidak menganggap "persatuan" sebagai suatu tujuan akhir yang hanya akan dicapai setelah banyak masalah lainnya diselesaikan lebih dahulu, tetapi sebaliknya mereka memandang persatuan sebagai langkah pertama untuk memecahkan masalah-masalah itu. Hal ini tampak dalam ajaran sosial Bahá'í yang menganjurkan agar semua masalah masyarakat diselesaikan melalui proses [[musyawarah]]. Sebagaimana dinyatakan Bahá'u'lláh: "Begitu kuatnya cahaya persatuan, sehingga dapat menerangi seluruh bumi." Iman Baha'i adalah agama Abrahamik.