Muhammad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 100:
{{Eskatologi Islam}}
{{utama|Eskatologi Islam}}
[[Berkas:522px-Cave Hira.jpg|thumbjmpl|leftkiri|175px|[[Gua Hira]] tempat pertama kali Muhammad memperoleh wahyu.]]
Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan pertempuran dan menjelang usianya yang ke-40, ia sering menyendiri ke [[Gua Hira]]' sebuah gua bukit sekitar 6 km sebelah timur kota [[Mekkah]], yang kemudian dikenali sebagai ''Jabal An Nur''. Ia bisa berhari-hari [[tafakur|bertafakur]] (merenung) dan mencari ketenangan dan sikapnya itu dianggap sangat bertentangan dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut yang senang bergerombol. Dari sini, ia sering berpikir dengan mendalam, dan memohon kepada Allah supaya memusnahkan ke[[kafir]]an dan kebodohan.
 
Baris 131:
Tahun berikutnya, sekumpulan masyarakat Islam dari Yatsrib datang lagi ke Mekkah, mereka menemui Muhammad di tempat mereka bertemu sebelumnya. Abbas bin Abdul Muthalib, yaitu pamannya yang saat itu belum menganut Islam, turut hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka mengundang orang-orang Islam Mekkah untuk berhijrah ke Yastrib dikarenakan situasi di Mekkah yang tidak kondusif bagi keamanan para pemeluk Islam. Muhammad akhirnya menerima ajakan tersebut dan memutuskan berhijrah ke Yastrib pada tahun 622 M.
 
[[Berkas:The Enlightened City.jpg|175px|thumbjmpl|leftkiri|[[Masjid Nabawi]], berlokasi di [[Madinah]], Arab Saudi.]]
Mengetahui bahwa banyak pemeluk Islam berniat meninggalkan Mekkah, masyarakat [[jahiliyah]] Mekkah berusaha mengcegahnya, mereka beranggapan bahwa bila dibiarkan berhijrah ke Yastrib, Muhammad akan mendapat peluang untuk mengembangkan agama Islam ke daerah-daerah yang jauh lebih luas. Setelah selama kurang lebih dua bulan ia dan pemeluk Islam terlibat dalam peperangan dan serangkaian perjanjian, akhirnya masyarakat Muslim pindah dari Mekkah ke Yastrib, yang kemudian setelah kedatangan rombongan dari Makkah pada tahun 622 dikenal sebagai Madinah atau ''Madinatun Nabi'' (kota Nabi).