Ali bin Abi Thalib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Dikembalikan ke revisi 13261512 oleh Raudalkhudri (bicara).
Baris 103:
Peristiwa pembunuhan terhadap Khalifah [[Utsman bin Affan|'Utsman bin Affan]] mengakibatkan kegentingan di seluruh dunia Islam yang waktu itu sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara. Pemberontak yang waktu itu menguasai Madinah tidak mempunyai pilihan lain selain Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah, waktu itu Ali berusaha menolak, tetapi [[Zubair bin Awwam]] dan [[Talhah bin Ubaidillah]] memaksa dia, sehingga akhirnya Ali menerima bai'at mereka. Menjadikan Ali satu-satunya Khalifah yang dibai'at secara massal, karena khalifah sebelumnya dipilih melalui cara yang berbeda-beda.
 
Sebagai Khalifah ke-4 yang memerintah selama sekitar 65 tahun. Masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang terjadi saat masa pemerintah [[Khalifah]] sebelumnya, [[Utsman bin Affan]]. Untuk pertama kalinya perang saudara antara umat Muslim terjadi saat masa pemerintahannya, [[Pertempuran Basra]]. 20.000 pasukan pimpinan Ali melawan 30.000 pasukan pimpinan [[Zubair bin Awwam]], [[Talhah bin Ubaidillah]], dan [[Ummul mu'minin]] [[Aisyah binti Abu Bakar]], Istri [[Rasulullah]]. Perang tersebut dimenangkan oleh pihak Ali.
 
Peristiwa pembunuhan Khalifah [[Utsman bin Affan]] yang menurut berbagai kalangan waktu itu kurang dapat diselesaikan karena fitnah yang sudah terlanjur meluas dan sudah diisyaratkan (akan terjadi) oleh Nabi Muhammad {{saw}} ketika dia masih hidup, dan diperparah oleh hasutan-hasutan para pembangkang yang ada sejak zaman [[Utsman bin Affan]], menyebabkan perpecahan di kalangan kaum muslim sehingga menyebabkan perang tersebut. Tidak hanya selesai di situ, konflik berkepanjangan terjadi hingga akhir pemerintahannya. [[Pertempuran Shiffin]] yang melemahkan kekhalifannya juga berawal dari masalah tersebut. Ali bin Abi Thalib, seseorang yang memiliki kecakapan dalam bidang militer dan strategi perang, mengalami kesulitan dalam administrasi negara karena kekacauan luar biasa yang ditinggalkan pemerintahan sebelumya.