Hartini: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
|citizenship = [[Indonesia]]
|occupation = Istri [[Presiden RI]]
|spouse = Soewondo(Pernikahan Pertama)<br>[[Soekarno]](Pernikahan Kedua)
|children = 7 ([[Bayu Soekarnoputra]]<br>[[Taufan Soekarnoputra]] Dari Soekarno)
}}
'''Hartini''' ({{lahirmati|[[Ponorogo]], [[Jawa Timur]]|20|09|1924|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|12|03|2002}}) adalah istri keempat [[Presiden RI]] [[Soekarno]]. Ayahnya Osan adalah pegawai Departemen Kehutanan yang rutin berpindah kota. Hartini menamatkan SD di [[Malang]] dan ia diangkat anak oleh keluarga Oesman di [[Bandung]]. Hartini melanjutkan pendidikan di Nijheidschool (Sekolah Kepandaian Putri) Bandung. Hartini menamatkan SMP dan SMU di Bandung. Hartini remaja dikenal cantik, dan Hartini muda menikahi SuwondoSoewondo dan menetap di [[Salatiga]]. Ia menjadi janda pada usia 28 tahun dengan lima orang anak. Tahun [[1952]] di Salatiga, Hartini berkenalan dengan Soekarno yang rupanya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat itu Soekarno, dalam perjalanan menuju [[Yogyakarta]] untuk meresmikan [[Masjid Syuhada]].
 
Setahun kemudian, Hartini dan Soekarno bertemu saat peresmian teater terbuka [[Ramayana]] di [[Candi Prambanan]]. Melalui seorang teman, Soekarno mengirimkan sepucuk surat kepada Hartini dengan nama samaran Srihana. Dua hari setelah [[Guruh Soekarno Putra]] lahir, tanggal [[15 Januari]] [[1953]], Soekarno meminta izin [[Fatmawati]] untuk menikahi Hartini. Fatmawati mengizinkan, namun kemudian menyebabkannya menuai protes dari berbagai organisasi wanita yang dimotori Perwari yang anti [[poligami]]. Soekarno dan Hartini akhirnya menikah di [[Istana Cipanas]], [[7 Juli]] [[1953]]. Tahun [[1964]] Hartini pindah ke salah satu paviliun di [[Istana Bogor]]. Hartini ikut mendampingi acara kenegaraan Soekarno di Istana Bogor, antara lain menemui [[Ho Chi Minh]], [[Norodom Sihanouk]], [[Akihito]] dan [[Michiko]].