Zina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 12969374 oleh Relly Komaruzaman (bicara).
Zackzfair (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 3:
 
== Zina menurut pandangan agama ==
=== Buddha ===
Perbuatan zina telah melanggar sila ke-3 Pancasila Buddhist yaitu
 
Kāmesumicchācāra veramaṇī sikkhāpadaṃ samādiyāmi.
(Aku bertekad melatih diri menghindari perbuatan asusila)
 
Selain itu, Sang Buddha Gotama secara jelas mengatakan
 
Orang yang lengah dan berzina
akan menerima empat ganjaran, yaitu :
pertama, ia akan menerima akibat buruk;
kedua, ia tidak dapat tidur dengan tenang;
ketiga, namanya tercela;
dan keempat, ia akan masuk ke alam neraka.
 
(Dhammapada, Niraya Vagga, Bait 4)
 
Selingkuh dan berzina berdampak pada ikatan jodoh dan keturunan.
By: Bhiksu Tadisa Paramita Sthavira
 
Di dalam kitab suci agama Buddha dijelaskan bahwa bila sekali saja Anda melakukan perbuatan zina dengan seseorang yang tidak memiliki ikatan pernikahan. Maka anda sudah menciptakan ikatan, pertalian, atau jodoh dengan orang tersebut, akibatnya sebanyak “500 kehidupan” anda harus hidup dengan insan tersebut. Mengapa? Karena akibat perbuatan zina atau selingkuh sama dengan dosa dan karma buruknya berat, akibat negatifnya kehidupan yang dilakoni bersama pasti sulit, susah, dan suram untuk waktu yang lama sekali.
 
Orang yang suka selingkuh atau berzina selain rawan dan berisiko penyakit menular, pun akan melahirkan anak-anak liar, kurang sehat, berperangai buruk, emosional, bernasib kurang baik, dan selama dibesarkan banyak menyusahkan orang tuanya, juga rejekinya seret, dan masa depannya suram. Karena akibat selingkuh dan berzina, sehingga bibitnya kotor, aura sinar tubuhnya pun redup, juga akibat pengaruh karma buruknya sehingga mendapatkan bibit jelek dan sulit mendapatkan bibit unggul. Di dalam kitab suci dikatakan bahwa perilaku zina dan selingkuh paling tidak disukai dan dibenci oleh para dewa langit, sehingga banyak para dewa rejeki maupun dewa pelindung pergi menjauhi dan tidak memberi berkah serta perlindungan, sehingga bernasib jelek, rejekinya seret, dan kemalangannya banyak.
 
Para pemuda dan pemudi yang ingin menikah dan mengharapkan keturunan yang baik, tidaklah bijak mengotori diri dengan berselingkuh dan berzina. Ketahuilah bahwa kenikmatan selingkuh dan berzina hanya sekejap, tetapi sengsaranya dalam waktu yang sangat lama.
 
“Kenikmatan masa lalu bagaikan impian, kenikmatan sekarang bagaikan kilatan petir, kenikmatan yang akan datang bagaikan fatamorgana.”
 
=== Islam ===
Dalam agama Islam, pelaku [[perzinaan]] dibedakan menjadi dua, yaitu pezina ''muhsan'' dan ''ghairu muhsan''. Pezina ''muhshan'' adalah pezina yang sudah memiliki pasangan sah atau sudah menikah ([[perselingkuhan]]), sedangkan pezina ''ghairu muhsan'' adalah pelaku yang belum pernah menikah dan tidak memiliki pasangan sah ([[fornikasi]]).