Lidah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 12174454 oleh HsfBot (bicara).
Baris 19:
|DorlandsSuf =
}}
'''Lidah''' adalah kumpulan [[otot rangka]] pada bagian lantai [[mulut]] yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur [[tunas pengecap]]. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut.
 
Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut ''lingual'', dari [[bahasa Latin]] ''lingua'' atau ''glossal'' dari [[bahasa Yunani]], γλωσσα.
 
== Struktur ==
Sebagian besar, lidah tersusun atas [[otot rangka]] yang terlekat pada [[tulang hyoideus]], [[tulang rahang bawah]] dan [[processus styloideus]] di [[tulang pelipis]]. Terdapat dua jenis [[otot]] pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
 
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
# papila filiformis (''fili''=benang); berbentuk seperti benang halus dan berada di dorsum linguae
# papila sirkumvalata (''sirkum''=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah;
# papila fungiformis (''fungi''=jamur); berbentuk seperti [[jamur]]. Berada di depan lidah (apex linguae
 
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada [[hewan pengerat]].
 
[[Tunas pengecap]] adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.
 
== Lidah putih ==
Titik-titik atau bagian putih pada lidah dapat menjadi tanda-tanda beberapa kondisi medis:
* Efek samping dari [[antibiotik]]
* [[Candidiasis]]
* [[Debauch]]
* [[Dehidrasi]]
* [[Leukoplakia]]
* [[Keratosis faringis]]
Namun saat ini banyak peneliti yang memasukan rasa kelima yaitu gurih atau sedap yang ditamukan pada makanan yang bayakan protein pada daging, ikan dan sebagainya. Rasa-rasa dasar ini dapat berevolusi sehingga kita dapat merasakan rasa busuk atau beracun dari rasa pahit dan asam. Rasa manis membantu kita untuk mengenalkan makanan yang menyehatkan atau kaya kalori, rasa asin diperlukan untuk setiap fungsi tubuh, dan rasa gurih dapat membantu kita mengindentifikasikan makannan yang kaya akan protein. Ada beberapa orang yang mempunyai “dunia rasa” yang berbeda-beda, misalnya ada yang menukai pedas, ataupun ada yang tidak. Itu semua dipengaruhi oleh faktor genetis yang berbeda-beda dan budaya sendiri-sendiri. Para peneliti telah membuktikan bahwa di Amerika masyarakatnya adalah Supertaster yang merasakan cabe, jahe sangat pedas sekali begitu juga dengan gula mereka meresakan sangat manis sekali. Berbeda dengan Taster, mereka merasakan jahe dan cabai biasa saja begitu juga dengan rasa yang lain. Ini disebabkan oleh jumlah papila yang berbeda.