Süleyman I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.124.215.248 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Mimihitam
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
=== Penaklukan di Eropa ===
Setelah menggantikan ayahnya, Suleiman mengembangkan wilayah kekuasaan melalui serangkaian kampanye militer. Langkah awal yang dilakukannya adalah menekan pemberontakan yang dilakukan oleh Gubernur [[Damaskus]] pada tahun 1521. Setelah itu, Suleiman melakukan penyerangan ke wilayah [[Belgrade]] yang dikuasai oleh [[Kerajaan Hongaria]]. Penyerangan itu sangat vital untuk menaklukkan Kerajaan Hongaria yang—sejak kejatuhan [[bangsa Serbia|Serbia]], [[bangsa Bulgaria|Bulgaria]], [[bangsa Albania|Albania]], dan [[Kekaisaran Romawi Timur]]—menjadi satu-satunya penghalang kampanye militer Utsmaniyah ke Eropa. Suleiman mengepung [[Belgrade]] dan mulai melakukan pengeboman besar-besaran dari kepulauan di wilayah [[Donau]]. Dengan pasukan yang hanya berjumlah sekitar 700 orang dan tanpa bantuan dari Hongaria, Belgrade jatuh ke tangan Suleiman pada bulan Agustus 1521.<ref>Imber, 49.</ref>
[[Berkas:Semailname 47b.jpg|leftkiri|thumbjmpl|Suleiman pada masa muda]]
 
Berita jatuhnya salah satu benteng terkuat umat Kristen menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran di seluruh Eropa. Sebagaimana yang dicatat oleh seorang duta besar Kekaisaran Suci Romawi di Konstatinopel: "Penaklukan Belgrade adalah awal dari peristiwa-peristiwa dramatis yang menimpa Hongaria. Penaklukan itu berlanjut dengan kematian [[Lajos II dari Hongaria|Raja Lajos]], penaklukan [[Buda]], pendudukan [[Transilvania]], dan hancurnya kerajaan yang pernah berkembang serta timbulnya ketakutan di negara-negara tetangga yang khawatir mereka akan mengalami nasib yang sama..."<ref>Clot, 39.</ref>
Baris 45:
Di bawah kepemimpinan [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]] dan saudaranya [[Ferdinand I, Kaisar Romawi Suci]], [[Wangsa Habsburg]] menyerang dan menaklukkan kembali Buda serta menguasai Hongaria. Pada tahun 1529, Suleiman sekali lagi mengerahkan pasukan untuk menyerang Buda, dan berhasil merebutnya. Selain Buda, ia juga menyerang Wina. Namun dengan 16.000 tentara yang menjaga, Austria berhasil mempertahankan Wina.<ref>{{cite book|first=Stephen|last=Turnbull|title=The Ottoman Empire 1326&nbsp;– 1699|location=New York|publisher=[[Osprey Publishing]]|year=2003|pages=50}}</ref> Usaha kedua untuk menaklukkan Wina pada tahun 1532 juga gagal, Suleiman terpaksa mundur sebelum mencapai kota. Kedua kekalahan ini terjadi akibat buruknya cuaca (yang memaksa mereka meninggalkan peralatan-peralatan penting) dan terlalu panjangnya rantai persediaan.<ref>Labib, 444.</ref> Penyerangan ini merupakan salah satu ekspedisi paling ambisius Kesultanan Utsmaniyah.
 
[[Berkas:John Sigismund of Hungary with Suleiman the Magnificient in 1556.jpg|thumbjmpl|Raja [[János II Sigismund Zápolya|János Sigismund]] dari [[Hongaria]] bersama Suleiman pada tahun 1556.]]
Pada tahun 1540-an, terjadi konflik di Hongaria. Beberapa bangsawan Hongaria mengusulkan agar [[Ferdinand I, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand, Adipati Utama Austria]] (1519–64), yang pernah menjadi pemimpin [[Austria]] dan masih satu keluarga dengan Louis II, menjadi Raja Hongaria dengan mengutip sebuah perjanjian bahwa [[wangsa Habsburg]] akan mendapatkan takhta Hungaria apabila Louis tewas tanpa menunjuk putra mahkota,<ref>Imber, 52.</ref> namun beberapa bangsawan lebih mendukung [[János Zápolya]]. Konflik ini memberikan peluang bagi Suleiman untuk membalas kekalahannya di Wina.
 
[[Berkas:Siege of Esztergom 1543.jpg|thumbjmpl|leftkiri|[[Pengepungan Esztergom (1543)]].]]
Pada tahun 1541, wangsa Habsburgs sekali lagi terlibat konflik dengan Utsmaniyah dengan menyerang Buda. Namun penyerangan itu gagal, bahkan beberapa benteng mereka balik direbut dalam serangan balasan Utsmaniyah.<ref>Imber, 53.</ref> Ferdinand dan saudaranya Karl V kalah dan dipaksa menandatangani perjanjian yang memalukan di hadapan Suleiman. Ferdinand dipaksa melepas klaimnya atas takhta Hongaria dan diwajibkan membayar upeti dalam jumlah tetap setiap tahunnya kepada Sultan.<ref>Imber, 54.</ref>
 
Baris 55:
=== Perang Utsmaniyah-Safawiyah ===
{{Main|Perang Utsmaniyah-Safawiyah (1532–1555)}}
[[Berkas:Sueleymanname nahcevan.jpg|rightka|thumbjmpl|Miniatur yang menggambarkan Suleiman mengerahkan tentara di [[Nakhchivan]], musim panas 1554]]
Setelah Suleiman menstabilisasi pasukannya di front Eropa, ia mengalihkan perhatiannya untuk menyerang [[Dinasti Safawiyah]] dari [[Persia]]. Ada dua peristiwa yang menyebabkan Suleiman memandang Dinasti Safawiyah sebagai ancaman. Pertama, Gubernur [[Baghdad]] yang loyal kepada Suleiman dibunuh oleh [[Shah]] [[Tahmasp]] dan digantikan dengan orang yang setia kepada Shah. Kedua, Gubernur Bitlis yang dikuasai Suleiman berkhianat dan menyatakan kesetiaan pada Dinasti Safawiyah.<ref name=imber51>Imber, 51.</ref> Sebagai hasilnya, pada tahun 1533, Suleiman memerintahkan Wazir Agung Ibrahim Pasha untuk memimpin pasukan ke Asia. Ia kemudian berhasil merebut kembali [[Bitlis]] dan menguasai [[Tabriz]] tanpa perlawanan berarti. Suleiman menyusul dan bergabung dengan pasukan Ibrahim pada 1534 dan melakukan penyerangan langsung ke Persia. Shah lebih memilih mengorbankan teritorinya daripada menghadapi Suleiman.<ref name=sicker206>Sicker, 206.</ref> Pada tahun berikutnya Suleiman dan Ibrahim berhasil memasuki [[Baghdad]], komandannya menyerahkan kota dan mengakui Suleiman sebagai pemimpin dunia Muslim dan pengganti sah [[kekhalifahan]] [[Abbasiyah]].<ref>Clot, 93.</ref>
 
Baris 72:
=== Mediterania dan Afrika Utara ===
{{See also|Aliansi Perancis-Utsmaniyah|Barbarossa Hayreddin Pasha|Perang Italia 1542–1546|Penyerangan Malta (1565)}}
[[Berkas:Battle of Preveza (1538).jpg|rightka|thumbjmpl|[[Barbarossa (admiral Utsmaniyah)|Barbarossa Hayreddin Pasha]] mengalahkan Liga Suci yang dipimpin [[Andrea Doria]] pada [[Pertempuran Preveza]] pada tahun [[1538]].]]
Setelah berhasil melakukan konsolidasi pada pasukan daratnya, Suleiman mendapatkan kabar bahwa benteng [[Koroni]] di [[Morea]] telah direbut salah satu admiral [[Karl V, Kekaisaran Romawi Suci|Karl V]], [[Andrea Doria]]. Kehadiran pasukan Spanyol di Mediterania Timur menimbulkan kekhawatiran Suleiman, yang melihat itu sebagai indikasi bahwa Karl V mencoba mengganggu dominasi Utsmaniyah di kawasan. Suleiman merasa perlu mempertegas kekuatannya di [[Mediterania]] sehingga ia mengerahkan salah satu komandan laut terbaiknya [[Hayreddin Barbarossa|Khair ad Din]], yang oleh orang Eropa dikenal dengan nama [[Barbarossa (admiral Utsmaniyah)|Barbarossa]]. Barbarossa ditugaskan untuk membangun kembali angkatan Utsmaniyah hingga Utsmaniyah memiliki jumlah armada yang sama dengan total seluruh armada negara-negara lain di Mediterania digabungkan.<ref>Clot, 87.</ref> Pada tahun 1535 Karl V mendapatkan kemenangan atas Utsmaniyah di [[Tunis]]. Di saat yang sama, Suleiman sedang berperang dengan [[Republik Venesia|Venesia]]. Hal ini memaksa Suleiman untuk menyetujui proposal pembentukan aliansi dari [[François I dari Perancis]] untuk melawan Karl.<ref name=imber51/> Pada tahun 1538, armada Spanyol dikalahkan oleh Barbarossa dalam [[Pertempuran Preveza]], sehingga Utsmaniyah berkuasa di wilayah itu selama 33 tahun hingga kekalahan mereka dalam [[Pertempuran Lepanto (1571)|Pertempuran Lepanto]] pada tahun 1571.
 
[[Berkas:Francois I Suleiman.jpg|thumbjmpl|[[François I dari Perancis|François I]] (kiri) dan Suleiman (kanan) memulai [[aliansi Perancis-Utsmaniyah]] dari tahun 1530-an.]]
Bagian timur [[Maroko]] berhasil dikuasai. [[Berberia|Wilayah Berberia]] seperti [[Tripolitania]], [[Tunisia]], dan [[Algeria]] dikuasai dan diberi status provinsi otonom serta dijadikan ujung tombak Suleiman dalam menghadapi Karl V.<ref>Kinross, 227.</ref> Dalam periode pendek ekspansi itu mampu mengamankan dominasi laut Utsmaniyah di Mediterania. Angkatan laut Utsmaniyah juga mengontrol [[Laut Merah]], dan menguasai [[Teluk Persia]] hingga 1554, ketika kapal-kapal mereka dihancurkan oleh angkatan laut [[Kekaisaran Portugis]]. Portugis juga menguasai [[Ormus]] pada tahun 1515 dan bertempur dengan tentara Suleiman untuk merebut [[Aden]].
 
[[Berkas:Siege of malta 1.jpg|Pengepungan Malta pada tahun 1565: Kedatangan angkatan laut Utsmaniyah, oleh [[Matteo Perez d' Aleccio]]|thumbjmpl|leftkiri]]
Karena sedang menghadapi musuh yang sama, François I dan Suleiman memperbaharui perjanjian aliansi mereka. Sebagai hasilnya, Suleiman mengirimkan 100 kapal<ref>Kinross, 53.</ref> di bawah pimpinan Barbarossa untuk membantu pasukan Perancis di Mediterania Barat. Barbarossa berhasil menguasai pantai [[Naples]] dan [[Sisilia]] sebelum sampai ke Perancis. Perancis kemudian menjadikan [[Toulon]] sebagai markas besar angkatan laut Utsmaniyah. Dari sana Barbarossa menyerang [[pertempuran Nice|Nice pada tahun 1543]]. Pada tahun 1544, François I dan Karl V mengadakan perjanjian perdamaian sehingga aliansi antara Perancis dan Utsmaniyah berakhir sementara.
 
Baris 84:
 
== Reformasi administratif ==
[[Berkas:Suleiman bas-relief in the U.S. House of Representatives chamber.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Relief Suleiman I menghiasi interior [[Dewan Perwakilan Amerika Serikat]]. Relief tersebut merupakan salah satu dari 23 relief pemberi hukum terbesar sepanjang sejarah di Dewan Perwakilan AS.]]
Suleiman dikenal sebagai ''Kanuni'' Suleiman atau "pemberi hukum" di Utsmaniyah. Sejarawan [[Lord Kinross]] mencatat bahwa "Ia tidak hanya merupakan pemimpin kampanye militer yang besar, manusia dari pedang, seperti ayah dan kakeknya. Ia berbeda dari mereka karena juga merupakan manusia dari pena. Ia merupakan legislator ulung, berdiri di depan mata rakyatnya sebagai penguasa berjiwa besar dan eksponen keadilan yang murah hati".<ref>Kinross, 205.</ref> Hukum utama kekaisaran adalah [[Shari'ah]]. Sultan tidak berwenang mengubah hukum [[Islam]] tersebut. Hukum lain yang dikenal sebagai "Kanun" bergantung pada kehendak Suleiman sendiri, dan meliputi bidang kriminal, kepemilikan tanah, dan perpajakan.<ref>Imber, 244.</ref> Ia mengumpulkan semua keputusan yang dikeluarkan oleh sembilan sultan Utsmaniyah sebelumnya. Setelah menghilangkan duplikasi dan memilih antara pernyataan yang bertentangan, Suleiman mengeluarkan undang-undang, yang disusun secara hati-hati agar tidak melanggar hukum dasar Islam.<ref>Greenblatt, 20.</ref> Suleiman, didukung oleh [[Mufti Agung]] [[Mehmet Ebussuud el-İmadi|Ebussuud]], berupaya mereformasi undang-undang agar dapat disesuaikan dengan perubahan cepat pada kekaisaran. Ketika hukum Kanun mencapai bentuk akhirnya, undang-undang tersebut dikenal sebagai ''kanun‐i Osmani'', atau "undang-undang Utsmaniyah". Undang-undang Suleiman diterapkan selama lebih dari tiga ratus tahun.<ref>Greenblatt, 21.</ref>
 
Baris 92:
 
== Pencapaian budaya ==
[[Berkas:Tughra Suleiman.jpg|thumbjmpl|leftkiri|[[Tughra]] Suleiman Agung.]]
[[Berkas:Tondino spirals Iznik MBA Lyon D167-1.jpg|thumbjmpl|[[Gerabah iznik]] berkembang pada masa kekuasaan Suleiman. Piring buatan tahun 1530-1540.]]
Di bawah kekuasaan Suleiman, Kesultanan Utsmaniyah memasuki masa keemasan dalam hal [[budaya Kesultanan Utsmaniyah|perkembangan budaya]]. Utsmaniyah memiliki ratusan kelompok artistik Kesultanan (disebut sebagai ''Ehl-i Hiref'', "komunitas bagi mereka yang berbakat") yang dikelola langsung oleh istana. Proses magang wajib dijalani bagi mereka yang ingin menjadi seniman dan pengrajin. Setelah magang mereka bisa mendapatkan gaji dan jabatan yang lebih tinggi. Dokumen-dokumen penggajian yang ditemukan menunjukkan betapa Suleiman sangat menghargai dan mendukung pekerjaan seniman. Sebuah dokumen yang dibuat tahun 1526 menunjukkan daftar 40 kelompok seniman dengan lebih dari 600 anggota. ''Ehl-i Hiref'' mampu menarik sebagian besar seniman berbakat, baik dari dunia Islam maupun dari wilayah jajahan di Eropa, untuk bekerja di istana sultan. Hal ini memungkinkan terjadinya pencampuran kebudayaan Islam, Turki, dan Eropa.<ref>Atıl, [http://www.saudiaramcoworld.com/issue/198704/the.golden.age.of.ottoman.art.htm The Golden Age of Ottoman Art], 24–33.</ref> Seniman yang bekerja di istana antara lain pelukis, penjilid buku, penjahit pakaian dari bulu, pengrajin perhiasan, dan penempa emas. Bila penguasa sebelumnya lebih terpengaruh oleh kebudayaan Persia (ayah Suleiman, sebagai contoh, senang menulis puisi dalam bahasa Persia), Suleiman berhasil menciptakan gaya seni berbeda yang menjadi warisan artistik yang khas.<ref>Mansel, 70.</ref>
 
Suleiman sendiri adalah seorang penyair yang handal, karyanya ditulis dalam bahasa Persia dan Turki dengan nama samaran ''Muhibbi'' (Pecinta). Beberapa kalimat dalam puisi Suleiman dijadikan peribahasa Turki, salah satunya yang terkenal adalah: "Semua orang ingin menyampaikan maksud yang sama, tetapi ada banyak versi ceritanya." Ketika anak Suleiman, Mehmed, meninggal pada tahun 1543, ia membuat sebuah [[kronogram]] untuk memperingati kematiannya: ''Pangeran yang tiada taranya, Sultan Mehmed-ku''<ref name=byegm>Halman, [http://web.archive.org/web/20060309091926/http://www.byegm.gov.tr/yayinlarimiz/NEWSPOT/1999/JulyAug/N6.htm Suleyman the Magnificent Poet]</ref><ref>[http://www.turkcebilgi.net/kim-kimdir/m/muhibbi-kanuni-sultan-suleyman-31612.html Muhibbî (Kanunî Sultan Süleyman){{tr icon}}] Dalam bahasa Turki, kronogram itu ditulis شهزاده‌لر گزيده‌سی سلطان محمدم(''Şehzadeler güzidesi Sultan Muhammed’üm''), yang menunjukkan angka 995 dalam kalender Islam atau sekitar tahun 1543 Masehi.</ref> Selain Suleiman, banyak seniman lain yang juga memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan sastra Utsmaniyah, termasuk di antaranya [[Fuzuli]] dan [[Bâkî|Baki]]. Sejarawan Sastra E. J. W. Gibb mengamati bahwa "tidak pernah ada dalam sejarah dunia dorongan yang sedemikian besar terhadap perkembangan puisi kecuali pada masa kekuasaan Sultan yang satu ini."<ref name=byegm />
[[Berkas:Istanbul - Süleymaniye camii dal Corno d'oro - Foto G. Dall'Orto 28-5-2006.jpg|thumbjmpl|rightka|[[Masjid Süleymaniye]] di Istanbul, dibangun oleh [[Mimar Sinan]], arsitek kepala Suleiman.]]
 
Suleiman juga terkenal karena membiayai beberapa arsitektur monumental di kesultanannya. Sang Sultan bercita-cita menjadikan Konstatinopel sebagai pusat peradaban Islam melalui pembangunan berbagai objek termasuk jembatan, masjid, istana, dan lainnya. Beberapa yang paling termahsyur dibuat oleh arsitek kepala Utsmaniyah, [[Mimar Sinan]]. Sinan bertanggung jawab membangun tiga ratus monumen di seluruh penjuru kesultanan, termasuk dua mahakarya masjid [[Masjid Süleymaniye|Süleymaniye]] dan [[Masjid Selimiye (Edirne)|Selimiye]]—yang disebutkan terakhir dibangun di [[Edirne]] pada masa kekuasaan anak Suleiman, [[Selim II]]. Suleiman juga melakukan restorasi terhadap [[Kubah Shakhrah]] dan tembok kota di Yerusalem (yang kini menjadi tembok [[Kota Tua (Yerusalem)|Kota Tua Yerusalem]]), merenovasi [[Ka'bah]] di [[Mekah]], dan membuat sebuah kompleks di Damaskus.<ref>Atıl, 26.</ref>
Baris 103:
== Kehidupan pribadi ==
=== Hürrem Sultan ===
[[Berkas:Khourrem.jpg|thumbjmpl|leftkiri|[[Hürrem Sultan]] (Roxelana)]]
Suleiman jatuh hati pada [[Hürrem Sultan]], putri [[Harem (rumah tangga)|harem]] yang berasal dari [[Rutenia]]. Kalangan diplomat barat menjuluki sang putri sebagai "Russelazie" atau "Roxelana", mengacu pada asal usul Slavianya.<ref>Ahmed, 43.</ref> Hürrem Sultan adalah putri dari pendeta [[Gereja Ortodoks Timur|Ortodoks]] [[Ukraina]].<ref name=Kinross236/> Ia diperbudak dan bangkit hingga mencapai posisi Harem untuk menjadi kesukaan Suleiman. Meskipun merupakan pelanggaran tradisi Utsmaniyah selama dua abad, sang mantan selir menjadi istri resmi sultan, dan membuat banyak pengamat di istana dan kota tercengang.<ref>Mansel, 86.</ref> Hürrem Sultan diperbolehkan tinggal dengan Suleiman di istana selama sisa hidupnya.<ref name="Imber, 90">Imber, 90.</ref> Tindakan ini lagi-lagi melanggar tradisi, bahwa ketika ahli waris mencapai usianya, sang ahli waris akan dikirim bersama dengan selir yang melahirkannya ke provinsi terpencil untuk memerintah, dan tidak akan pernah kembali kecuali keturunan mereka menjadi penerus takhta.<ref name="Imber, 90"/>
 
Baris 115:
== Penerus ==
Suleiman memiliki delapan anak dari dua istri, empat di antaranya hidup hingga lebih dari tahun 1550-an. Mereka adalah [[Sehzade Mustafa|Mustafa]], [[Selim II|Selim]], Bayezid, dan Jihangir. Dari keempatnya, hanya Mustafa yang bukan anak dari Hürrem Sultan, melainkan anak dari [[Mahidevran|Mahidevran Gülbahar Sultan]] dan karenanya ia berada di urutan pertama dari empat anak yang akan menggantikan Sultan. Hürrem khawatir bila Mustafa yang menjadi Sultan, anak-anaknya akan terkucil. Mustafa diakui memiliki talenta lebih besar dibanding anak Sultan lainnya, dan juga mendapat dukungan [[Pargalı İbrahim Pasha]], yang ketika itu masih menjadi [[Wazir Agung]]. Duta besar Austria [[Ogier Ghiselin de Busbecq|Busbecq]] mencatat "Di antara anak-anak Suleiman ada yang bernama Mustafa, yang sangat terdidik dan bijaksana serta dalam usia yang matang, 24 atau 25 tahun; semoga Tuhan tidak membiarkan barbar sepertinya datang mendekati kita", dan juga menyebut "bakat alami yang luar biasa" yang dimiliki Mustafa.<ref>Clot, 155.</ref>
[[Berkas:Suleiman I. after 1560.jpg|leftkiri|thumbjmpl|Potret Suleiman oleh Nigari, menjelang akhir kekuasaannya pada tahun 1560.]]
 
Dalam pergantian kekuasaannya, timbul intrik-intrik yang kemungkinan didalangi oleh Hürrem. Meskipun ia adalah seorang istri Sultan, Hürrem tidak memiliki peran resmi apa pun dalam pemerintahan, namun demikian ia tetap memiliki pengaruh politik. Karena kesultanan tidak memiliki aturan formal, pergantian kekuasaan biasanya diwarnai oleh pembunuhan di antara pangeran-pangeran yang bersaing memperebutkan takhta untuk menghindari terjadinya perang saudara atau pemberontakan. Agar anak-anaknya terhindar dari hukuman mati atau pembunuhan, Hürrem menggunakan pengaruhnya untuk menyingkirkan mereka yang mendukung Mustafa.<ref name="Mansel, 84.">Mansel, 84.</ref>
Baris 126:
 
== Peninggalan ==
[[Berkas:OttomanEmpireIn1683.png|thumbjmpl|Penaklukan yang dilancarkan Suleiman I, diikuti dengan perluasan wilayah yang berlanjut hingga puncaknya pada tahun 1683.]]
[[Berkas:Coffin of Suleiman the Magnificient.jpg|thumbjmpl|Peti mati dan mausoleum Suleiman yang terletak di [[Masjid Süleymaniye]].]]
Saat Suleiman wafat, Kesultanan Utsmaniyah telah menjadi salah satu kekuatan yang disegani di dunia.<ref>Clot, 298.</ref> Penaklukan yang dilakukan Suleiman menyebabkan kesultanan menguasai kota-kota besar Islam seperti [[Mekah]], [[Madinah]], [[Yerusalem]], [[Damaskus]], dan [[Baghdad]]; sebagian besar provinsi di [[semenanjung Balkan|Balkan]] (hingga mencapai wilayah [[Kroasia]] dan [[Austria]] saat ini); serta sebagian besar [[Afrika Utara]]. Tak pelak, Kesultanan Utsmaniyah dipandang sebagai ancaman bagi negara-negara Eropa, [[Ogier Ghiselin de Busbecq|Busbecq]] menuliskan: "Di sisi bangsa Turki ada seseorang yang menjadi sumber kejayaan kekaisaran, dengan kekuatan tak terkalahkan, kemenangan yang terus berulang, tekun dalam bekerja keras, memiliki semangat kesatuan, disiplin, kecermatan, dan ketelitian... Bisakah kita meragukan hasilnya?...Ketika Turki selesai berurusan dengan Persia, mereka akan terbang ke tenggorokan kita dengan dukungan seluruh dunia Timur; dan lihatlah betapa tidak siapnya kita."<ref>Lewis, 10.</ref>
 
[[Berkas:İstanbul 5622.jpg|thumbjmpl|leftkiri|[[Türbe]] (makam) Sultan Süleyman di [[Masjid Süleymaniye]].]]
 
Warisan Suleiman tidak terbatas pada bidang militer. Pengelana Perancis [[Jean de Thévenot]] satu abad kemudian menyaksikan "basis pertanian yang kuat, kesejahteraan menjadi petani, melimpahnya makanan pokok, dan keunggulan organisasi pada pemerintahan Suleiman".<ref>Ahmed, 147.</ref> Reformasi administratif dan undang-undang yang memberinya gelar pemberi hukum memastikan keselamatan Utsmaniyah berabad-abad setelah kematiannya.<ref>Lamb, 325.</ref>
Baris 136:
Melalui perlindungan personalnya, Suleiman juga membawa masa keemasan bagi Utsmaniyah, terutama dalam bidang arsitektur, sastra, seni, teologi, dan filsafat.<ref name="atil24"/><ref>Russell, [http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=9B0DE7D6163EF935A15752C0A961948260 The Age of Sultan Suleyman].</ref> Kini pemandangan [[Bosporus]] dan kota-kota lain di Turki modern dan bekas provinsi Utsmaniyah masih dihiasi oleh karya arsitek [[Mimar Sinan]]. [[Masjid Süleymaniye]], tempat bersemayamnya Suleiman dan Herenzaltan, merupakan salah satunya.
 
[[Berkas:Mosque in Mariupol.jpg|thumbjmpl|Masjid Sultan Suleiman di [[Mariupol]], [[Ukraina]].]]
Sebuah masjid juga didirikan di Mariupol, [[Ukraina]] dan dinamai dari Suleiman. Masjid ini didirikan oleh pebisnis Turki Salih Cihan, yang juga lahir di [[Trabzon]], dan dibuka pada tahun 2005.
{{-}}