Bahasa Bali: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Dikembalikan ke revisi 11835145 oleh Bennylin (bicara).
Baris 1:
{{Infobox BaphasaBahasa
|name=Bali
|nativename={{script|Bali|ᬩᬲᬩᬮᬶ}} (Basa Bali)
Baris 15:
 
'''Bahasa Bali''' adalah sebuah [[bahasa Austronesia]] dari cabang Sundik dan lebih spesifik dari anak cabang Bali-Sasak. Bahasa ini terutama dipertuturkan di pulau [[Bali]], pulau [[Lombok]] bagian barat, dan sedikit di ujung timur pulau [[Jawa]].
Di Bali sendiri Bahasa Bali memiliki tingkatan penggunaannya, misalnya ada yang disebut Bali Alus, Bali Madya dan Bali Kasar. Yang halus dipergunakan untuk bertutur formal misalnya dalam pertemuan di tingkat desa adat, meminang wanita, atau antara orang berkasta rendah dengan berkasta lebih tinggi. Yang madya dipergunakan di tingkat masyarakat menengah misalnya pejabat dengan bawahannya, sedangkan yang kasar dipergunakan bertutur oleh orang kelas rendah misalnya kaum sudra atau antara bangsawan dengan abdi dalemnya, Di Lombok bahasa Bali terutama dipertuturkan di sekitar kota Mataram, sedangkan di pulau Jawa bahasa Bali terutama dipertuturkan di beberapa desa di kabupaten [[Banyuwangi]]. gSelainSelain itu bahasa Osing, sebuah dialek Jawa khas Banyuwangi, juga menyerap banyak kata-kata Bali. Misalkan sebagai contoh kata ''osing'' yang berarti “tidak” diambil dari bahasa Bali ''tusing''. Bahasa Bali dipertuturkan oleh ^kurang lebih 4 juta jiwa.
 
== Fonologi ==
Baris 122:
 
== Kekerabatan dan kosakata ==
Bahasa Bali dalam keluarga bahasa Austronesia sering ditengarai paling dekat berkerabat dengan [[bahasa Jawa]]. Namun hal ini tidaklah demikian. Bahasa Bali paling dekat dengan bahasa Sasak dan beberapa bahasa di pulau [[Pulau Sumbawa|Sumbawa]] bagian barat. Kemiripannya dengan bahasa Jawa hanya karena pengaruh kosakata atas bahasa Jawa karena aktivitas kolonisasi Jawa pada masa lampau, terutama pada [[abad ke-14]] Masehi. Bali ditaklukkan oleh [[Gajah Mada]] pada tahun [[1343]] Masehi. Bahkan dalam keluarga Austronesia, secara fonologis bahasa Bali lebih mirip bahasa Melayu daripada bahasa Jawa. Namun fonem /r/ pada posisi akhir dalam bahasa Melayu, seringkali menjadi /h/ pada bahasa Bali. Hal ini bisa terbukti dengan senarai perbandingan kosakata dasar bahasa Melayu, Bali, Jawa KunoKuna dan Jawa Baru:
 
{| class="wikitable"
|-
!Melayu!!Bali!!Jawa KunoKuna!!Jawa Baru'''
|-
|dua||dua||rwa||ro, loro
Baris 195:
 
=== Pengaruh bahasa Jawa ===
Bahasa Bali banyak terpengaruh bahasa Jawa, terutama bahasa Jawa KunoKuna dan [[bahasa Sanskerta]]. Kemiripan dengan bahasa Jawa terutama terlihat dari tingkat-tingkat bahasa yang terdapat dalam bahasa Bali yang mirip dengan bahasa Jawa. Maka tak mengherankanlah jika bahasa Bali halus yang disebut basa Bali Alus Mider mirip dengan bahasa Jawa Krama. Banyak kata-kata Bali yang halus diambil dari bahasa Jawa:
 
{| class="wikitable"
Baris 221:
|kau (kasar)||cai untuk laki-laki/nyai untuk wanita (kasar)||kowe
|-
|sungai||tukad||sungay (Jawa KunoKuna){{br}}kali{{br}}lepen
|-
|yang||sane||ingkang, sing
Baris 232:
 
Kaja berarti arah menuju gunung. Oleh karena itu, terjemahan istilah 'kaja' dalam Bahasa Melayu adalah 'Utara' untuk masyarakat Bali Selatan, sementara terjemahannya untuk masyarakat Bali Utara, khususnya Buleleng, adalah 'Selatan'.
Kelod berarti arah menuju laut. Berbalik dengan istilah 'kaja' di atasdiatas, jadi stilah 'kelod' dalam Bahasa Melayu adalah 'Selatan' untuk masyarakat Bali Selatan, sementara terjemahannya untuk masyarakat Bali Utara, khususnya Buleleng, adalah 'Utara'.
Kauh berarti Barat, dan kangin berarti Timur. Hal ini sama untuk masyarakat Bali Selatan dan Bali Utara.
Perbedaan tata-cara menyebut utara dan selatan ini sering menyebabkan kesalahpahaman jika orang Bali Selatan bertanya dalam Bahasa Bali kepada orang Bali Utara, karena perbedaan acuan. Acuan 'gunung' yang sering dipakai adalah titik pusat pulau Bali yaitu bagian pegunungan Batur dan Gunung Agung.