Achmad Soebardjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
wikipedia elek
k Membatalkan 2 suntingan oleh Shawn Davies S (bicara). 🌸
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
wikipedia elek kayak kon seng baca dewe no more wikipedia
|name = {{PAGENAME}}
|image = Achmad soebardjo.jpg
|imagesize =
|caption =
|office = Menteri Luar Negeri Indonesia
|order = 1
|term_start = 2 September 1945
|term_end = 14 November 1945
|succeeding =
|president = [[Soekarno]]
|predecessor = ''Tidak ada (jabatan baru)''
|successor = [[Sutan Syahrir]]
|term_start2 = 4 Agustus 1951
|term_end2 = 20 Desember 1952
|primeminister2 = [[Sukiman Wirjosandjojo]]
|succeeding2 =
|president2 = [[Soekarno]]
|predecessor2 = [[Mohammad Roem]]
|successor2 = [[Wilopo]]
|birth_date = {{Birth date|1896|3|23}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Kabupaten Karawang|Karawang]], [[Jawa Barat]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{Death date and age|1978|12|15|1896|3|23}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|party =
|spouse =
|relations =
|children =
|alma_mater = {{negara|Belanda}} [[Universitas Leiden]], [[Belanda]]
|occupation =
|profession = [[Diplomat]]
|religion = [[Islam]]
|signature =
|website =
|footnotes =
}}
'''[[Meester in de Rechten|Mr.]] Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Karawang|Karawang]], [[Jawa Barat]]|23|3|1896||15|12|1978}}) adalah tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, dan seorang [[Pahlawan Nasional Indonesia]]. Ia adalah [[Menteri Luar Negeri]] Indonesia yang pertama. Achmad Soebardjo memiliki gelar ''[[Meester in de Rechten]]'', yang diperoleh di [[Universitas Leiden]] [[Belanda]] pada tahun [[1933]].
 
== Awal mula ==
Achmad Soebardjo dilahirkan di Teluk Jambe, [[Karawang]], [[Jawa Barat]], tanggal 23 Maret 1896. Ayahnya bernama Teuku Muhammad Yusuf,<ref name=Tempo75/> masih keturunan bangsawan [[Aceh]] dari [[Pidie]]. Kakek Achmad Soebardjo dari pihak ayah adalah [[Ulèë Balang|Ulee Balang]] dan ulama di wilayah [[Kabupaten Pidie Jaya|Lueng Putu]], sedangkan Teuku Yusuf adalah pegawai pemerintahan dengan jabatan Mantri Polisi di wilayah Teluk Jambe, Kerawang.<ref name=Ikbal/> Ibu Achmad Soebardjo bernama Wardinah.<ref name=Ikbal>''[http://ikbalblog.blogspot.com/2010/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html Ahmad Soebardjo Djoyoadisuryo, SH.]'', sumber: Otobiografi Ahmad Soebardjo, Seputar Proklamasi Mohammad Hatta, data di Internet, ''dalam'' Catatan 'Seorang' Ikbal, 19 April 2010. Diakses 7 Februari 2011.</ref> Ia keturunan Jawa-Bugis,<ref name=Tempo75>''[http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1975/04/26/TK/mbm.19750426.TK66859.id.html Bersama Bung Hatta]'', Copyright 2011 TEMPOinteraktif, 26 April 1975. Diakses 7 Februari 2011.</ref> dan merupakan anak dari Camat di Telukagung, Cirebon.<ref name=Ikbal/>
 
Ayahnya mulanya memberinya nama '''Teuku Abdul Manaf''', sedangkan ibunya memberinya nama Achmad Soebardjo.<ref name=Tempo75/> Nama Djojoadisoerjo ditambahkannya sendiri setelah dewasa, saat ia ditahan di penjara Ponorogo karena "[[Peristiwa 3 Juli 1946]]".<ref name=Tempo78>''[http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1978/12/23/NAS/mbm.19781223.NAS73505.id.html Ahmad Subardjo (1896-1978)]'', Copyright 2011 TEMPOinteraktif, 23 Desember 1978. Diakses 7 Februari 2011.</ref>
 
Ia bersekolah di [[Hogere Burger School]], [[Jakarta]] (saat ini setara dengan Sekolah Menengah Atas) pada tahun [[1917]]. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di [[Universitas Leiden]], [[Belanda]] dan memperoleh ijazah ''[[Meester in de Rechten]]'' (saat ini setara dengan Sarjana Hukum) di bidang [[undang-undang]] pada tahun [[1933]].
 
== Riwayat perjuangan ==
Semasa masih menjadi [[mahasiswa]], Soebardjo aktif dalam memperjuangkan [[kemerdekaan Indonesia]] melalui beberapa organisasi seperti [[Jong Java]] dan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Belanda. Pada bulan Februari [[1927]], ia pun menjadi wakil Indonesia bersama dengan [[Mohammad Hatta]] dan para ahli gerakan-gerakan Indonesia pada persidangan antarbangsa "Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Penjajah" yang pertama di [[Brussels]] dan kemudiannya di [[Jerman]]. Pada persidangan pertama itu juga ada [[Jawaharlal Nehru]] dan pemimpin-pemimpin [[Nasionalisme|nasionalis]] yang terkenal dari [[Asia]] dan [[Afrika]].<ref>[http://www.indonesia-ottawa.org/page.php?s=1000history Gerakan Nasionalis]</ref> Sewaktu kembalinya ke Indonesia, ia aktif menjadi anggota [[Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] (BPUPKI), dan kemudian [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] (PPKI).
 
== Peristiwa Rengasdengklok ==
Pada tanggal 16 Agustus 1945 Para pemuda pejuang, termasuk [[Chaerul Saleh]], [[Sukarni]], dan [[Wikana]], [[Shodanco Singgih]], dan pemuda lain, membawa [[Soekarno]] dan [[Moh. Hatta]] ke [[Rengasdengklok]]. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang.<ref>{{citeweb |title=peristiwa rengasdengklok |url=http://books.google.co.id/books?id=jgZaOj7Web4C&pg=PA102&lpg=PA102&dq=Tujuannya+adalah+agar+Ir.+Soekarno+dan+Drs.+Moh.+Hatta+tidak+terpengaruh+oleh+Jepang&source=bl&ots=eN-N6uVyqv&sig=hQyROLkjB8uyuYfqqPqV01eZWb4&hl=id&ei=SdTVTpLmJoryrQer__y_Dg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCAQ6AEwADgK#v=onepage&q=Tujuannya%20adalah%20agar%20Ir.%20Soekarno%20dan%20Drs.%20Moh.%20Hatta%20tidak%20terpengaruh%20oleh%20Jepang&f=false}}</ref> Peristiwa ini dinamakan [[Peristiwa Rengasdengklok]].
 
Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.<ref>ibid</ref> Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Achmad Soebardjo melakukan perundingan. Achmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta.<ref>http://damarwangi.com/blog88/?tag=achmad-subardjo</ref> Maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Achmad Soebardjo ke Rengasdengklok.<ref>http://sejarahkita.blogspot.com/2006/08/sekitar-proklamasi-3.html</ref> Mereka menjemput Soekarno dan Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Achmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan.<ref>{{citeweb |title=Peran Achmad Soebardjo dan Rengasdengklok
|url=http://books.google.co.id/books?id=uLFv1vKCaO0C&pg=PA114&lpg=PA114&dq=Achmad+Subardjo+rengasdengklok&source=bl&ots=mNI26QFXkn&sig=rmyZgR3bNDJPZjg-zoglQy1yFVs&hl=id&ei=ydDVTqTLGcnRrQf2h-i0Dg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CDcQ6AEwBQ#v=onepage&q&f=false}}</ref>
 
== Naskah proklamasi ==
Konsep naskah proklamasi disusun oleh Bung Karno, Bung Hatta, dan Achmad Soebardjo di rumah [[Maeda Tadashi|Laksamana Muda Maeda]].<ref>http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1989/03/04/OBI/mbm.19890304.OBI22144.id.html</ref> Setelah selesai dan beragumentasi dengan para pemuda, dinihari 17 Agustus 1945, Bung Karno pun segera memerintahkan [[Sayuti Melik]] untuk mengetik naskah proklamasi.
 
== Masa setelah kemerdekaan ==
Pada tanggal [[18 Agustus]] [[1945]], Soebardjo dilantik sebagai [[Menteri Luar Negeri]] pada [[Kabinet Presidensial]], kabinet Indonesia yang pertama, dan kembali menjabat menjadi Menteri Luar Negeri sekali lagi pada tahun [[1951]] - [[1952]]. Selain itu, ia juga menjadi [[Duta Besar]] Republik Indonesia di [[Switzerland]] antara tahun-tahun [[1957]] - [[1961]].
 
Dalam bidang [[pendidikan]], Soebardjo merupakan [[profesor]] dalam bidang Sejarah Perlembagaan dan Diplomasi Republik Indonesia di [[Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia|Fakultas Kesusasteraan]], [[Universitas Indonesia]].
 
== Wafat ==
Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo meninggal dunia dalam usia 82 tahun ([[15 Desember]] [[1978]]) di Rumah Sakit Pertamina, [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan|Kebayoran Baru]], akibat flu yang menimbulkan komplikasi. Ia dimakamkan di rumah peristirahatnya di [[Cipayung]], [[Bogor]].<ref name=Tempo78/> Pemerintah mengangkat almarhum sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2009.<ref name=INTI>Yudi, Jandi, ''[http://id.inti.or.id/news/23/tahun/2009/bulan/11/tanggal/09/id/439/ John Lie Mendapat Gelar Pahlawan Nasional]'', Sinergi, edisi November 2009, ''dalam'' Situs Perhimpunan INTI, Senin, 09 November 2009 18:14. Diakses 2 Februari 2011.</ref>
 
== Referensi ==