Musik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Oratoto123 (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 14:
 
== Sejarah ==
[http://sukamusik.tk/ Musik] dikenal sejak kehadiran [[manusia]] modern ''[[Homo sapiens]]'' yakni sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Tidak ada yang tahu kapan manusia mula mengenal seni dan musik. Dari penemuan [[arkeologi]] pada lokasi-lokasi seperti pada benua [[Afrika]], sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun lalu telah ada perubahan [[evolusi]] pada [[otak]] manusia. Dengan otak yang lebih pintar dari hewan, manusia merancang pemburuan yang lebih terarah sehingga bisa memburu hewan yang besar. Dengan kemampuan otak seperti ini, manusia bisa berpikir lebih jauh hingga di luar nalar dan menggunakan [[imajinasi]] dan spiritual. [[Bahasa]] untuk berkomunikasi telah terbentuk di antara manusia. Dari bahasa dan ucapan sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan nama-nama hewan, perlahan-lahan beberapa kosa kata muncul untuk menamakan benda dan memberikan nama panggilan untuk seseorang.
 
Dalam kehidupan yang berpindah-pindah, manusia purba mungkin mendapat inspirasi untuk mengambil [[tulang]] kaki kering hewan buruan yang menjadi makanannya dan kemudian meniupnya dan mengeluarkan [[bunyi]]. Ada juga yang mendapat inspirasi ketika memperhatikan [[alam]] dengan meniup rongga kayu atau [[bambu]] yang mengeluarkan bunyi. Kayu dibentuk lubang tiup dan menjadi [[suling]] purba.
Baris 26:
== Terapi ==
{{main|Terapi musik}}
[[Terapi musik]] adalah proses interpersonal yang menggunakan musik untuk terapi aspek-fisik, [[emosi]]onal, mental, [[sosial]], [[estetika]], dan [[spiritual]] untuk membantu pasien dalam meningkatkan atau mempertahankan kesehatan mereka. Dalam beberapa kasus, kebutuhan pasien ditangani langsung melalui musik; di kesempatan lain melalui hubungan yang berkembang di antara pasien dan terapis. Terapi musik digunakan untuk individu dari segala usia dan dengan berbagai kondisi, termasuk untuk gangguan kejiwaan, masalah [[medis]], cacat fisik, gangguan sensorik, cacat perkembangan, penyalahgunaan zat, gangguan komunikasi, masalah interpersonal, dan untuk orang-orang yang berada dalam proses penuaan. Terapi juga digunakan untuk meningkatkan konsentrasi belajar, meningkatkan harga diri, mengurangi [[stres]], mendukung latihan fisik, dan memfasilitasi sejumlah aktivitas lainnya yang berhubungan dengan kesehatan.
 
Salah satu catatan paling awal yang menyebutkan terapi musik berlokasi di (c. 872-950) Al-Farabi. Makna risalah dari Akal menggambarkan efek terapi musik di jiwa.<ref>{{en}} Amber Haque (2004), "Psychology from Islamic Perspective: Contributions of Early Muslim Scholars and Challenges to Contemporary Muslim Psychologists," Journal of Religion and Health 43 (4): 357–377 [363]</ref> Musik telah lama digunakan untuk membantu orang dalam mengatasi masalah emosi mereka. Pada abad ke-17, sarjana Robert Burton dalam ''[[The Anatomy of Melancholy]]'' berpendapat bahwa musik dan [[tari]] sangat penting dalam mengobati penyakit mental, terutama [[melankoli]].<ref>{{en}} cf. The Anatomy of Melancholy, Robert Burton, subsection 3, on and after line 3,480, "Music a Remedy"</ref> Dalam catatannya disebutkan, musik memiliki "kekuatan yang sangat besar ... untuk mengusir penyakit" dan menyebutnya sebagai "obat sangat ampuh dalam melawan keputusasaan dan melankolis." Burton menunjukkan bahwa pada zaman [[purbakala]], Canus, pemain [[biola]] Rhodian, menggunakan musik untuk "membuat seorang pria melankolis bergembira, ... kekasih lebih terpikat, seorang yang religius lebih saleh."<ref>Ismenias the Theban, Chiron the centaur, is said to have cured this and many other diseases by music alone: as now thy do those, saith Bodine, that are troubled with St. Vitus's Bedlam dance. [http://www.gutenberg.org/files/10800/10800-8.txt Project Gutenberg's The Anatomy of Melancholy, by Democritus Junior]</ref><ref>{{en}} [http://www.med.mun.ca/munmed/84/crellin.htm "Humanities are the Hormones: A Tarantella Comes to Newfoundland. What should we do about it?"] by Dr. John Crellin, MUNMED, newsletter of the Faculty of Medicine, Memorial University of Newfoundland, 1996.</ref>
<ref>Aung, Steven K.H., Lee, Mathew H.M., [http://www.liebertonline.com/doi/abs/10.1089/act.2004.10.266?journalCode=act "Music, Sounds, Medicine, and Meditation: An Integrative Approach to the Healing Arts," Alternative & Complementary Therapies], Oct 2004, Vol. 10, No. 5: 266–270.</ref> Pada bulan November 2006, Dr Michael J. Crawford<ref>[http://www1.imperial.ac.uk/medicine/people/m.crawford/ Dr. Michael J. Crawford page] at [[Imperial College London]], Faculty of Medicine, Department of Psychological Medicine.</ref> dan koleganya juga menemukan bahwa terapi musik membantu pasien skizofrenia.<ref>{{cite journal | last = Crawford | first = Mike J. | coauthors = Talwar, Nakul, et al. | year = 2006 | month = November | title = Music therapy for in-patients with schizophrenia: Exploratory randomised controlled trial | journal = The British Journal of Psychiatry (2006) | volume = 189 | pages = 405–409 | url = http://bjp.rcpsych.org/cgi/content/abstract/189/5/405 | doi = 10.1192/bjp.bp.105.015073 | pmid = 17077429| quote = Music therapy may provide a means of improving mental health among people with schizophrenia, but its effects in acute psychoses have not been explored | issue=5}}</ref> Dalam Kekaisaran [[Utsmaniyah]], penyakit mental diobati dengan musik.<ref>{{en}}[http://www.iadh.org/pdf/2006November.pdf Treatment of Mental Illnesses With Music Therapy – A different approach from history]</ref>