Sunan Giri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Dikembalikan ke revisi 11597163 oleh 114.125.104.180 (bicara). |
||
Baris 1:
'''Sunan Giri''' adalah nama salah seorang [[Walisongo]] dan pendiri kerajaan [[Giri Kedaton]], yang berkedudukan di daerah [[Kabupaten Gresik|Gresik]], [[Jawa Timur]]. Sunan Giri membangun Giri Kedaton sebagai pusat penyebaran agama Islam di [[Jawa]], yang pengaruhnya bahkan sampai ke [[Pulau Madura|Madura]], [[Lombok]], [[Kalimantan]], [[Sulawesi]], dan [[Maluku]]. Sunan Giri memiliki beberapa nama panggilan, yaitu '''
== Silsilah ==
Baris 9:
Pendapat lainnya yang menyatakan bahwa Sunan Giri juga merupakan keturunan Rasulullah SAW, yaitu melalui jalur keturunan [[Husain bin Ali]], [[Ali Zainal Abidin]], [[Muhammad al-Baqir]], [[Ja'far ash-Shadiq]], [[Ali Uraidhi|Ali al-Uraidhi]], Muhammad an-Naqib, Isa ar-Rumi, [[Ahmad al-Muhajir]], Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali' Qasam, [[Syekh Muhammad Shahib Mirbath|Muhammad Shahib Mirbath]], Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal (Jalaluddin Khan), [[Jamaluddin Akbar al-Husaini]] (Maulana Akbar), Ibrahim Zainuddin Al-Akbar As-Samarqandy (Ibrahim Asmoro), Maulana Ishaq, dan Ainul Yaqin (Sunan Giri). Umumnya pendapat tersebut adalah berdasarkan riwayat pesantren-pesantren Jawa Timur, dan catatan nasab Sa'adah BaAlawi Hadramaut.
Dalam [[Hikayat Banjar]], Pangeran Giri (alias Sunan Giri) merupakan cucu Putri Pasai (Jeumpa?
== Kisah ==
Sunan Giri merupakan buah pernikahan dari [[
Versi lain menyatakan bahwa pernikahan
Kemudian, bayi tersebut ditemukan oleh sekelompok awak kapal (pelaut) - yakni sabar dan sobir - dan dibawa ke Gresik. Di Gresik, dia diadopsi oleh seorang saudagar perempuan pemilik kapal, Nyai Gede Pinatih. Karena ditemukan di laut, dia menamakan bayi tersebut Joko Samudro.
Ketika sudah cukup dewasa, Joko Samudro dibawa ibunya ke Ampeldenta (kini di [[Kota Surabaya|Surabaya]]) untuk belajar agama kepada [[Sunan Ampel]]. Tak berapa lama setelah mengajarnya, Sunan Ampel mengetahui identitas sebenarnya dari murid kesayangannya itu. Kemudian, Sunan Ampel mengirimnya beserta Makdhum Ibrahim ([[Sunan Bonang]]), untuk mendalami ajaran Islam di Pasai. Mereka diterima oleh
== Dakwah dan kesenian ==
Baris 24:
Setelah tiga tahun berguru kepada ayahnya, Raden Paku atau lebih dikenal dengan Raden 'Ainul Yaqin kembali ke Jawa. Ia kemudian mendirikan sebuah ''[[pesantren]] giri'' di sebuah perbukitan di [[Sidomukti, Kebomas, Gresik|desa Sidomukti]], Kebomas. Dalam [[bahasa Jawa]], ''giri'' berarti gunung. Sejak itulah, ia dikenal masyarakat dengan sebutan Sunan Giri.
Pesantren Giri kemudian menjadi terkenal sebagai salah satu pusat penyebaran agama Islam di [[Jawa]], bahkan
Terdapat beberapa karya [[seni tradisional]] Jawa yang sering dianggap
== Pranala luar ==
|