Tempo (majalah): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
fix
Baris 24:
|issn = 0126-4273
}}
'''Tempo''' adalah [[majalah]] berita mingguan [[Indonesia]] yang umumnya meliput [[berita]] dan [[politik]] dan diterbitkan oleh [[PT Tempo Inti Media Tbk.|Tempo Media Group]]. Majalah ini merupakan majalah pertama yang tidak memiliki afiliasi dengan [[pemerintah]].
 
== Sejarah ==
=== [[1970]] - [[1980]]1970–1980 ===
EdisiTempo didirikan oleh [[Goenawan Mohamad]] dan [[Yusril Djalinus]], dengan edisi pertamanya diterbitkanterbit pada [[6 Maret]] [[1971]].<ref denganname=jp>{{cite news |first=|last=|title=Indonesia: 'Tempo' cofounder dies of stroke |url=http://www.asiamedia.ucla.edu/article-southeastasia.asp?parentid=104219 |work=[[GoenawanJakarta MohamadPost]] sebagai|publisher=[[Asia PemimpinMedia]] Redaksi|date=2009-02-04 |accessdate=2009-02-21 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20090418023356/http://www.asiamedia.ucla.edu/article-southeastasia.asp?parentid=104219 |archivedate=18 April 2009}}</ref> Terbitnya edisi tersebut tidak bisa lepas dari peran prakarsa sekumpulan anak muda pada tahun [[1969]], antara lain yaitu [[Goenawan Mohamad]], Fikri Jufri, [[Christianto Wibisono]] dan Usamah, dan awalnya majalah itu bernama "Ekspres".<ref name="HistoryTempo">{{cite news|author =|title = Sejarah Tempo 1971 - 2013|url=http://korporat.tempo.co/tentang/sejarah|publisher = Tempo|date =|accessdate = [[04 Juli]] [[2013]]}}</ref> Namun dikarenakan adanya perbedaan prinsip antara jajaran redaksi dan pihak pemilik modal utama, maka [[Goenawan Mohamad|Goenawan]] dan kelompoknya keluar dari ''Ekspres'' pada tahun [[1970]].
[[Berkas:Majalah TEMPO Edisi Khusus 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika (Bandung 1955).jpg|thumb|left|230px|[[Sukarno]] dan Perdana Menteri [[Cina]] [[Zhou Enlai]] menyapa penduduk Bandung menggunakan mobil dalam kulit muka Majalah TEMPO Edisi Khusus 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika (Bandung 1955)]]
Edisi pertamanya diterbitkan pada [[6 Maret]] [[1971]] dengan [[Goenawan Mohamad]] sebagai Pemimpin Redaksi. Terbitnya edisi tersebut tidak bisa lepas dari peran prakarsa sekumpulan anak muda pada tahun [[1969]], antara lain yaitu [[Goenawan Mohamad]], Fikri Jufri, [[Christianto Wibisono]] dan Usamah, dan awalnya majalah itu bernama "Ekspres".<ref name="HistoryTempo">{{cite news|author =|title = Sejarah Tempo 1971 - 2013|url=http://korporat.tempo.co/tentang/sejarah|publisher = Tempo|date =|accessdate = [[04 Juli]] [[2013]]}}</ref> Namun dikarenakan adanya perbedaan prinsip antara jajaran redaksi dan pihak pemilik modal utama, maka [[Goenawan Mohamad|Goenawan]] dan kelompoknya keluar dari ''Ekspres'' pada tahun [[1970]].
 
Dalam waktu yang kurang lebih sama, Harjoko Trisnadi sedang mengalami masalah. Majalah Djaja, milik [[DKI|Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota (DKI)]] , yang dikelolanya sejak [[1962]] macet terbit. Menghadapi kondisi tersebut, karyawan Djaja menulis surat kepada Gubernur [[DKI]] saat itu, [[Ali Sadikin]], meminta agar Djaja diswastakan dan dikelola ''Yayasan Jaya Raya'', sebuah yayasan yang berada di bawah [[DKI|Pemerintah DKI]]. Lalu terjadi rembugan tripartite antara Yayasan Jaya Raya, yang dipimpin [[Ciputra|Ir. Ciputra]] orang-orang bekas majalah ''Ekspres'', dan orang-orang bekas majalah ''Djaja''. Disepakatilah berdirinya majalah Tempo di bawah '''PT. Grafiti Pers''' sebagai penerbitnya.
Baris 37 ⟶ 36:
Pemakaian nama '''Tempo''', tidak lepas dari saran dari para pengecer. Di mana kata ini mudah untuk diucapkan dan memiliki jarak penerbitan yang cukup longgar, yakni mingguan. Selain itu, namanya, dianggap mirip-mirip dengan majalah terkenal dari [[Amerika]], [[Time]].<ref name="HistoryTempo"/> Dengan rata-rata umur pengelola yang masih 20-an, ia tampil beda dan diterima masyarakat. Dengan mengedepakan peliputan berita yang jujur dan berimbang, serta tulisan yang disajikan dalam prosa yang menarik dan jenaka, majalah ini diterima masyarakat.
 
=== [[1981]] - [[2000]]1981–2000 ===
Pada tahun [[1982]], untuk pertama kalinya majalah ini dibredel, karena dianggap terlalu tajam mengkritik rezim [[Orde Baru]] dan kendaraan politiknya, [[Golkar]]. Saat itu tengah dilangsungkan kampanye dan prosesi [[Pemilihan Umum]]. Tapi akhirnya diperbolehkan terbit kembali setelah menandatangani semacam "janji" di atas kertas segel dengan [[Ali Moertopo]], Menteri Penerangan saat itu ( zaman [[Soeharto]] ada Departemen Penerangan yang fungsinya, antara lain mengontrol pers)<ref name="HistoryTempo"/>.
 
Baris 46 ⟶ 45:
Untuk meningkatkan skala dan kemampuan penetrasi ke bisnis dunia media, maka pada tahun [[2001]], PT. Arsa Raya Perdanago public dan menjual sahamnya ke publik dan lahirlah [[PT Tempo Inti Media Tbk.]] ([[PT Tempo Inti Media Tbk.|PT.TIM]]) sebagai penerbit majalah Tempo -yang baru.- Pada tahun yang sama ([[2001]]), lahirlah [[Koran Tempo]] yang berkompetisi di media harian.
 
=== [[2001]] - Sekarang2001–sekarang ===
 
Sebaran informasi di bawah bendera [[PT Tempo Inti Media Tbk.|PT TIM Tbk]], terus berkembang dengan munculnya pproduk-produk baru seperti majalah Tempo edisi [[bahasa Inggris]], Travelounge ([[2009]]) dan Tempo Interaktif, yang kemudian menjadi tempo.co serta Tempo News Room (TNR), kantor berita yang berfungsi sebagai pusat berita media Group Tempo. Tempo juga mencoba menembus bisnis televisi dengan mendirikan Tempo TV, kerja sama dengan kantor berita radio KBR68H.
 
Yang juga penting di dalam naungan Kelompok Tempo Media adalah kehadiran percetakan PT Temprint. Percetakan ini mencetak produk-produk Kelompok Tempo dan produk dari luar.
 
== Kontroversi ==
=== Perseteruan dengan Polri ====
Pada bulan [[Juni]] [[2010]], Majalah Tempo menerbitkan edisi [[28 Juni]]-[[4 Juli]] [[2010]] dengan sampul berjudul "Rekening Gendut Perwira Polisi" yang menggambarkan seorang polisi sedang menggiring celengan babi. Edisi ini menceritakan beberapa jenderal polisi yang memiliki rekening berisi uang miliaran rupiah. [[Polri]] memprotes sampul tersebut,<ref>[http://autos.okezone.com/read/2010/07/01/337/348678/337/petinggi-polri-gambar-babi-itu-sara Petinggi Polri: "Gambar Babi itu Sara"], Okezone. Diakses tgl.3 Juli 2010</ref> dan meminta Majalah Tempo meminta maaf.<ref>[http://news.okezone.com/read/2010/07/02/337/348904/mabes-polri-berharap-tempo-segera-sadar Mabes Polri Berharap Tempo Segera Sadar], Okezone. Diakses tgl.3 Juli 2010</ref>