Niwatakawaca: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k beri batas waktu perapian
M. Adiputra (bicara | kontrib)
b
Baris 1:
Dalam [[mitologi Hindu]], '''Niwatakawaca''' {{Sanskerta|निवतकवच|Nivatakavaca}} adalah golongan [[asura]] (sejenis makhluk supranatural), keturunan [[Prahlada]]. Mereka tinggal di dasar [[samudra]]. Istilah Niwatakawaca sendiri berarti "baju [[zirah]] yang kebal."<ref>{{cite book| url = http://www.archive.org/stream/aclassicaldictio00dowsuoft#page/n269/mode/2up | pages = 269 | title = A Classical Dictionary of Hindu Mythology and Religion, Geography, History, and Literature | last=Dowson | first=John | year = 1888 | place = London | publisher = Trübner | language = Inggris}}</ref>
{{Hapus:rapikan/1|d=2|m=11|y=2009|i=14|ket=}}
 
{{unreferenced}}
Dikisahkan bahwa mereka ahli dalam sihir dan peperangan, memiliki senjata-senjata mematikan, dan bertindak semena-mena, namun juga berjaya dan masyhur. Mereka kerap berseteru dengan para [[dewa (Hindu)|dewa]] yang dipimpin oleh [[Indra]].
Prabu Niwatakawaca adalah raja Negeri Imaimantaka, yang terletak di selatan wilayah Atas Angin. Penduduk di Negeri Imaimantaka adalah bangsa kasat mata jenis gandarwa. Prabu Niwatakawaca berwatak temperamental, mudah marah dan gampang tersinggung meskipun tidak begitu luas wawasan dan kebijaksanaan yang dimilikinya. Ia mencita-citakan mempersatukan seluruh dunia wayang, namun dengan menggunakan upaya-upaya penaklukan, ancaman kekuatan dan kekerasan.
 
Akhir riwayatnya terjadi setelah Prabu Niwatakawaca sesumbar untuk menaklukkan Negeri Jonggring Saloka, tempat bermukim bangsa dewa, sesaat setelah merasa harga dirinya terinjak-injak oleh Negeri Amarta yang dipimpin oleh Prabu Yudhistira. Niwatakawaca merasa iri dan dengki melihat Negeri Amarta yang baru berdiri beberapa warsa, sudah mampu mendirikan istana yang begitu megah dan mengundang jamuan makan selama 40 hari bagi semua raja dan punggawa seluruh kerajaan di dunia wayang.
Makhluk ini dibinasakan oleh [[Arjuna]], kesatria dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'', atas permintaan Indra.
Rencana invasi dan agresi ini harus terendus oleh Raden Arjuna yang diam-diam menyelinap dan mencuri dengar rencana ini. Dengan meminta pertolongan pada Raden Gatotkaca, Arjuna menghadang pasukan gandarwa yang dipimpin oleh Raja Imaimantaka ini. Pertempuran seru berlangsung di langit Saloka hingga ke pelataran padepokan milik Bathara Indra. Disinilah Prabu Niwatakawaca menemui ajalnya setelah Arjuna menyarangkan satu anak panah Sarotama ke kerongkongannya.
 
== Dalam budaya Indonesia ==
=== Pewayangan Jawa ===
PrabuMenurut [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], Niwatakawaca adalah nama seorang tokoh, yaitu raja Negeri Imaimantaka, yang terletak di selatan wilayah Atas Angin. Penduduk di Negeri Imaimantaka adalah bangsa kasat matakasatmata jenissejenis [[gandarwa]]. Prabu Niwatakawaca berwatak temperamental, mudah marah dan gampang tersinggung meskipun tidak begitu luas wawasan dan kebijaksanaan yang dimilikinya. Ia mencita-citakan mempersatukan seluruh dunia wayang, namun dengan menggunakan upaya-upaya penaklukan, ancaman kekuatan dan kekerasan.
 
AkhirKehancuran riwayatnyaPrabu Niwatakawaca terjadi setelah Prabu Niwatakawacaia sesumbar untuk menaklukkan Negeri Jonggring Saloka, tempat bermukim bangsa [[dewa (Hindu)|dewa]], sesaat setelahkarena merasa hargatersaingi dirinyadengan terinjak-injak oleh Negerinegeri [[Indraprastha|Amarta]] yang dipimpin oleh Prabu Yudhistira[[Yudistira]]. Niwatakawaca merasamelihat iribahwa dan dengki melihat Negerinegeri Amarta yang baru berdiri beberapa warsa,tahun sudah mampu mendirikan istana yang begitu megah dan mengundang jamuan makan selama 40 hari bagi semua raja dan punggawa di seluruh kerajaan di dunia wayang.
 
Rencana invasipenyerangannya dan agresi ini harus terendusdiketahui oleh Raden [[Arjuna yang diam-diam menyelinap dan mencuri dengar rencana ini]]. Dengan meminta pertolongan pada Raden [[Gatotkaca]], Arjuna menghadang pasukan gandarwa yang dipimpin oleh Raja Imaimantaka iniNiwatakawaca. Pertempuran seru berlangsung di langit Saloka hingga ke pelataran padepokan milik BatharaBatara [[Indra]]. DisinilahDi situlah Prabu Niwatakawaca menemui ajalnya setelah Arjuna menyarangkan satu anak panah Sarotama ke kerongkongannya.
 
=== ''Kakawin Arjunawiwaha ===
Dalam kisah ''[[Kakawin Arjunawiwāha|Arjunawiwāha]]'', [[Arjuna]] mendapatkan sepucuk panah mahasakti bernama [[Pasupati]] dari [[Batara Guru]] sendiri atas keunggulannya dalam laku tapa di puncak Gunung [[Indrakila]]. Namun sebuah tugas berat mesti dipikulnya. Arjuna harus menghancurkan kekuatan Prabu Niwatakawaca yang mengancam dan menyebarkan ketakutan di dunia manusia dan para [[Dewa (Hindu)|dewa]], dan hanya dapat dihancurkan oleh manusia sakti yang mampu menahan semua nafsu duniawinya.
 
Dewi Supraba menjadi duta para dewa untuk mendampingi [[Arjuna]] ke kerajaan Manimantaka untuk mencari rahasia kematian Prabu Niwatakawaca dengan berpura-pura bersedia menjadi istrinya. Kali ini usaha Dewi Supraba berhasil karena ia berhasil membuat Prabu Niwatakawaca menyebutkan rongga mulutnya sebagai rahasia kematian. [[Arjuna]], yang selama percakapan antara sang bidadari dengan sang asura menyembunyikan diri dengan membuat dirinya tak terlihat, kemudian bertindak mengalihkan perhatian Prabu Niwatakawaca dengan menghancurkan gerbang istana sehingga menimbulkan kegaduhan.
 
Prabu Niwatakawaca meninggalkan Dewi Supraba dalam kamar seorang diri untuk memeriksa sumber keributan itu. Kesempatan ini digunakan oleh sang bidadari untuk terbang meninggalkan istana menyusul Arjuna. Setelah mengetahui rahasia kematian sang asura, Arjuna memimpin pasukan kahyangan menghancurkan kekuatan Manimantaka dan menewaskan Prabu Niwatakawaca dengan panah sakti Pasopati.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
 
{{mahabharata}}
 
{{mahabharata-stub}}
 
[[Category:Tokoh wayang]]