Penalaran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 3:
'''Penalaran''' adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan [[indera]] (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk [[proposisi]]-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
 
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan [[premis]] (''antesedens'') dan hasil kesimpulannya disebut dengan [[konklusi]] (''consequence'').
 
Hubungan antara premis dan konklusi disebut [[konsekuensi logis|konsekuensi]].
 
== Metode dalam menalar ==
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu [[Penalaran#Metode induktif|induktif]] dan [[Penalaran#Metode deduktif|deduktif]].
 
=== Metode induktif ===
Baris 27:
 
Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
 
{{sect-stub}}
Baris 33:
== Konsep dan simbol<!--lambang--> dalam penalaran ==
 
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang [[abstrak]], untuk mewujudkannya diperlukan [[lambang|simbol]]. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk [[bahasa]], sehingga wujud penalaran akan akan berupa [[argumen]].
 
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa [[kata]], sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan <!--lambangnya--> adalah [[kalimat]] (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol <!--lambangnya adalah--> berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran [[konklusi]] dari [[premis]].
Baris 40:
 
== Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran ==
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan [[kebenaran]]. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
 
* Suatu penalaran bertolak dari [[pengetahuan]] yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
* Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara [[formal]] maupun [[material]]. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.