Akademi Angkatan Udara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k +rapikan
k +rapikan
Baris 36:
'''Akademi Angkatan Udara''' ('''AAU''') adalah sekolah pendidikan [[TNI Angkatan Udara]] di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Akademi Angkatan Udara mencetak Perwira TNI Angkatan Udara. Secara organisasi, Akademi Angkatan Udara berada di dalam struktur organisasi [[TNI Angkatan Udara]], yang dipimpin oleh seorang Gubernur Akademi Angkatan Udara.
 
== Sistem Pendidikan ==
 
Sistem Pendidikan di Akademi Angkatan Udara menganut sistem Tri Tunggal Terpadu. Artinya sistem pendidikan yang dilaksanakan meliputi kegiatan pengajaran, jasmani militer dan latihan serta pengasuhan secara terpadu dengan satu tujuan yaitu menghasilkan perwira berpangkat Letnan Dua yang mempunyai sifat "Tri Sakti Wiratama".
Baris 54:
Karena berbagai ciri keunggulan, salah seorang dosennya yang orang Belanda sering memanggil [[Abdulrahman Saleh]] dengan sebutan Krullebol (Si Kriting yang Cerdas).
 
=== Ide dari Marsekal TNI (Purn) Saleh Basarah ===
Letnan Kolonel Udara [[Saleh Basarah]] yang pada tahun 1963 menjabat sebagai Perwira Udara Wing Dik 001 merangkap anggota pelaksana proyek Akademi Angkatan Udara mempuyai gagasan agar sebutan Karbol digunakan dilingkungan para Cadet Angkatan Udara.
Ide ini diilhami, ketika Letkol Udara [[Saleh Basarah]] mengikuti perjalanan muhibah dalam sebuah misi pendidikan ke luar negeri pada tahun 1963 yang dilaksanakan ke beberapa negara Eropa, Asia dan Amerika. Ketika berkunjung ke USAF (United Stated Air Force) di [[Washington]] selama sepekan, Letkol Udara Saleh Basarah mendengar panggilan "Mr.Doolly", "The Doolles", Doolly" dikalangan Cadet. Setelah ditanyakan, ternyata itu panggilan yang diadopsi dari seorang penerbang militer AS yang begitu hebat prestasinya General USAF James H. "Jimmy" Doollitle.
Baris 62:
Dengan sebutan Karbol untuk Taruna Akademi TNI Angkatan Udara, diharapkan para Karbol dapat mencontoh kemampuan dia dalam menekuni setiap materi ajaran dan latihan yang diberikan baik di kelas maupun di lapangan, sehingga para Karbol dapat mahir dan terampil di bidang tugasnya.
 
== Sejarah ==
Pada tanggal [[1 Agustus]] [[1921]] Pemerintah Hindia Belanda membuka sekolah penerbangan pertama di Indonesia yakni '''Sekolah Penerbangan Kalijati''' di [[Kalijati, Subang|Kalijati]], [[Kabupaten Subang|Subang]], [[Jawa Barat]]. Pada 1939 Sekolah Penerbang digabung dengan Sekolah Pengintai di Lapangan Andir [[Bandung]]. Tanggal [[1 Januari]] [[1940]], Sekolah Penerbang menjadi '''Penerbangan Militer''' (''Militaire Luchvaart''). Salah satu instruktur sekolah ini adalah [[Suryadi Suryadarma|Letnan R. Suryadi Suryadarma]], penerbang lulusan ''Militaire Academy'' di [[Breda]], [[Belanda]] (Belakangan, setelah kemerdekaan Indonesia, Suryadarma dinyatakan sebagai Bapak AURI dan sekaligus namanya diabadikan sebagai nama pangkalan udara Kalijati). Pada tahun [[1950]], Pangkalan Udara Andir membuka '''Sekolah Penerbang Lanjutan''' (SPL).
 
Sejarah Akademi Angkatan Udara dimulai sejak didirikannya Lembaga Pendidikan Perwira TNI AU di Maguwo, Yogyakarta, pada tahun kemerdekaan RI. Akhir Desember 1945, Komodor Udara Suryadi Suryadarma merencanakan pembentukan personel AU, yang kemudian diserahkan kepada Agustinus Adisutjipto. Inilah embrio Akademi Angkatan Udara (AAU). Sat itu masih menggunakan pesawat latih jenis cureng buatan 1933.
Sejak 1966 nama AAU diubah menjadi AKABRI Udara, dengan masa pendidikan 4-5 tahun. Pada masa itu, sistem rekrutmen perwira militer sukarela melalui satu jalur komando, (Mako AKABRI), dipimpin oleh Danjen AKABRI. Belakangan, masa tempuh pendidikan di AKABRI dikembalikan ke 3 tahun dari sebelumnya 4 tahun. Namanya juga kembali ke Akademi Angkatan Udara (AAU).
AAU merupakan lembaga/penyelenggara pendidikan militer sukarela setingkat akademi yang menghasilkan perwira-perwira karier TNI AU berpangkat Letnan Dua. Perwira lulusan AAU diproyeksikan mampu mengemban tugas sebagai Prajurit TNI AU dan terus mengembangkan kemampuannya sejalan dengan perkembangan teknologi.
 
=== Sekolah Penerbangan Kalijati ===
Pada tanggal 1 Agustus 1921 mulai dibuka sekolah penerbangan pertama di Indonesia yang bertempat di Kalijati Subang, Jawa Barat. Selanjutnya pada tanggal 1 Januari 1940 diubah namanya menjadi penerbangan militer (militaire luchvaart). Syarat untuk menjadi penerbang yaitu harus lulusan militaire Academy Breda (Belanda), karena letnan Suryadi Suryadarma adalah seorang lulusan akademi militer Breda, maka diterima menjadi penerbang pengintai dan setelah lulus ditugaskan menjadi instruktur di sekolah penerbang Kalijati. Dan akhirnya sekarang bapak R. Suryadi Suryadarma dinyatakan sebagai Bapak Auri dan namanya dijadikan sebagai nama pangkalan udara Kalijati pada tahun 2001.
 
=== Sekolah Penerbangan Andir Bandung ===
Pada tahun 1939 Sekolah Penerbang digabungkan dengan Sekolah Pengintai di Lapangan Andir Bandung. Dari sekolah penerbang tersebut direkruit sebanyak 10 orang siswa, dimana 5 orang berhasil mencapai taraf KMB (Kleine Militaire Brevet) yaitu antara lain Husein Sastranegara, Sulistio dan H. Sujono, 2 orang mencapai GMB (Groote militaire Brevet) yaitu Adi sutjipto dan SambudjoHurip dan 3 orang lagi grounded. Selanjutnya setelah penyerahan kedaulatan oleh Belanda kepada Pemerintah RI, maka PAU Andir membuka sekolah penerbang lanjutan (SPL) pada tahun 1950 dan hanya menghasilkan 3 angkatan, untuk angkatan pertama tahun 1950 sejumlah 10 penerbang militer dan 11 penerbang sipil, di antara penerbang militer tersebut Bapak Rusmin Nurjadin, angkatan kedua lulus tahun 1952 sejumlah 16 penerbang antara lain Bapak Ashadi tjahjadi, Sompil Basuki dan Suwoto Sukendar. Sedangkan angkatan ketiga sebanyak 8 orang antara lain Nurtanio dan Supadio.
 
=== Sekolah Penerbangan di Maguwo Yogyakarta ===
Sejarah Akademi Angkatan Udara dimulai sejak didirikannya Lembaga Pendidikan Pertama Perwira TNI AU di Maguwo Yogyakarta pada zaman perang kemerdekaan RI pada Tahun 1945. Akhir bulan Desember 1945, Komodor udara Suryadi Suryadarma merencanakan tugas pembentukkan personel Angkatan Udara. Tugas ini kemudian diserahkan kepada Agustinus Adisutjipto. Inilah Lembaga Pendidikan Angkatan Udara pertama yang merupakan embrio Akademi Angkatan Udara dengan menggunakan pesawat latih jenis cureng buatan tahun 1933.
 
== Gubernur AAU ==
Berikut Daftar Gubernur Akademi Angkatan Udara dari Masa ke Masa :
# Komodor Udara [[S. Dono Indarto]] (28-07-1965 sampai dengan 01-05-1966)
Baris 118:
Penghargaan tahunan kepada lulusan terbaik dari setiap matra [[TNI]] dan [[Kepolisian]].
 
== Pranala luar ==
* [http://aau.ac.id/aau/index.php/karbol/home/attribut Atribut dan nama pangkat karbol] di situs web resmi Akademi Angkatan Udara.
 
{{TNI-AU}}