R.M. Isbandi Soewardi (lahir di Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, 28 Juni 1922 - meninggal di Jakarta, 1994) adalah seorang seniman Indonesia multitalenta yang dikenal sebagai musikus, penulis lagu, aransir dan dirigen serta pemimpin orkes Telerama di TVRI sejak tahun 1977. Sebelumnya, ia adalah pemimpin orkes di Radio Republik Indonesia (RRI), serta Orkes Studio Djakarta. Isbandi adalah sosok terkenal yang sebulan sekali muncul di televisi. Namun anehnya publik tidak begitu mengenali wajahnya karena Isbandi selalu membelakangi penonton saat memimpin orkes Telerama.[1]

Ia mengakui bahwa bakat seni diwariskan kedua orangtuanya. Ayahnya, R.M. Soewardi Kartodikromo, almarhum, adalah seorang pemain wayang. Sedangkan ibunya, Ayu Isnaeni, sering menyanyi di rumah.

Anak keempat dari sepuluh bersaudara ini menghabiskan masa kecilnya -- sampai umur delapan tahun -- di Plaju, Sumatera Selatan. Ayahnya menjadi kerani perusahaan minyak BPM. Karena ayahnya meninggal, keluarga ini pindah ke Jakarta. Sekolah SMP hanya sampai kelas II, "karena tak ada biaya," katanya sedih. Untuk mengisi waktu senggangnya ia belajar musik, tetapi tak lama, karena jenuh. Lalu ia bekerja pada pabrik sepatu Bata di usia 17 tahun.

Di zaman penjajahan Jepang, ia kembali aktif bermain musik. Sering diundang dalam pesta pernikahan, "Sekali main dapat seringgit," ujarnya. Ia pernah bergabung dalam The Golden Star, The Silver Star, Bulan Purnama, Lie Tan Orkestra, dan banyak lagi. Bersama kelompok musik itu Isbandi sering berkeliling di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Berkat pergaulannya, ia memperoleh kesempatan belajar musik dari ahli musik asing yang diam di Indonesia ketika itu. Antaranya; Bernardo (Filipina), Reiner (Cekoslovakia), Hendrik Tordasi (Hungaria), dan Hans Wagthou (Belanda). Ia juga belajar pada seorang pemusik Indonesia, M. Shagi -- penyanyi keroncong yang sudah almarhum.

Sebagai komponis, Isbandi menguasai berbagai jenis musik, dari keroncong, gambang kromong, klasik, jazz, bahkan dangdut. Tetapi, sebagai pemusik, ia tidak sempat banyak menulis lagu. Ia mengaku pernah menulis kurang lebih 25 lagu. Antaranya: Senja di Wajah Ayu, Setangkai Melati, Untukmu, dan beberapa lagi. "Tak ada waktu," tuturnya tentang sedikitnya lagu yang diciptakannya.[2] Isbandi memiliki sembilan orang anak, diantaranya Meilani Isbandi, anak ketiga, yang dikenal sebagai penyanyi dan sering tampil dalam berbagai acara TVRI.[3]

Referensi sunting

  1. ^ Ensiklopedia Musik - Volume 1. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka. 1992. hlm. 245. 
  2. ^ "Apa dan Siapa - ISBANDI SOEWARDI". ahmad.web.id. Diakses tanggal 2023-05-05. 
  3. ^ Maulana, Doni (2018-04-18). "Isbandi". Data dan Informasi (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-05.