Dhanny Irawan Ronodipuro

seorang desainer sekaligus artis yang ternama di indonesia
(Dialihkan dari Irawan Ronodipuro)

Asih Dahyani Dahlan, lahir di Jakarta, 9 Agustus 1959, adalah seorang wanita yang awalnya mencoba mendaftar masuk perguruan tinggi, namun gagal saat mengikuti tes. Saat itu, ia lalu mengikuti pemilihan Putri Remaja 1976, dan berhasil menjadi salah satu finalis. Sejak saat itu, ia banyak ditawari untuk menjadi seorang foto model. Pada tahun 1978 ia juga ditawari untuk masuk ke dalam dunia keperagawatian. Ditambah lagi Rudy Wowor, seorang koreografer, juga memintanya untuk mengikuti suatu pertunjukan.[1]

{{subst:Proposed deletion|concern=inacurate article no relations with ronodipuro family}}

Masa Kecil

sunting

Sejak kecil, Asih yang menggunakan perhiasan, tas, dan selop ibunya, gemar berlenggak-lenggok di depan kaca dan berpose. Ketika tahun 1979, Putri bungsu Achmad Dahlan Ranuwihardjo, S.H. ini, mewujudkannya dengan terjun di dunia fashion profesional.

Dahulu, Kakeknya, Almarhum Moh. Roem, S.H. memberikan wejangan yang berbunyi "Bahwa yang nomor satu itu adalah ibadat, lalu berprestasi secara halal". Tetapi saat kakeknya meninggal, Asih teringat pertanyaan kakeknya yang belum di jawab hingga kini, "Kapan berkeluarga?".

Karier

sunting

Asih lalu menikah dengan Irawan Ronodipuro, putra diplomat Jusuf Ronodipuro. Sejak saat itu ia mengganti namanya menjadi Dhanny Irawan Ronodipuro. Keduanya bertemu saat Irawan menjadi MC dalam pertunjukkan Nancy Wilson di Hotel Mandarin. Saat itu MC meminta Dhanny tampil ke panggung.

Keterlibatannya dalam dunia peragawati, tidak hanya sebatas tampil di atas panggung. Pada tahun 1982, ia menekuni industri pakaian. Karena Ibu dan kakanya menjadi komisaris, dan ditambah dengan dua puluh orang lebih sebagai pegawai, usaha Dhanny mulai berkembang. Ia menjajakan karyanya di Pasaraya Sarinah Jaya. Karyanya yang unik dan mencolok karena berani memadukan warna dan model. Usahanya semakin terkenal. Dan sebuah perusahaan penerbangan Bouraq pernah memesan 200 seragam buatannya. Meskipun usahanya maju, Dhanny tetap menjunjung konsep "Sambil bekerja, saya selalu ingin dekat keluarga" yang membuatnya tetap seimbang antara pekerjaan dan keluarga.

Referensi

sunting
  1. ^ APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986. Tempo (Jakarta, Indonésie) (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: Grafiti Pers. 1986. ISBN 979-444-006-X. OCLC 37095471.