Integralisme atau nasionalisme integral adalah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah bangsa adalah suatu kesatuan organik. Integralisme mempertahankan diferensiasi sosial dan hierarki dalam kerja sama antarkelas sosial sehingga memicu konflik antara berbagai kelompok sosial dan ekonomi. Para integralis mendukung serikat pekerja (atau sistem gilda), korporatisme, dan perwakilan politik organik alih-alih perwakilan yang ideologis. Integralisme mengklaim bahwa lembaga politik terbaik bagi setiap negara bergantung pada sejarah, budaya, dan iklim habitat negara tersebut. Ideologi ini sering dikaitkan dengan konservatisme darah dan tanah air. Kaum integralis yakin bahwa bangsa, negara, atau negara bangsa merupakan tujuan dan tindakan moral, bukan cara mencapai tujuan.[1]

Istilah integralisme dicetuskan oleh wartawan Prancis, Charles Maurras. Konsep nasionalismenya bersifat iliberal dan anti-internasionalis serta mengutamakan kepentingan negara di atas individu dan umat manusia pada umumnya.[1]

Meski dicap eksklusioner dan partikularistik serta dianggap sama seperti proto-fasisme (dalam konteks Eropa)[1] atau para-fasisme (dalam konteks Amerika Selatan),[2] hubungan ini masih dipertanyakan. Sejumlah ilmuwan sosial mengemukakan bahwa integralisme menggabungkan elemen sayap kiri dan kanan.[3]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b c Caldwell, Wilbur W. American Narcissism: the Myth of National Superiority. 2006, page 22-4
  2. ^ Adam, Thomas. Germany and the Americas: Culture, Politics, and History. 2005, page 561
  3. ^ Gingrich, André and Banks, Marcus. Neo-nationalism in Europe and Beyond: Perspectives from Social Anthropology'. 2006, page 162-3