Indonesia Investment Authority

Lembaga Pengelola Investasi (beroperasi dengan nama Indonesia Investment Authority atau INA) adalah sovereign wealth fund (SWF) dari Indonesia. Lembaga ini didirikan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2021 untuk memperkuat ekonomi nasional dengan berekspansi ke kelas aset baru.[4] Lembaga ini diluncurkan pada bulan Februari 2021 dengan target untuk mengelola aset sebesar US$24,5 miliar. Tidak seperti SWF di negara lain yang mengelola kelebihan pendapatan dari minyak bumi atau cadangan valuta asing, lembaga ini mencari pendanaan dari luar negeri untuk mendanai pengembangan ekonomi di Indonesia.[5]

Lembaga Pengelola Investasi
Indonesia Investment Authority
Sovereign wealth fund
DidirikanFebruari 2021; 3 tahun lalu (2021-02)
Kantor
pusat
Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Tokoh
kunci
Ridha Wirakusumah[1]
(CEO)
Sri Mulyani[2]
(Ketua Dewan Pengawas)
PendapatanKenaikan Rp 3,45 milyar (2022)
Kenaikan Rp 2,62 milyar (2022)
Total asetKenaikan Rp 99,9 milyar (2022)
Total ekuitasKenaikan Rp 97 milyar (2022)
PemilikPemerintah Indonesia
Situs webwww.ina.go.id
Catatan kaki / referensi
[3]

Sebelum diluncurkan, lembaga ini telah mendapat komitmen pendanaan hingga US$10 milyar dari sejumlah perusahaan dan lembaga global seperti International Development Finance Corporation dan Japan Bank for International Cooperation, serta sejumlah dana pensiun asing.[6] Pemerintah Indonesia akan mendukung lembaga ini dengan uang tunai sebesar US$5 milyar dan aset lain. Uni Emirat Arab pun telah mengumumkan rencananya untuk berinvestasi sebesar US$10 milyar di lembaga ini.[7]

Sejarah

sunting

Pada bulan September 2022, melalui anak usahanya, perusahaan ini mengakuisisi Jalan Tol Kanci–Pejagan dan Jalan Tol Pejagan–Pemalang dari Waskita Toll Road dengan harga Rp 5,8 triliun.[8] Pada bulan Agustus 2022, perusahaan ini meneken perjanjian kerja sama dengan DP World dan Pelindo untuk mengembangkan Belawan New Container Terminal di Medan dengan investasi sebesar Rp 111 triliun.[9] Pada bulan Juni 2023, perusahaan ini mengumumkan kemitraan strategis dengan ESR Group dan PT MC Urban Development Indonesia untuk mengembangkan pergudangan di Greenland International Industrial Center, Kawasan Industri Terpadu Indonesia China, dan Kawasan Industri Suryacipta.[10] Pada bulan Juli 2023, melalui anak usahanya, perusahaan ini mengakuisisi Jalan Tol Medan–Binjai dan Jalan Tol Bakauheni–Terbanggi Besar dari Hutama Karya dengan harga Rp 20,5 triliun.[11]

Tata kelola

sunting

Lembaga ini langsung bertanggung jawab kepada Presiden Indonesia. Dewan pengawas lembaga ini dipimpin oleh Menteri Keuangan. Menteri BUMN juga menjadi anggota dewan pengawas dari perusahaan ini.[1]

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Aditya, Arys; Jiao, Claire (16 February 2021). "Indonesia Names Wirakusumah to Helm $100 Billion Wealth Fund". Bloomberg. Diakses tanggal 8 April 2021. 
  2. ^ Adyatama, Egi (27 January 2021). "Jokowi Inaugurates Indonesia Investment Authority Supervisory Board". Tempo.co. Diakses tanggal 8 April 2021. 
  3. ^ "Audited Financial Statement 2022". Indonesia Investment Authority. hlm. 1-4. Diakses tanggal 29 March 2024. 
  4. ^ Shofa, Jayanty Nada (February 16, 2021). "Indonesia's Sovereign Wealth Fund Unveils Initial Strategy to Attract Investors". Jakarta Globe. Diakses tanggal 24 March 2021. 
  5. ^ "New Indonesia sovereign wealth fund eyes assets worth $2.6 bl". Reuters. Diakses tanggal 24 March 2021. 
  6. ^ Bisara, Dion (24 March 2021). "UAE Unveils $10b Commitment to Indonesia's SWF, the Largest So Far". Jakarta Globe. Diakses tanggal 24 March 2021. 
  7. ^ "UAE to invest $10 billion in Indonesia's sovereign wealth fund". Reuters. Diakses tanggal 24 March 2021. 
  8. ^ Suryanto, Venny (8 September 2022). "INA Tanam Investasi di 2 Ruas Tol Trans Jawa Milik Waskita Senilai Rp 5,8 Triliun". Kontan. Diakses tanggal 16 Juli 2024. 
  9. ^ Ramalan, Suparjo (25 Agustus 2022). "Kelola Pelabuhan Belawan, INA dan Dubai World Investasi Rp111 Triliun". Okezone. Diakses tanggal 16 Juli 2024. 
  10. ^ Febrian, Ahmad (7 Juni 2023). "INA, ESR Group dan MCUDI Menggarap Bisnis Pergudangan Modern". Kontan. Diakses tanggal 16 Juli 2024. 
  11. ^ Prayudhia, Maria Cicilia Galuh (13 Juli 2023). "Hutama Karya dan INA selesaikan transaksi investasi Rp20,5 triliun". LKBN Antara. Diakses tanggal 16 Juli 2024.