Indira Abidin

pebisnis Indonesia

Indira Abidin (29 Oktober 1969 – 20 Agustus 2019) adalah seorang profesional Indonesia yang menjabat Managing Director PT Fortune Pramana Rancang (Fortune PR), sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri periklanan dan komunikasi. Fortune PR merupakan anak perusahaan dari Fortune Indonesia Tbk, sebuah perusahaan dalam negeri yang terbesar dan menjadi pemimpin pasar di dunia industri periklanan dan komunikasi. Indira juga menjabat sebagai Corporate Secretary di Fortune Indonesia Tbk, induk dari PT Fortune PR tersebut.

Indira Abidin
Lahir(1969-10-29)29 Oktober 1969
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Meninggal20 Agustus 2019(2019-08-20) (umur 49)
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Almamater
PekerjaanProfesional
Dikenal atasPenerima "Anugerah Perempuan Indonesia 2012"
Suami/istriSiraj El Munir Bustami
Anak1
Orang tuaIndra Abidin
Miranty Abidin

Prestasi

sunting

Indira dinilai sebagai salah satu perempuan pemimpin perusahaan yang sukses memimpin. Atas kesuksesannya itu, dia menjadi salah satu di antara 36 pemimpin perempuan di Indonesia yang mendapatkan penghargaan berupa "Anugerah Perempuan Indonesia" (API) tahun 2012 yang diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Agum Gumelar pada tanggal 19 April 2012 di Jakarta.[1]

Penghargaan itu dia terima setelah melalui proses penyaringan panjang oleh Dewan Juri yang dimulai dari Januari 2011 sampai Februari 2012 dan menyaring 1000 orang perempuan pemimpin di Indonesia. Setelah melalui penyaringan maka terpilihlah 200 perempuan pemimpin, lalu selanjutnya terpilih 36 orang yang menjadi penerima "Anugerah Perempuan Indonesia 2012" yang berasal dari berbagai bidang.

Disamping penghargaan pribadi yang diterimanya, penghargaan bergengsi di bidang industri periklanan dan komunikasi untuk wilayah Asia Pasifik, "Southeast Asia PR Agency of the Year", yang diberikan oleh majalah Campaign Asia-Pacific juga diterima oleh perusahaan yang dipimpinnya, PT Fortune Pramana Rancang (Fortune PR) pada tanggal 10 Desember 2012 di Singapura. Penghargaan itu diberikan dengan tujuan untuk mengapresiasi kepemimpinan yang menginspirasi, manajemen yang luar biasa, performa bisnis yang istimewa, serta keseluruhan pencapaian di industri periklanan dan komunikasi Asia Tenggara.

Sebelumnya, pada bulan September pada tahun yang sama, Fortune PR juga menerima "South-East Asia Consultancy of The Year", suatu penghargaan di bidang konsultasi dan publikasi dari The Holmes Report. Dengan prestasi demikian, PT Fortune Pramana Rancang (Fortune PR) yang merupakan anak perusahaan PT Fortune Indonesia Tbk dinilai sebagai perusahaan konsultasi komunikasi terbaik di Asia Tenggara dan menyisihkan beberapa perusahaan sejenis lainnya dari berbagai negara Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia dan lain-lain.[2]

Kehidupan

sunting

Keluarga

sunting

Indira Abidin merupakan putri dari Indra Abidin, seorang pengusaha periklanan dan public relations (PR) dan Miranty Abidin, seorang ahli hubungan masyarakat. Ayahnya, Indra Abidin mengambil alih Fortune Indonesia yang dalam kondisi banyak hutang dari sang pendiri, Moechtar Lubis pada tahun 1970-an. Dari perusahaan yang limbung, Indra Abidin membangun perusahaan itu menjadi sehat dan akhirnya menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham FORU.[3]

Indira menikah dengan Siraj El Munir Bustami, seorang praktisi hukum yang berkarier sebagai pengacara. Pernikahan mereka telah dikaruniai seorang anak bernama Hana Nabila.

Pendidikan

sunting

Pada awalnya Indira mengambil pendidikan tingginya di jurusan ekonomi pembangunan yang mempelajari manajemen, finance, dan marketing di Universitas Indonesia. Setelah tamat dia sempat bekerja di bank dan biro riset namun tidak lama digelutinya. Akhirnya dia-pun melamar dan diterima di Fortune pada tahun 1996. Walaupun tidak mempunyai dasar ilmu periklanan dan public relation tapi dia terbiasa mendengarkan percakapan orang tuanya di rumah mengenai hal itu dan ditambah dengan kemauannya untuk belajar secara otodidak, Indira-pun bisa melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik di Fortune Indonesia. Pada 1997 dia melanjutkan pendidikannya ke jurusan International Development Program di Boston University, Boston, Amerika Serikat (AS) dan berhasil meraih gelar Master of Education. Dia bahkan sempat bekerja di Amerika Serikat dengan karier yang baik, tetapi dia harus pulang ke Indonesia karena manajemen Fortune Indonesia Tbk memintanya untuk ikut mengurus perusahaan itu.[4]

Kematian

sunting

Indira Abidin meninggal dunia pada 20 Agustus 2019 karena Kanker yang terdiagnosis sejak November 2012.[5]

Penghargaan

sunting

Pribadi

sunting
  • Anugerah Perempuan Indonesia (2012)

Perusahaan

sunting
  • South-East Asia Consultancy of The Year (2012)
  • Southeast Asia PR Agency of the Year (2012)

Referensi

sunting