Ikhwan Ridwan Rais

pahlawan nasional Indonesia

Ikhwan Ridwan Rais (5 Agustus 1951 – 30 Maret 1966) merupakan salah satu tokoh pahlawan ampera yang tewas di Jakarta pada peristiwa wisma marta.[1] Pemuda asal Bandar Lampung gugur sebagai pahlawan ampera dalam usia yang relatif muda (14 tahun). Dalam catatan sejarah, namanya sejajar dengan salah satu Pahlawan Ampera yaitu Arif Rahman Hakim. Namanya diabadikan menjadi nama jalan di Kota Depok.[2]

Ikhwan Ridwan Rais
Lahir(1951-08-05)5 Agustus 1951
Bandar Lampung
Meninggal30 Maret 1966(1966-03-30) (umur 14)
TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan
Dikenal atasPejuang Kemerdekaan Indonesia

Riwayat Hidup

sunting

Ikhwan Ridwan Rais lahir di Teluk Betung, Lampung, 5 Agustus 1951 dan merupakan anak tunggal dari pasangan Ridwan Rais dan Nyonya Agung.[2] Setelah menamatkan SD, ia masuk SMA di SMA Negeri 4 Jakarta. Ikhwan tergabung dengan organisasi KAPPI (Kesatuan Aksi Pelajar Putra Indonesia).

Peristiwa Wisma Marta

sunting

Tanggal 24 Februari 1966, Pemerintah mengeluarkan keputusan yaitu membubarkan KAMI dan menutup kampus setelah gugurnya Arif Rahman Hakim di depan Istana Merdeka. Dengan dibubarkannya KAMI, muncul KAPPI pimpinan Husni Thamrin dan aksi-aksinya semakin meningkat.

Akibatnya, Husni Thamrin dan beberapa tokoh KAPPI lainnya ditangkap pada akhir Maret 1966 sehingga menyulut aksi pelajar ibukota menuntut dibebaskannya Husni Thamrin. Pada saat demonstrasi tersebut, terjadilah aksi yang menewaskan seorang remaja berusia 14 tahun bernama Ikhwan Ridwan Rais yang terkena peluru nyasar.[1]

Sehari sebelum kejadian, Nyonya Agung yang saat itu tinggal di daerah Karet Tengsin, Jakarta telah melarang Ikhwan Ridwan Rais, putra satu-satunya untuk ke luar rumah apalagi saat itu ayahnya sedang berada di Lampung. Akan tetapi, anaknya tetap pergi setelah pamitan. Pada malam harinya, beberapa teman anaknya dari KAPPI datang memberi kabar bahwa Ikhwan telah berada di RSCM dan kemudian Nyonya Agung mendapati bahwa anaknya telah terbujur kaku.

Tanggal 30 Maret 1966, Ikhwan Ridwan Rais dikabarkan telah meninggal dunia dan keesokan harinya jenazah Ikhwan Ridwan Rais dikebumikan di TPU Blok P. di mana Arif Rahman Hakim dan Pahlawan Ampera lainnya, seperti:

Juga dikebumikan di sana.[3] Kini kuburan Ikhwan dan pahlawan ampera lainnya termasuk Arif Rahman Hakim telah dipindahkan ke TPU Tanah Kusir sejak 10 Oktober 1977.[4][5][6][7]

Namanya diabadikan sebagai nama jalan di terusan Jakarta Pusat dan Depok.[2] Sejak anaknya yang terkenal pintar dan berani itu gugur, Nyonya Agung yang sudah 6 tahun hijrah ke Jakarta, kembali lagi ke Lampung.

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Jakarta.go.id • Detail | Encyclopedia". www.jakarta.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-27. Diakses tanggal 2017-10-18. 
  2. ^ a b c (apakabar@clark.net), apakabar@clark.net. "[INDONESIA-P] MUTIARA - Prabowo ban". www.library.ohio.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-19. Diakses tanggal 2017-10-18. 
  3. ^ Administrator (1977-10-22). "Setelah Ragu Di Blok P". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-14. 
  4. ^ "KompasData di Instagram "Pemindahan kerangka jenazah Pahlawan Ampera di TPU Blok P, Kebayoran pada 10 Oktober 1977 (akan dipindahkan ke pemakaman Tanah Kusir)…"". Instagram. Diakses tanggal 2021-01-14. 
  5. ^ Erianto, Dwi (2020-11-07). "Pahlawan Nasional: Apa, Siapa, dan Bagaimana". Kompaspedia. Diakses tanggal 2021-01-14. 
  6. ^ S.H, Drs C. S. T. Kansil (1986-09-01). Aku Pemuda Indonesia. PT Balai Pustaka (Persero). 
  7. ^ Djamaluddin, Dasman. (2008). Jenderal TNI anumerta Basoeki Rachmat dan Supersemar (edisi ke-Cet. 2). Jakarta: Grasindo. ISBN 978-979-025-310-0. OCLC 277166758.