Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional
Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (disingkat I-4) adalah sebuah organisasi wadah ilmuwan Indonesia di dalam dan luar negeri. Organisasi ini berasal dari konsepsi pengumpulan ilmuwan Indonesia dari seluruh dunia yang diinisiasi oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman pada medio 2007. Pendiriannya dideklarasikan oleh PPI se-Dunia pada tanggal 5 Juli 2009 dalam kegiatan Simposium Internasional PPI Dunia pada tanggal 3-5 Juli 2009 di Den Haag, Belanda dan diresmikan secara formal di Jakarta pada tanggal 24 Oktober 2009 yang juga dihadiri antara lain oleh Dr. Etin Anwar, Prof. Ken Soetanto, Prof. Yohanes Surya, dan Dr. Nasir Tamara.[1]
Singkatan | I-4 |
---|---|
Tanggal pendirian | 5 Juli 2009 |
Tipe | Organisasi profesi, NGO |
Kantor pusat | Gedung Masindo, Jl. Mampang Prpt. Raya No.73A, RT.1/RW.2, Tegal Parang, Kec. Mampang Prpt., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12790, Indonesia |
Lokasi | |
Wilayah layanan | Indonesia dan Dunia |
Jumlah anggota | 2.420 (Oktober 2020)[butuh rujukan] |
Bahasa resmi | bahasa Indonesia |
Ketua Umum | Dr. Sastia Prama Putri |
Badan utama | Pengurus Pusat |
Situs web | i4indonesia |
Sejarah
suntingI-4, dideklarasikan sebagai salah satu hasil dari Simposium Internasional PPI dunia di Den Haag pada tanggal 3 – 5 Juli 2009. Organisasi ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal penegasan kembali pentingnya jaringan internasional yang menghubungkan putra-putri terbaik bangsa, yang sedang berdomisili di luar negeri. Kelahiran I-4 ini mendapat sambutan dan dukungan sangat positif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (waktu itu Depdiknas) melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Beberapa bulan setelah dideklarasikan, pada bulan Oktober 2009, I-4 diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan waktu itu, Bapak M. Nuh, di Jakarta.[2]
Menjabat sebagai ketua periode I, tahun 2009 – 2011 adalah Bapak Dr. Nasir Tamara dan sebagai Sekretaris Jenderal adalah Achmad Adhitya. Setelah melakukan banyak sosialiasi di berbagai negara (Amerika, Eropa, Afrika/Timur Tengah, Australia dan Asia) dan juga di univeristas-universitas di Indonesia, pada tahun 2010, I-4 telah berhasil mengumpulkan ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang tersebar di seluruh dunia dalam Simposium Internasional 2010 di Jakarta. Dalam acara ini juga dibentuk klaster-klaster keilmuwan dalam sebelas bidang, yaitu:[2]
- Humaniora dan Ilmu Kemanusiaan
- Ilmu Sosial
- Pendidikan
- Percepatan Pembangunan Ekonomi
- Elektronika dan Informatika
- Energi
- Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Kedokteran dan Bioteknologi
- Perencanaan Tata Kota Wilayah dan Lingkungan
- Rekayasa Industri Robotik dan
- Teknologi dan Ketahanan Pangan
Pada kelanjutannya, I-4 telah banyak mengadakan acara pertemuan ilmuwan di berbagai belahan dunia.
Pada periode berikutnya, yaitu pada kurun waktu 2011 – 2013, I-4 diketuai oleh Dr. Andreas Raharso. Pada periode tersebut, I-4 mengadakan beberapa acara di Amerika Serikat, termasuk berpartisipasi dalam Kongres Diaspora pertama di Los Angeles, dan Asia khususnya Indonesia. I-4 juga bekerja sama dengan perwakilan RI di Eropa, seperti di Wina (Simposium Ketahanan Bumi I di Wina, 2012) dan di Berlin (Simposium Ketahanan Bumi II, 2013). I-4 juga telah menyelenggarakan Kuliah Umum di berbagai kota dengan menghadirkan tokoh-tokoh Indonesia, Kuliah Online dan I-4 talks.[2]
Dalam perjalanan I-4 sejak tahun 2009, ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang tersebar di dunia mulai dikenal banyak orang baik melalui surat kabar, harian daring bahkan media televisi. Hal ini diharapkan menumbuhkan rasa kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang mampu bersaing dengan ilmuwan negara lainnya.[2]
Dan mulai bulan September 2013, I-4 dengan kepengurusan baru, periode tahun 2013 – 2015, diketuai oleh Dr. Dessy Irawati FeRSa.
Periode ini, I-4 diketuai oleh Dr. rer. nat. Johny Setiawan.
Periode ini, I-4 diketuai oleh Prof. Deden Rukmana. Pada periode ini, I-4 mulai dilibatkan dalam Simposium Cendekiawan Kelas Dunia (SCKD) bersama-sama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), dan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI).
Ketua I-4 untuk periode 2020-2022 adalah Dr. Eng. Muhammad Aziz (University of Tokyo, Jepang) bersama dengan Dr. Sastia Prama Putri (Osaka University, Jepang) sebagai Sekretaris Jenderal dan Dr. Riskina Juwita (Tokyo University of Agriculture, Jepang) sebagai Bendahara. Untuk periode ini, Sekretaris Jenderal dan juga Bendahara dipilih melalui pemilihan terbuka.
Ketua I-4 untuk periode 2022-2024 adalah Dr. Sastia Prama Putri (Osaka University, Jepang) bersama dengan Dr. Riskina Juwita (Tokyo University of Agriculture, Jepang) sebagai Sekretaris Jenderal dan Dr. Januar Widakdo (National Taiwan University of Science and Technology, Taiwan) sebagai Bendahara. Untuk periode ini, Sekretaris Jenderal dan juga Bendahara dipilih melalui pemilihan terbuka.
Tahun 2022 Klaster Keilmuan bertambah menjadi 14 yaitu:
1. Material Science and Engineering
2. Fisika dan Matematika
3. Kemaritiman
4. Biologi, Kimia, dan Farmasi
5. Pangan dan Pertanian
6. Kedokteran dan Teknologi Biomedis
7. Energi, Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
8. Geografi, Transportasi, dan Infrastruktur
9. Telekomunikasi, Robotics, IT, AI, Big Data
10. Nanoteknologi, Sensor dan Elektronika
11. Kebencanaan dan Iklim
12. Sosial Humaniora
13. Hukum, Kebijakan Publik, dan Politik
14. Ekonomi, Bisnis, dan Manajemen
Organisasi
sunting- Dewan Penasihat
- Ketua
- Wakil Luar Negeri (LN)
- Wakil Dalam Negeri (DN)
- Direktur Eksekutif Luar Negeri (LN)
- Direktur Eksekutif Dalam Negeri (DN)
- Sekretaris
- Bendahara
- Asia Tenggara
- Asia Timur
- Indonesia
- Amerika dan Kanada
- Eropa dan Inggris Raya
- Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika
- Australia
- Divisi Perencanaan dan Kebijakan
- Divisi Kerja sama dan Pendanaan
- Divisi Media (Elektronik dan Cetak)
- Divisi Keanggotaan dan Jaringan
Secara umum, klaster di I-4 terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu:
- Humaniora dan Ilmu Kemanusiaan
- Ilmu Sosial
- Komunikasi
- Pendidikan dan
- Percepatan Pembangunan Ekonomi
- Eletronika dan Informatika
- Energi
- Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Kedokteran dan Bioteknologi
- Perencanaan Tata Kota Wilayah dan Lingkungan
- Rekayasa Industri Robotik dan
- Teknologi dan Ketahanan Pangan
Ketua Umum
sunting- Dr. Nasir Tamara, periode 2009 - 2011
- Dr. Andreas Raharso, periode 2011 - 2013
- Dr. Dessy Irawati, FeRSA, periode 2013 - 2015
- Dr. rer. nat. Johny Setiawan, periode 2015-2017
- Dr. Deden Rukmana, periode 2018-2020
- Dr. Muhammad Aziz, periode 2020-2022
- Dr. Sastia Prama Putri, periode 2022-2024
Kegiatan
suntingRatusan ilmuwan Indonesia yang ada di luar negeri bertemu di negerinya sendiri. Mereka memberi masukan soal bangsa ini dalam sebuah ajang yang diberi nama International Summit 2010.[7] yang berlangsung dari tanggal 16 sampai dengan 18 Desember 2010.
Beberapa ilmuwan Indonesia yang hadir dalam kegiatan ini di antaranya adalah:
- Dr. Iwan Jaya Aziz dari Universitas Cornell
- Prof Dr Ken Soetanto dari Universitas Waseda
- Dr. Juliana Sutanto dari Eidgenössische Technische Hochschule Zürich (ETH Zurich)
- Dr. Yow - Pin Lim dari Universitas Brown
- Dr. Nelson Tansu dari Universitas Lehigh
- Dr. Deden Rukmana dari Savannah State University
- Dr. Darwis Khudori dari Le Havre University
- Dr. Khoirul Anwar dari Japan Advanced Institute of Science and Technology dan
- Dr. Irwandi Jaswir dari Universitas Islam Internasional Malaysia
Acara pembahasan terbagi dalam 11 kluster yaitu masing-masing;
- Kluster ekonomi ( 9 Artikel )
- Kluster energi ( 9 Artikel )
- Kluster humaniora ( 13 Artikel )
- Kluster iee ( 9 Artikel )
- Kluster RDE ( 10 Artikel )
- Kluster inovasi ( 17 Artikel )
- Kluster RIR ( 10 Artikel )
- Kluster Pendidikan kompas ( 8 Artikel )
- Kluster Social Science ( 10 Artikel )
- Kluster Teknologi dan Ketahanan Pangan ( 7 Artikel )
- Kluster Kedokteran dan Bioteknologi ( 9 Artikel )
Pusat Kegiatan Riset Unggulan
suntingPusat kegiatan riset unggulan adalah tempat untuk menyatukan ide dari akademisi, masyarakat bisnis, dan pemerintah untuk mengembangkan hasil riset ilmuwan Indonesia di berbagai negara. Selanjutnya, hal itu menjadi kegiatan bisnis yang berkontribusi bagi peningkatan daya saing dan kesejahteraan rakyat dalam persaingan global.[8]
Kegiatan pembentukan ini digagas dalam acara yang berlangsung di Universitas Maryland, College Park, AS, pada 16 – 17 Maret, 2012, yang diadakan oleh Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4), Permias DC, dan IAA, serta didukung oleh KBRI Washington, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Radio PPI Dunia, BRI, dan RRI. Para ilmuwan yang hadir, antara lain, bekerja di MIT, Brown, Cornell, Universitas California di Irvine, dan Universitas Pittsburgh. Kegiatan ini juga diikuti, tidak kurang dari 70 mahasiswa S-2 dan S-3 Indonesia di AS.[8]
Dari kegiatan tersebut, para ilmuwan sepakat untuk membangun pusat unggulan guna membangun peta jalan riset yang dapat diaplikasikan di Indonesia, sebagaimana disampaikan oleh ketua kegiatan Dr. Etin Anwar. Pertemuan lanjutan digelar di Jakarta pada pertengahan tahun 2012 dan akan membahas langkah nyata bentuk kerja sama antara akademisi, bisnis, dan pemerintah.[8]
Forum Inovasi dan Bisnis
suntingForum Inovasi dan Bisnis adalah suatu forum yang digagas oleh I-4 sebagai tindak lanjut dari inisiasi pembangunan Pusat Kegiatan Riset Unggulan di Indonesia. Acara ini diadakan di aula RRI pada 13 – 14 Juli, 2012. Dalam acara ini ditanda tangani MoU – Memorandum of Understanding antara Universitas Cornell, AS dengan IPB guna pembentukan "Pusat Kegiatan Riset Unggulan" atau bahasa Inggris: Centre of Excellence, CoE di bidang pertanian. Dalam forum tersebut dibicarakan dua topik yaitu di bidang pendidikan dengan pembicara:[9]
- Dwi Yuliantoro,
- Isabella Tirtowalujo dan
- Anies Sundusiyah (Universitas Michigan)
Sedangkan di bidang kesehatan menampilkan Dr. Yow - Pin Lim dari Universitas Brown, AS.[9]
Sedangkan dari sisi inovasi menampilkan beberapa pembicara berikut ini:[9]
- Dr. Taufik, Universitas Negeri Calpoly, Amerika Serikat,
- Dr. Juliana Sutanto, Eidgenössische Technische Hochschule Zürich (ETH Zurich), Swiss,
- Dr. Khoirul Anwar, JAIST, Jepang,
- Dr. Mulyoto Pangestu, Universitas Monash, Australia,
- Kadarusman Loba, Universitas Toulousse III, Prancis,
- Das Albantani, Banten Creative Community
2017
suntingSimposium Cendekiawan Kelas Dunia
suntingI-4 mulai dilibatkan dalam Simposium Cendekiawan Kelas Dunia (SCKD) bersama-sama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti)
2018
suntingBuku "Bunga Rampai Kontribusi Ilmuwan Diaspora dalam Pengembangan Sumber Daya IPTEK dan DIKTI di Indonesia Diarsipkan 2020-01-13 di Wayback Machine."
suntingBersama-sama Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) menerbitkan buku "Bunga Rampai Kontribusi Ilmuwan Diaspora dalam Pengembangan Sumber Daya IPTEK dan DIKTI di Indonesia" yang memuat sepak terjang para ilmuwan diaspora yang mengikuti kegiatan World Class Professor 2016 dan/atau Simposium Cendekiawan Kelas Dunia (SCKD) 2017. Buku tersebut berisi 27 Bab yang terbagi menjadi lima bagian, meliputi: 1) Sekilas tentang Ilmuwan Diaspora dan Penguatan Pendidikan Tinggi di Indonesia; 2) Pengembangan Ilmu dan Teknologi Kesehatan di Indonesia; 3) Potensi dan Strategi Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi di Indonesia; 4) Pengembangan Kolaborasi antara Pendidikan Tinggi, Industri dan Pemerintah di Indonesia; dan 5) Kontribusi Ilmuwan Diaspora Indonesia.
Referensi
sunting- ^ "Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional Dideklarasikan". Diakses tanggal 30 Desember 2014.
- ^ a b c d "E-Newsletter Volume 1 nomor 1, Maret, 2014". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-30. Diakses tanggal 30 Desember 2014.
- ^ a b c d "Susunan Pengurus". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-30. Diakses tanggal 30 Desember 2014.
- ^ "Klaster". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-30. Diakses tanggal 30 Desember 2014.
- ^ "Klaster Ilmu Pengetahuan Sosial". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-30. Diakses tanggal 30 Desember 2014.
- ^ "Klaster Ilmu Terapan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-30. Diakses tanggal 30 Desember 2014.
- ^ "Pecahkan Masalah Bangsa, Ilmuwan Indonesia di Luar Negeri Pulang Kampung". Diakses tanggal 30 Desember 2014.
- ^ a b c "Ilmuwan Indonesia di AS Bangun Pusat Unggulan". Diakses tanggal 20 Januari 2015.
- ^ a b c Achmad Aditya (28 November 2012). "Forum Inovasi dan Bisnis di Aula Radio Republik Indonesia, 13 – 14 Juli 2012-11-19". I-4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-30. Diakses tanggal 20 Januari 2014. line feed character di
|title=
pada posisi 39 (bantuan);