Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH (lahir 07 Juli 1977).[1] Manado merupakan peneliti [2], dokter komunitas, dan nutrisi berkebangsaan Indonesia. Ray merupakan pendiri dan ketua Health Collaborative Centre (HCC). Ray aktif sebagai pengajar di Program Magister Kedokteran Kerja FKUI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) dan aktif di organisasi sosial dan ilmiah. Ray sudah mempublikasikan 50 artikel ilmiah di jurnal nasional dan internasional. [3]

Ray Wagiu Basrowi
Lahir07 Juli 1977 (umur 47)
Indonesia Manado
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Sam Ratulangi
PekerjaanPeneliti
Tahun aktif2003–sekarang
GelarDr. dr. MKK, FRSPH

Pendidikan

sunting

Pada tahun 1995 selepas SMA Ray melanjutkan kuliah di Universitas Sam Ratulangi, tanpa ujian masuk sebagai siswa berprestasi. Ray mendaftar kuliah melalui fasilitas tumou tou, yaitu jalur prestasi . Pada tahun 2010 Ray melanjutkan S2 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Ray meraih magister kedokteran kerja lewat tesis di bidang laktasi dan pemberian nutrisi serta menyusui pada populasi ibu bekerja. Pada tahun 2019 Ray mengambil S3 atau program doktor dengan disertasi berjudul Formulasi Model Promosi Laktasi di Tempat Kerja di Indonesia pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).[4]

Karier

sunting

Pada tahun 2000 ketika masih berstatus mahasiswa kedokteran, Ray aktif bekerja sebagai reporter dan pembawa acara program kesehatan di TVRI Manado dan Smart FM. Ray lulus sebagai dokter umum pada tahun 2003. Kemudian Ray bekerja sebagai dokter di unit gawat darurat di Manado dan Jakarta. Selanjutnya pada tahun 2004 Ray berkarier di industri nutrisi dan farmasi. Setelah lulus S3 pada Juni 2019 Ray mendirikan Health Collaborative Centre (HCC) sebagai wadah promosi dan advokasi kesehatan non profit di Indonesia dalam bidang kesehatan masyarakat dan kedokteran komunitas.[5] Ray adalah salah satu pendiri Kaukus Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa Indonesia. Inisiator Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa Indonesia lainnya adalah mantan Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek, budayawan Romo Mudji Sutrisno, penulis Kristin Samah, sosiolog Semiarto Aji Purwanto, Prikiatri Thin Wiguna, Psikolog Maria Ekawati, dan Pakar Hukum Andre Rahadian, serta Bacelius Ruru.[6] [7]

Karya ilmiah

sunting

Penelitian Ray di bidang laktasi pada pekerja telah menghasilkan beberapa karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal terindeks dan bereputasi internasional.[8]

Referensi

sunting
  1. ^ "Kiprah Ray Basrowi Mendirikan Health Collaborative Center". SWA.co.id (dalam bahasa Inggris). 2021-08-06. Diakses tanggal 2022-03-11. 
  2. ^ Home; Terkini; News, Top; Terpopuler; Nusantara; Nasional; Update, Sulut; Wisata; Bisnis, Ekonomi (2022-12-24). "Peneliti HCC Dr Ray Wagiu Basrowi: Yakinkan Pengusaha, Kebijakan Cuti 6-bulan UU-KIA Mutlak Diperkuat Kajian Health Economic". Antara News Manado. Diakses tanggal 2024-07-28. 
  3. ^ Riana, Friski (2024-07-18). "Cara Dokter Ray Wagiu Basrowi Menyehatkan Masyarakat Lewat Kedokteran Komunitas". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-28. 
  4. ^ "Peduli Masa Depan Bangsa, Ray Wagiu Dukung Hak Laktasi Ibu di Tempat Kerja". Sindonews.com. Diakses tanggal 2022-03-11. 
  5. ^ "Wajahnya Dulu Wira-wiri di TVRI, Ray Wagiu Basrowi Kini Jadi Dokter Pejuang Laktasi, Ini Sosoknya yang Punya Segudang Prestasi - Semua Halaman - Grid Hot". hot.grid.id. Diakses tanggal 2022-03-11. 
  6. ^ BeritaSatu.com. "Ray Wagiu Konsisten Jadi Pejuang Laktasi bagi Ibu Pekerja". beritasatu.com. Diakses tanggal 2022-03-11. 
  7. ^ Kapantow, Filip (2024-07-26). "Dokter Ray Wagiu Basrowi Inisiasi Kaukus Kesehatan Jiwa Indonesia". Jawa Pos. Diakses tanggal 2024-07-28. 
  8. ^ Adhiyasa, Donny (2021-10-05). "Perjuangkan Hak Laktasi Ibu Pekerja, Dr Ray Giatkan Edukasi Nutrisi". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2022-03-11.