Harro Schulze-Boysen

Heinz Harro Max Wilhelm Georg Schulze-Boysen (Jerman: [ˈha.ʁoː ˈʃʊl.t͡sə ˈbɔɪ̯sn̩] ; Schulze, 2 September 1909 – 22 Desember 1942) adalah seorang perwira Jerman. Ia memiliki banyak kesempatan untuk memulai karier yang bagus untuk dirinya sendiri di Nazi Jerman. Dia adalah keponakan dari Laksamana Alfred von Tirpitz, sementara istrinya Libertas berteman dengan panglima tertinggi Luftwaffe dan salah satu pemimpin Reich Ketiga, Hermann Göring.

Harro Schulze-Boysen

Sebenarnya Göring yang membantu Schulze-Boysen mendapatkan pekerjaan di Kementerian Penerbangan Reich pada tahun 1936 tanpa pemeriksaan politik yang biasa dilakukan oleh dinas khusus. Schulze-Boysen memiliki masalah besar dalam hal pemeriksaan. Pada masa kuliah, ia secara terbuka menentang Hitler.

Saat mulai bekerja untuk Nazi, Schulze-Boysen tidak mengubah pandangannya, tetapi mulai beroperasi secara lebih rahasia. Dia berhasil membentuk sekelompok orang yang berpikiran sama, termasuk istri dan orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat Jerman. Rekan-rekan berpangkat tinggi dari Luftwaffe, seperti Kolonel Erwin Gehrts, juga menjadi anggotanya.

Selain melakukan propaganda anti-Nazi, Harro Schulze-Boysen juga bekerja untuk intelijen Soviet, yang telah menjalin kontak dengannya pada pertengahan 1930-an. Selama Perang Saudara Spanyol, agen 'Starshina' (Soviet setara dengan 'Sersan Mayor') menyampaikan rencana operasi militer Jerman ke Moskow, dan kemudian, memberikan informasi kepada Uni Soviet tentang keadaan angkatan udara Reich Ketiga.

Pada Musim Panas-Musim Gugur 1942, kelompok Schulze-Boysen dihancurkan oleh Gestapo. Harro Schulze-Boysen digantung pada 22 Desember di Penjara Plötzensee Berlin. Istrinya, Libertas, dipenggal satu jam kemudian.[1]

Referensi

sunting