Hari toleransi internasional


Hari Toleransi Internasional adalah momen untuk merefleksikan dan mengampanyekan kesadaran, saling menghargai dan menghormati perbedaan satu sama lain. Hari Toleransi Internasional dideklarasikan oleh UNESCO (bahasa Inggris: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, disingkat UNESCO) pada HUT Ke-50 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Pada 16 November 1995. Pada hari tersebut, negara-negara yang menjadi anggota UNESCO mengadopsi Deklarasi tentang Prinsip-prinsip toleransi yang mengatakan bahwa toleransi merupakan cara untuk menghindari ketidakpedulian dalam kehidupan bermasyarakat. Berkat Hasil deklarasi tersebut, anggota PBB diundang untuk menetapkan setiap tanggal 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Cara Menumbuhkan Toleransi sunting

Merujuk dari situs United Nations Association-UK, ada tiga cara yang bisa dilakukan utnuk menumbuhkan toleransi, yaitu

  1. Pendidikan dan sosialisasi tentang perbedaan budaya, agama dan etnis yang ada di sekitar dapat adalah bagian dari hidup bermasyarkat. Dengan pendidikan, diharapkan pemahaman dapat tersosialisasi dengan lebih baik. Tradisi dan keyakinan yang berbeda dan penerimaan yang lebih besar dari mereka.
  2. Regulasi dan Penegakkan Hukum. Perlu adanya undang-undang yang menindak tegas tindakan-tindakan intoleransi, diantaranya ujaran kebencian, diskriminasi, SARA. Serta adanya penegakkan hukum dan peradilan yang menjamin hak-hak para korban intoleransi.
  3. Hentikan Stereotip Negatif. Stereotip negatif biasanya memiliki prasangka buruk terhadap seseorang atau kelompok yang mendapatkan citra negatif tersebut. sehingga masyarakat didorong untuk tidak tidak menghakimi orang lain atau kelompok dengan berpandangan negatif.

Referensi sunting

https://news.detik.com/berita/d-4304391/dunia-peringati-hari-toleransi-internasional-begini-sejarahnya Diarsipkan 2023-05-01 di Wayback Machine. https://www.una.org.uk/ Diarsipkan 2023-08-03 di Wayback Machine.