Hari raya tradisional Tionghoa
Hari raya Tionghoa tradisional adalah sebuah bagian esensial dari para petani atau pendoa. Hari raya Tionghoa paling terkenal adalah Tahun Baru Imlek (Perayaan Musim Semi), yang juga dirayakan di Korea, Vietnam, dan negara-negara Asia lainnya. Seluruh hari raya tradisional dijadwalkan berdasarkan pada kalender Tionghoa (kecuali hari raya Qing Ming dan Titik Balik Musim Dingin, yang masing-masing jatuh pada Jie qi dalam kalender agribudaya).
Tanggal (Kalender Bulan Tionghoa) | Nama Indonesia | Nama Tionghoa | Cara perayaan |
---|---|---|---|
Tanggal ke-1 bulan ke-1 | Tahun Baru Imlek (Perayaan Musim Semi) | • 農曆新年 / 农历新年
(Nóng Lì Xīn Nián) (Chūn Jié) (Dà Nián Chū Yī) |
pelepasan kembang api setelah tengah malam, mengunjungi anggota-anggota keluarga. |
Hari terakhir tahun bulan | Malam Tahun Baru Imlek | • 除夕
(Chú Xī) (Dà Nián Yè) |
? |
Hari raya publik
suntingHari raya tradisional umumnya dirayakan di wilayah pemakai bahasa Tionghoa. Namun secara garis besar, hanya Tahun Baru Imlek, Perayaan Qingming, Perayaan Perahu Naga dan Perayaan Pertengahan Musim Gugur yang dijadikan hari raya publik. Peristiwa tersebut terjadi di China daratan dan Taiwan sementara Hong Kong dan Makau juga merayakan Waisak dan Perayaan Chung Yeung. Di Singapura, Tahun Baru Imlek adalah satu-satunya hari raya publik Tionghoa tradisional seperti halnya di Malaysia
Setiap wilayah memiliki hari raya milik mereka sendiri yang dirayakan dalam bentuk kebudayaan Tionghoa tradisional. China Daratan dan Taiwan merayakan hari pahlawan, Hong Kong dan Makau merayakan hari raya Kristen, dan Malaysia dan Singapura merayakan perayaan India dan Melayu.