Hantu Jeruk Purut

film Indonesia tahun 2006

Hantu Jeruk Purut adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2006. Film yang disutradarai oleh Koya Pagayo ini dibintangi oleh Angie, Sheila Marcia dan Samuel Zylgwyn.

Hantu Jeruk Purut fiksi
SutradaraKoya Pagayo
ProduserShankar RS
SkenarioEry Sofid
Pemeran
Penata musikEric Dewantoro
SinematograferDharma You
PenyuntingAziz Natandra
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
30 November 2006 (2006-11-30)
Durasi90 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Sinopsis

sunting

Film ini dimulai dengan tiga remaja bernama Alvin, Adam dan Icha yang pulang dari kelab malam ke sebuah pemakaman bernama TPU Jeruk Purut. Di sana, banyak isu adanya penampakan hantu pastur berkepala buntung yang akan muncul apabila sekelompok orang yang berjumlah ganjil mengelilingi kompleks pemakaman tersebut sebanyak tujuh kali. Alvin, Adam dan Icha lega karena setelah mereka selesai mengelilingi kompleks pemakaman itu, mereka tidak menemukan apapun, tetapi benda-benda di sekitar pemakaman itu mulai bergerak ke arah mereka dan membantai mereka bertiga hingga tewas secara tragis.

Anna Karenina (Renny Umari) adalah seorang penulis wanita berbakat yang buku-bukunya selalu laris di pasaran. Kali ini, ia ingin menulis novel non-fiksi horor sebagai variasi dari novel percintaan yang ditulisnya selama ini. Anna ingin menulis tentang Hantu Jeruk Purut. Menurut temannya, sang pastur, yang menjadi gentayangan sekarang ini, dulunya disukai seorang wanita bernama Lasmi. Lasmi kemudian diperkosa dan dibunuh oleh seorang pria yang menyukai Lasmi, tetapi cintanya bertepuk sebelah tangan. Pastur yang mengetahui hal itu berusaha mencegah pria itu melakukan pemerkosaan, tetapi pastur itu malah dipenggal kepalanya. Itulah asal usul yang dihimpun berdasarkan opini warga. Anna di tengah penulisannya kerap dihantui hantu jeruk purut dan kuntilanak yang bernama Lasmi. Ia meminta agar Anna tidak menulis kebohongan.

Airin (Angie), Nadine (Sheila Marcia Joseph) dan Cessa (Valia Rahma) adalah tiga sahabat sejak SMP. Di SMA, Nadine memiliki kekasih bernama Valen (Samuel Zylgwyn), yang juga menyukai Airin, tetapi tidak ditanggapi oleh Airin. Airin sendiri adalah seorang gadis yang hidup bersama ibunya, Rona (Yulia Widyastuti), sejak orang tuanya bercerai. Airin dan Cessa bersama menemui Anna, penulis favorit mereka. Airin, yang dekat dengan Anna, bahagia karena Anna akan memberikan naskah novel Airin ke penerbit. Sepulangnya Anna dari pertemuan itu, Anna diserang dan terbunuh oleh kekuatan hantu jeruk purut. Sebelum meninggal, Anna mengamanatkan kepada Airin lewat telepon di ponsel untuk melanjutkan tulisan Anna. Airin lalu pergi ke rumah Anna dan melihat mayat Anna yang tewas mengenaskan.

Airin pun meminta bantuan kepada Cessa dan Nadine untuk membantunya menulis kelanjutan tulisan Anna dengan berbagai riset yang telah Anna himpun semasa ia hidup. Karena penasaran, Airin mengajak dua sahabatnya untuk pergi ke pemakaman Jeruk Purut saat malam hari. Sebuah alasan dan kejadian, mengakibatkan Cessa tidak bisa pergi dan digantikan Valen. Ketika berada di sana, Nadine bertemu dengan hantu tanpa kepala dan mengajak Airin dan Valen untuk pulang. Airin semakin giat dalam meneruskan tulisannya, ia merasa mulai dihantui oleh hantu tanpa kepala dan sosok kuntilanak.

Ibunya turut menjadi aneh dan Airin mulai sadar bahwa orang lain ikut terkena dampak teror. Nadine dan Cessa memperingatkan Airin untuk berhenti menulis karena jiwa orang lain bisa terancam, tetapi Airin menjadikan amanat Anna sebagai perisai. Nadine, yang pulang ke rumah, merasakan ada yang mengikutinya. Saat ia ingin memasak di dapur, tabung gas 12 kg yang berada di dalam kompor melayang dan berputar, menghantam kepala Nadine hingga pingsan. Airin mendapat firasat buruk tentang Nadine dan menemukan Nadine.

Di rumah sakit, Nadine meminta Airin untuk berhenti menulis. Malam esoknya, Valen dikejar oleh sosok kuntilanak Lasmi dan hantu kepala buntung hingga ia tersengat listrik. Hal itu tentu membuat Nadine izin dari sekolah dan menjenguk Valen. Saat Nadine menjaga Valen sendirian, ia menemukan foto Airin di dompet Valen. Nadine segera bertanya tentang hubungan antara Airin dengan Valen saat Airin dan Cessa tiba di rumah sakit. Airin dan Cessa berusaha menjelaskannya, tetapi Airin meninggalkan mereka berdua, lalu ia dihantui sosok kuntilanak sementara Nadine dan Cessa dihantui hantu kepala buntung. Mereka bertiga yang ketakutan akhirnya bertemu di depan bangsal tempat Valen berbaring. Mereka bertiga melihat bagaimana Valen ditusuk oleh suntikan bius dan tercekik hingga tewas dengan benda-benda di sekitarnya yang bisa bergerak sendiri.

Kemudian roh memasuki tubuh Nadine, lalu ia mencekik serta mengejar Airin. Cessa yang jatuh pingsan tidak bisa menolong Airin. Airin kabur dan bersembunyi di kamar mayat saat Nadine yang kerasukan membawa sebuah gunting, lalu Nadine mencari Airin. Cessa sadar dan berusaha menghentikan Nadine hingga Nadine, Cessa dan Airin bergulat. Saat Cessa dan Airin menghentikan Nadine, Airin mengambil gunting dan menusukkannya ke dada Nadine. Kemudian, saat Airin dan Cessa dibawa oleh para perawat bersama mayat Nadine, mayat Nadine terangkat dan menghantam Airin.

Airin akhirnya mendapatkan sebuah kebenaran cerita. Diketahui bahwa Lasmi adalah seorang pelayan pastur yang sedang berada di hutan untuk memberikan roti gandum kepada pastur. Kemudian, seorang pria datang dan mencoba memperkosa Lasmi hingga hal itu diketahui oleh sang pastur dan langsung terjadi perkelahian yang menewaskan sang pastur, lalu Lasmi juga meninggal. Setelah itu, sang pemerkosa menyamar dengan pakaian pastur untuk mengelabui warga yang telah mengetahui perbuatannya. Dengan memakai pakaian pastur itu, sang pemerkosa dipenggal dan ia menjadi hantu kepala buntung. Airin menulis kebenaran cerita di rumah sakit dan hal itu disaksikan oleh ibunya.

Pemeran

sunting

Penghargaan dan nominasi

sunting
Tahun Penghargaan Kategori Karya Hasil Ref.
2007 MTV Indonesia Movie Awards 2007 Best Scary Scene Hantu Jeruk Purut Nominasi [1]

Referensi

sunting
  1. ^ "'NagaBonar jadi 2' Borong Popcorn 2007". detikcom. 7 September 2007. Diakses tanggal 15 November 2020. 

Pranala luar

sunting