Hamlet

tragedi karya William Shakespeare
(Dialihkan dari Hamlet, Pangeran Denmark)

The Tragedy of Hamlet, Prince of Denmark, atau biasanya disingkat Hamlet adalah sandiwara tragedi karya William Shakespeare yang ditulis sekitar tahun 1599-1601. Drama ini adalah salah satu tragedi Shakespeare yang terkenal. Terjemahan ke dalam bahasa Indonesianya berjudul Hamlet, Pangeran Denmark dan dilakukan oleh Trisno Sumardjo.[1]

Sampul muka cetakan Hamlet tahun 1605

Tragedi ini menceritakan tentang seorang raja yang meninggal dengan misterius, jandanya lalu menikah dengan saudaranya. Arwah sang raja menghantui istana kerajaan. Ia ingin anaknya, Hamlet, untuk membalas dendam. Pangeran Hamlet yang berjiwa sensitif bersumpah untuk membalas dendam dengan segala cara yang akhirnya harus dibayar dengan mahal.

Kisah Hamlet

sunting

Tokoh utama

sunting
  • Hamlet, Pangeran dari Denmark
  • Raja Claudius, paman Hamlet.
  • Ratu Gertrude, ibu Hamlet.
  • Horatio, teman Hamlet.
  • Polonius, penasihat utama raja.
  • Ophelia, putri dari Polonius.
  • Laertes, putra dari Polonius.

Waktu dan tempat

sunting

Ratusan tahun yang lalu di Denmark.

Sinopsis Hamlet

sunting

Hamlet adalah seorang pangeran di negara Denmark. Ayahnya baru meninggal dan pamannya Claudius naik tahta. Selain itu pamannya juga menikahi ibu Hamlet, Gertrude. Hal ini membuat Hamlet merasa sangat sedih.

Pada saat yang sama, beberapa teman Hamlet melihat hantu yang mengaku dirinya ayah Hamlet. Ketika Hamlet juga melihat hantu ini, ia disuruh untuk membalas dendam karena Claudius telah membunuhnya. Hamlet pura-pura gila untuk menjebak Claudius.

Selain itu, Hamlet juga mengundang beberapa aktor untuk mementaskan cerita yang ia tulis sendiri. Ceritanya adalah tentang seseorang yang membunuh raja dengan cara menuangkan racun di lubang telinganya. Waktu cerita ini dipentaskan, Claudius menjadi merasa sangat bersalah dan pergi sebelum pertunjukkan berakhir.

Hamlet bertanya kepada Gertrude mengenai kematian ayahnya. Ketika Gertrude tidak mau mengaku, Hamlet menjadi marah dan waktu melihat seseorang sedang bersembunyi di belakang tirai ia menusuknya. Tak disangka ini adalah Polonius, penasehat Claudius. Polonius meninggal dan kedua anaknya Laertes dan Ophelia berkabung. Ophelia sebenarnya telah jatuh cinta pada Hamlet, tetapi karena hal ini ia menjadi gila dan tenggelam di sungai.

Setelah ini, Claudius mengirim Hamlet ke Inggris untuk belajar di sana, walaupun tujuan sebenarnya adalah untuk mengusir Hamlet dari Denmark. Ia dan sahabat karibnya Horatio kemudian kabur dari kapal yang membawanya ke Inggris dan kembali ke Denmark. Di sana Hamlet tidak sengaja melihat prosesi pemakaman Ophelia dan karena sedihnya ia loncat masuk ke dalam liang kubur Ophelia. Laertes yang melihat hal ini menjadi marah dan ingin membalas kematian ayahnya. Ia pun menantang Hamlet untuk duel pedang.

Sebelum duel, pedang Laertes telah diberi racun oleh Claudius. Selain itu anggur Hamlet pun diracun. Pada kedua putaran pertama, Hamlet menang melawan Laertes dan Gertrude meminum anggur Hamlet untuk memberi semangat. Di putaran selanjutnya Hamlet terluka dengan pedang Laertes. Namun ia kemudian bertukar pedang dan berhasil melukai Laertes juga. Sebelum mati karena racun, Laertes mengaku telah bersekongkol dengan Claudius. Hamlet pun membunuh Claudius. Akhirnya baik Gertrude maupun Hamlet sendiri juga tewas karena racun yang sama.

Referensi

sunting

Lihat Pula

sunting