HIV/AIDS di Botswana

Botswana saat ini sedang mengalami salah satu kasus epidemi HIV/AIDS yang paling parah di dunia. Tingkat prevalensi HIV nasional pada orang dewasa yang berusia antara 15 hingga 49 tahun tercatat sebesar 24,8 persen, yang merupakan tingkat prevalensi terbesar ketiga di dunia setelah Lesotho dan Swaziland. HIV/AIDS menjadi permasalahan serius yang menghambat kemajuan yang sejauh ini telah digapai oleh Botswana semenjak kemerdekaannya pada tahun 1996, seperti pertumbuhan ekonomi yang pesat, meningkatnya harapan hidup, dan pendirian sistem pendidikan dan kesehatan yang profesional.

Prevalensi dan dampak HIV/AIDS di Botswana sulit diperkirakan. Contohnya, pada tahun 2006 diperkirakan tingkat infeksi HIV yang tinggi seharusnya akan mengakibatkan penurunan jumlah penduduk. Namun, sensus tahun 2011 malah menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,9% setiap tahunnya semenjak sensus tahun 2001.

Prevalensi

Botswana pada umumnya memiliki infrastruktur yang lengkap untuk melakukan uji HIV bagi warga. Moda transmisi utama HIV di Botswana adalah lewat hubungan seks lawan jenis. Militer dan perempuan muda menghadapi risiko HIV yang lebih tinggi. Jumlah perempuan muda (berusia 15-24) yang mengidap HIV di Botswana dua kali lebih besar daripada jumlah laki-laki muda pengidap HIV. Tingkat insidensi nasional tercatat sebesar 1,5 persen atau lebih dari 15.000 infeksi baru setiap tahunnya. Tingkat infeksi HIV bervariasi berdasarkan wilayahnya: tingkat HIV paling tinggi dapat ditemui di kota-kota, sementara di kota kecil lebih rendah, dan di desa-desa sangat kecil. Walaupun upaya Botswana dalam melawan HIV cukup efektif, virus ini masih sangat tersebar di kawasan timur seperti Bobirwa dan Selebi Phikwe dengan tingkat prevalensi yang dapat mencapai 40%.