Gunung Apo
Gunung Apo, atau juga dikenal sebagai Apo Sandawa, adalah sebuah gunung berapi kerucut yang tidak aktif di Pulau Mindanao, Filipina. Dengan ketinggian 2.954 meter (9.692 ft) di atas permukaan laut, Gunung Apo merupakan gunung tertinggi di Filipina dan gunung pulau tertinggi ke-24 di Bumi. Gunung ini terletak di antara Kota Davao dan Davao del Sur di Region Davao, dan Cotabato di Soccsksargen. Puncak gunung ini terletak 45 kilometer (28 mi) di barat daya Davao, 25 kilometer (16 mi) di barat laut Digos, dan 20 kilometer (12 mi) di timur Kidapawan. Gunung Apo termasuk dalam kawasan hutan lindung dan Taman Alam Filipina.[8]
Gunung Apo | |
---|---|
| |
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 2.954 m (9.692 ft)[1][2] |
Puncak | 2.954 m (9.692 ft) |
Masuk dalam daftar |
|
Koordinat | 6°59′15″N 125°16′15″E / 6.98750°N 125.27083°E [1] |
Geografi | |
Negara | Filipina |
Pegunungan | Apo–Talomo |
Geologi | |
Usia batuan | Pliosen-Kuartener[3] |
Jenis gunung | Stratovolkano |
Letusan terakhir | Tidak diketahui[4] (Fumarol, berpotensi aktif) |
Pendakian | |
Pendakian pertama | 1880 oleh Joaquin Rajal, gubernur Davao; Joseph Montano, seorang antropolog Prancis; Misionaris Yesuit Bapa Mateo Gisbert, etc.[5][6] |
Rute termudah | Jalur Kidapawan-Magpet[7] |
Geologi
suntingGunung Apo adalah gunung api strato dengan tiga puncak. Puncak barat daya adalah puncak tertinggi dengan ketinggian 2.954 meter (9.692 ft). Puncak ini memiliki sebuah kawah selebar 200 meter (660 ft) yang di dalamnya terdapat danau kecil.[4]
Sejarah vulkanik Gunung Apo kurang diketahui tetapi letusan telah menghasilkan lava andesit dan dasit. Lubang solfatara memanjang dari sisi tenggara pada ketinggian 2.400 meter (7.900 ft) hingga ke puncak. Letusan Gunung Apo tidak pernah tercatat dalam sejarah.[4]
Etimologi dan masyarakat adat
suntingNama Apo berasal dari kata Apo, sebuah istilah yang berarti "kakek" atau "tetua".[9] Gunung ini juga sering disebut Kalagan Apo Sandawa, yang merujuk pada roh gunung. Apo Sandawa juga dianggap sebagai arwah nenek moyang oleh berbagai suku Manobo dan Kalagan yang tinggal di kaki gunung, sehingga gunung ini termasuk tempat yang dikeramatkan. Berbagai ritual untuk Apo Sandawa dilakukan oleh waylan (dukun) tertinggi yang dikenal sebagai diwata, yang berperan sebagai perantara komunikasi Apo Sandawa dan roh nenek moyang dengan suku Manobo dan Kalagan.[10]
Konservasi
suntingTaman Alam Gunung Apo
suntingPada tanggal 9 Mei 1936, Gunung Apo ditetapkan sebagai Taman Nasional melalui Proklamasi No. 59 oleh Presiden Manuel L. Quezon, disusul Proklamasi No. 35 tanggal 8 Mei 1966[11] dan Proklamasi No. 882 tanggal 24 September 1996.[12][13] Pada tanggal 3 Februari, 2004, Undang-Undang Republik No. 9237 menetapkan Gunung Apo sebagai kawasan yang dilindungi dengan kategori Taman Alam dengan luas 5.497.487 hektare (13.584.590 ekar).[14]
Situs Warisan Dunia UNESCO
suntingPada tahun 1987, National Geographic Society yang berbasis di Washington, DC di Amerika Serikat, menerbitkan sebuah buku berjudul "Our World's Heritage", di mana Gunung Apo tercatat sebagai 'situs bertaraf warisan dunia'.[15] Sampul buku ini juga menampilkan elang Filipina yang menjadi ikon Gunung Apo, bersama dengan tiga warisan dunia di Filipina lainnya yang telah diakui oleh UNESCO.[16]
Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam (DLSDA) mengusulkan Gunung Apo pada 12 Desember 2009, untuk dimasukkan dalam daftar warisan dunia UNESCO. Gunung ini dianggap oleh DLSDA sebagai surga makhluk endemik khas Mindanao, dengan tingkat keanekaragaman hayati flora dan fauna per satuan luas yang besar. Kawasan gunung ini memiliki tiga jenis hutan yang berbeda, dari hutan hujan tropis dataran rendah, hutan pegunungan menengah, hingga hutan pegunungan tinggi.[3]
Iklim
suntingData iklim Gunung Apo | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 11.4 (52.5) |
12.4 (54.3) |
12.4 (54.3) |
13.4 (56.1) |
12.4 (54.3) |
11.4 (52.5) |
10.4 (50.7) |
10.4 (50.7) |
11.4 (52.5) |
11.4 (52.5) |
11.4 (52.5) |
11.4 (52.5) |
11.65 (52.95) |
Rata-rata harian °C (°F) | 6.9 (44.4) |
7.4 (45.3) |
7.9 (46.2) |
8.9 (48) |
8.4 (47.1) |
7.9 (46.2) |
7.4 (45.3) |
7.4 (45.3) |
7.9 (46.2) |
7.9 (46.2) |
7.9 (46.2) |
7.4 (45.3) |
7.78 (45.97) |
Rata-rata terendah °C (°F) | −2.4 (27.7) |
−1.4 (29.5) |
1.4 (34.5) |
2.4 (36.3) |
3.4 (38.1) |
4.4 (39.9) |
4.4 (39.9) |
4.4 (39.9) |
4.4 (39.9) |
4.4 (39.9) |
4.4 (39.9) |
3.4 (38.1) |
2.77 (36.97) |
Presipitasi mm (inci) | 51 (2.01) |
41 (1.61) |
38 (1.5) |
45 (1.77) |
82 (3.23) |
108 (4.25) |
114 (4.49) |
120 (4.72) |
95 (3.74) |
96 (3.78) |
76 (2.99) |
52 (2.05) |
918 (36.14) |
Sumber: meteoblue.com[17] |
Energi panas bumi
suntingPembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Mindanao terletak di Barangay Ilomavis, Kota Kidapawan, Cotabato. PLTP dengan dua unit produksi itu dimiliki dan dikelola oleh Perusahaan Pengembangan Energi (PPE), dan diresmikan pada Februari 1997 (unit produksi Gunung Apo 1) dan Juni 1999 (unit produksi Gunung Apo 2). PLTP satu-satunya di Mindanao ini dapat menghasilkan listrik hingga 108,48 MW.[18]
Pembangkit Listrik Tenaga Air
suntingPembangkit Listrik Tenaga Air Tudaya
suntingPembangkit Listrik Tenaga Air Tudaya, yang terletak di dekat kaki Gunung Apo di sisi Davao (Santa Cruz, Davao del Sur), terdiri dari dua pembangkit yang menyediakan listrik bagi Pulau Mindanao sejak awal 2014.[19]
Pembangkit Listrik Tenaga Air Sibulan
suntingPembangkit Listrik Tenaga Air Sibulan menghasilkan 42,5 MW energi bersih dan terbarukan untuk Davao sejak 2010. Pembangkit ini juga terdiri dari dua pembangkit listrik minihidro yang memanfaatkan aliran sungai.[20]
Referensi
sunting- ^ a b "Philippines Mountain Ultra-Prominence". peaklist.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-17. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ (06-04-2011). "The World Factbook – Philippines" Diarsipkan 2021-08-20 di Wayback Machine.. Central Intelligence Agency. Diakses pada 6 November 2021.
- ^ a b "Tentative Lists; Mount Apo Natural Park". UNESCO World Heritage Centre. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Maret 2011. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ a b c "Apo". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-23. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ Montano, Dr. Joseph. "Voyage Aux Philippines et en Malaisie", p. 246. Labrairie Hechette, Paris, 1886.
- ^ Maso, Miguel Saderra. "Volcanoes and Seismic Centers of the Philippines", p.27. Department of Commerce and Labor, 1904.
- ^ (08-10-2007). "Mt. Apo/Kidapawan-Magpet Trail" Diarsipkan 2008-06-17 di Wayback Machine.. Pinoy Mountaineer. Diakses pada 6 November 2021.
- ^ "Proclamation No. 59; Reserving, Setting Apart, and Designating as Mount Apo Natural Park for Park Purposes for the Benefit and Enjoyment of the People of the Philippines the Parcel of Public Domain, Situated in the Municipal District of Kidapawan, Province of Cotabato, and Municipal District of Guianga and Municipality of Santa Cruz, Province of Davao, Island of Mindanao". Official Gazette of the Republic of the Philippines. Malacañan Palace, Manila, Philippines. 9 Mei 1936. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-21. Diakses tanggal 9 November 2021.
- ^ "Apo volcano". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-03. Diakses tanggal 5 November 2021.
- ^ Tacio, Henrylito D. (14 Maret 2013). "Mt. Apo: Race to the summit". SunStar Davao. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-04. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ "Proclamation No. 35; Revoking Proclamation No. 507-A dated December 16, 1965, which Excluded Certain Portions of Land from the Mt. Apo Natural Park and Restoring the Same Areas as Part of the Mt. Apo Natural Park". Official Gazette of the Republic of the Philippines. Malacañan Palace, Manila, Philippines. 8 Mei 1966. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-06. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ "Proclamation No. 882; Amending Presidential Proclamation No. 59 dated May 9, 1936 by Declaring Certain Parcels of Land of the Public Domain Covering Mt. Apo Situated in the Municipalities of Kidapawan, Makilala and Magpet in the Province of Cotabato; Bansalan, Digos, Sta. Cruz, in the Province of Davao del Sur and in the City of Davao, Island of Mindanao as Protected Area under the Category of Natural Park". Official Gazette of the Republic of the Philippines. Malacañan Palace, Manila, Philippines. 24 September 1996. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-06. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ "Protected Areas in Region 11" Diarsipkan 20 Maret 2012 di Wayback Machine.. Protected Areas and Wildlife Bureau of the Philippines. Diakses pada 6 November 2021.
- ^ "Republic Act No. 9237; An Act Establishing Mount Apo Located in the Municipalities of Magpet and Makilala and City of Kidapawan, Province of Cotabato, in the Municipalities of Bansalan and Sta. Cruz and City of Digos, Province of Davao Del Sur, and in the City of Davao, as a Protected Area Under the Category of Natural Park and Its Peripheral Areas as Buffer Zones, Providing for Its Management, and for Other Purposes". Mount Apo Foundation, Inc. 3 Februari 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-01. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ Our World's Heritage. 1987. ISBN 0870446975.
- ^ "Our World's Heritage". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-20. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ "Climate: Modelled Mount Apo – Climate graph, Temperature graph, Climate table". meteoblue.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-15. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ "Geothermal Operating Sites – Mindanao Geothermal Production Field" Diarsipkan 4 November 2015 di Wayback Machine.. Energy Development Corporation. Diakses pada 6 November 2021.
- ^ "Work begins on Philippines' 7-MW Tudaya 2 hydroelectric plant". ichsp.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-06. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ "Sibulan Hydroelectric Power Project". Power Technology | Energy News and Market Analysis (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-08. Diakses tanggal 6 November 2021.