Geungusu dari Baekje

Geungusu dari Baekje (bertahta tahun 375-384) adalah raja keempat belas kerajaan Baekje, salah satu dari Tiga Kerajaan Korea. Geungusu adalah putra tertua dari raja ketiga belas Geunchogo, dan ayah kelima belas Chimnyu dan raja keenam belas Jinsa.

Geungusu dari Baekje
Hangul
근구수왕
Hanja
近仇首王
Alih AksaraGeun-gusu-wang
McCune–ReischauerKǔn'gusu-wang
Nama lahir
Hangul
Hanja
Alih AksaraSu
McCune–ReischauerSu


Latar Belakang dan Naik Tahta

sunting

Pada tahun 369, sebagai putra mahkota, Geungusu memimpin pasukan Baekje melawan serangan pasukan dari kerajaan Goguryeo, menawan 5,000 tahanan. Ia mendesak ke arah Pyongyang dan Sugok-seong pada tahun 371, membunuh raja Goguryeo, Gogugwon di medan perang.

Ia melanjutkan kebijakan ayahnya, dan persekutuan ayahnya dengan klan Jin. Kepala menterinya, Jin Godo, merupakan ayah ratunya, Nyonya Ai.

Pemerintahan

sunting

Selama masa pemerintahan Geungusu, hubungan Baekje renggang dengan tetangga kerajaannya di bagian utara, Goguryeo, karena Baekje menyerang Pyongyang, dan membunuh raja Goguryeo di salah satu perang. Ia melanjutkan pertempuran ini sebagai raja, merebut kembali Pyongyang pada tahun 377 dengan 30,000 orang pasukan.

Baekje berlanjut karena kekuatan militer dan ekonomi hal ini selama masa pemerintahan ayahnya. Geungusu menjaga hubungan baik dengan Cina dan periode Yamato Jepang. Ia dicatat di dalam Nihonshoki sebagai seseorang yang mengirim pelajar Baekje, Wangin ke Jepang dengan salinan Analek Confucius dan satu salinan Seribu Karakter Klasik. Namun, berdasarkan catatan Korea beberapa percaya bahwa ini terjadi pada dekade kemudian pada masa pemerintahan Raja Asin.

Terjadi beberapa cuaca yang mengherankan pada zaman pemerintahannya, seperti hujan debu pada tahun 379. Kekeringan yang parah pada tahun 382 juga menunjukkan kasih sayang raja kepada rakyatnya, karena ia membuka gudang makanan di kerajaan dan memberinya kepada rakyat.

Kematian dan Warisan

sunting

Geungusu wafat pada tahun 384, setelah 10 tahun memerintah. Ia digantikan oleh putra tertuanya, Chimnyu dari Baekje, yang merupakan Putra Mahkota di Baekje pada saat itu.

Lihat Pula

sunting