Gawai Dayak
Artikel ini perlu diterjemahkan dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia. Artikel ini ditulis atau diterjemahkan secara buruk dari Wikipedia bahasa Melayu. Jika halaman ini ditujukan untuk komunitas bahasa Melayu, halaman itu harus dikontribusikan ke Wikipedia bahasa Melayu. Lihat daftar bahasa Wikipedia. Artikel yang tidak diterjemahkan dapat dihapus secara cepat sesuai kriteria A2. Jika Anda ingin memeriksa artikel ini, Anda boleh menggunakan mesin penerjemah. Namun ingat, mohon tidak menyalin hasil terjemahan tersebut ke artikel, karena umumnya merupakan terjemahan berkualitas rendah. |
Gawai Dayak merupakan perayaan yang diadakan di Kalimantan Barat dan Sarawak, Malaysia oleh suku asli Kalimantan Barat dan Sarawak, terutama Iban dan Dayak Darat. Gawai Dayak merupakan hari perayaan panen dan mulai diadakan secara besar-besaran di Malaysia sejak 25 September 1964, saat Gawai Dayak dimaksudkan sebagai hari perayaan resmi. Sambutan Gawai Dayak pada tingkat negara Malaysia adalah pada 1 Juni 1965.
Tujuan Perayaan Gawai DayakSunting
Perayaan Gawai Dayak diadakan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah dari masyarakat adat Dayak kepada Sang Pencipta. [1] Sedangkan di masa kini Perayaan Gawai Dayak ditujukan untuk mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan sesama suku Dayak bersama suku lainnya dalam kebersamaan yang harmonis dan toleran.
Kegiatan dalam Perayaan Gawai DayakSunting
Gawai Dayak mempunyai beberapa upacara yang dijalankan di kota dan lamin (rumah panjang), serta untuk pertama kalinya ditahun 2022 Perayaan Gawai Dayak dipusatkan di Rumah Betang Panjang.[2] Persembahan pelbagai makanan dan tuan di persembahkan kepada dewa padi untuk hasil yang baik. Penyair akan membaca mantra yang khusus untuk upacara ini dan melumur darah ayam jantan pada bahan persembahan.
Setelah upacara ini, perayaan Gawai Dayak akan dimulai secara resmi. Sebatang pohon yang dikenali sebagai 'ranyai' akan didirikan di tengah ruang dan dihiasi dengan makanan dan minuman. Mereka juga akan mengunjungi keluarga dan sahabat yang disebut sebagai 'ngabang'. Pakaian tradisional akan dikenakan, dan perhiasan manik orang ulu akan dikeluarkan untuk dipakai pada hari itu. Perawan Iban juga akan mengenakan perhiasan perak tradisional. Pesta Gawai Dayak ditutup dan berakhir dengan penurunan pohon ranyai tersebut.
Pranala luarSunting
- Gawai Dayak Diarsipkan 2008-09-30 di Wayback Machine.
ReferensiSunting
- ^ "Pekan Gawai Dayak XI Kabupaten Sekadau Kembali Digelar Setelah 2 Tahun Absen". sekadaukab.go.id. 2022-07-14. Diakses tanggal 2023-02-12.
- ^ Agency, ANTARA News. "Pekan Gawai Dayak IX Sintang wujud nyata untuk memajukan budaya nasional". ANTARA News Kalimantan Barat. Diakses tanggal 2023-02-12.