Gadis Rasid (lahir di Bangkinang, Sumatra Tengah, 1923 - meninggal di Jakarta, 28 April 1988 pada umur 65 tahun) adalah seorang wartawan dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia dikenal sebagai seorang perempuan pemberani, ulet, dan berwawasan luas.

Gadis Rasid
Lahir1923
Belanda Bangkinang, Sumatra Tengah, Hindia Belanda
Meninggal28 April 1988 (umur 65)
Indonesia Jakarta
KebangsaanIndonesia Indonesia
PekerjaanWartawan, pejuang
Suami/istriHenk J. Rondonuwu
AnakRatna Irma

Karena kekagumannya pada Gadis Rasid, penyair terkenal Chairil Anwar pernah menulis sebuah puisi yang berjudul Buat Gadis Rasid pada tahun 1948.

Riwayat

sunting

Kehidupan pribadi

sunting

Gadis Rasid lahir di Bangkinang, Sumatra Tengah, pada tahun 1923. Ia menikah dengan Henk J. Rondonuwu dan dianugerahi seorang anak perempuan bernama Ratna Irma. Namun perkawinan mereka tidak berlangsung lama, dan mereka bercerai. Gadis kemudian menjanda sampai ia meninggal dunia di Jakarta pada 28 April 1988 pada usia 65 tahun, karena komplikasi luka yang ia dapatkan di Bandaneira ketika acara peresmian pemugaran rumah yang dulu pernah ditempati Sutan Syahrir dalam pembuangan pada zaman penjajahan Belanda.

Tanggal dan bulan kematian Gadis Rasid bertepatan dengan tanggal dan bulan kematian Chairil Anwar, tokoh penyair yang mengaguminya.

Karier

sunting

Gadis pernah berkarier sebagai reporter pada surat kabar di Negeri Belanda, Nieuwe Rotterdamse Courant (NRC), lalu kemudian menjadi wartawan di koran Pedoman sejak akhir tahun 40-an[1] serta sebagai anggota dewan redaksi pada mingguan Siasat yang dipimpin oleh Rosihan Anwar dan Soedjatmoko, pada tahun 50-an.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ "Gadis Rasid: Wartawan Sejati" Diarsipkan 2023-07-27 di Wayback Machine. Ajip Rosidi, Mengenang hidup orang lain: sejumlah obituari, Kepustakaan Populer Gramedia. Diakses 19 Februari 2014.
  2. ^ "Siasat" Diarsipkan 2017-09-01 di Wayback Machine. Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta. Diakses 19 Februari 2014.

Pranala luar

sunting