Front Demokratik Nasional Anti-Imperialis

partai politik

Front Demokratik Nasional Anti-Imperialis (AINDF) merupakan sebuah organisasi dan front rakyat anti-imperialis yang di larang di Korea Selatan.

Front Demokratik Nasional Anti-Imperialis
반제민족민주전선
Pendiri
  • Kim Jong-tae
  • Choi Yong-do
Dibentuk25 Agustus 1969; 55 tahun lalu (1969-08-25)
Kantor pusat
Ideologi
Posisi politikKiri-Jauh[1][note 1]
Afiliasi regionalPartai Buruh Korea
Situs web
www.aindft.com

Front Demokratik Nasional Anti-Imperialis secara resmi didirikan pada 25 Agustus 1969 oleh Kim Jong-tae dan Choi Yong-do sebagai Partai Revolusioner untuk Reunifikasi (통일혁명당), dengan sejarah sejak pembentukan komite persiapan tahun 1964. Grup tersebut didirikan selama periode Republik Korea Ketiga, sebuah kediktatoran militer anti-komunis di bawah Presiden Park Chung-hee, dan kedua pendirinya dieksekusi bersama dengan pemimpin organisasi lainnya; anggota lainnya dijatuhi hukuman penjara yang lama. Istri dan dua anak Kim Jong-tae tidak pernah terlihat lagi. sebagai front rakyat, AINDF memegang teguh prinsip Juche, yaitu ideologi resmi Korea Utara, dengan bertujuan untuk melakukan revolusi rakyat di Korea Selatan, mencapai kemerdekaan dengan menyingkirkan Pasukan Amerika Serikat di Korea, dan mempercepat reunifikasi tanah air. Organisasi AINDF ini identik dengan Front Demokratik untuk Reunifikasi Tanah Air, yaitu front rakyat de jure di Korea Utara, dan memiliki misi di ibukota Korea Utara Pyongyang (satu-satunya organisasi Korea Selatan yang beroperasi di Pyongyang) dan satu lagi di Jepang.[6]

Catatan Kaki

sunting
  1. ^ Beberapa ahli berpendapat bahwa ideologi Partai Buruh Korea bersifat rasialis,[2] dan Xenofobia tidak mempunyai banyak kesamaan dengan Komunisme",[3] bahkan bersifat Kanan Ekstrim,[4] akan tetapi, individu seperti Alzo David-West membantah pernyataan semacam itu. David-West menyatakan bahwa sistem Korea Utara hanya berbeda dengan sistem Stalinis tradisional.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ Falletti 2016: "Entre ce courant droitier à Séoul et l'extrême gauche au pouvoir à Pyongyang, la conciliation est devenue impossible." ["Between this right-wing current in Seoul and the far-left in power in Pyongyang, reconciliation has become impossible."]
  2. ^ Becker 2005, hlm. 66.
  3. ^ Suh 1988, hlm. 313 & 139.
  4. ^ Myers 2011, hlm. 9, 11–12.
  5. ^ David-West 2012, hlm. 113.
  6. ^ Boose 2003, hlm. 122.

Bibliografi

sunting