Franz von Hipper (13 September 1863 - 25 Mei 1932) adalah seorang laksamana madya Jerman selama Perang Dunia I.[1] Ia dikenal karena memimpin pasukan Angkatan Laut Jerman di Pertempuran Jutlandia.[1][2][3][4] Hipper juga menjadi komandan untuk lima kapal tempur, lima kapal penjelajah, tiga puluh kapal perusak sepanjang karier militernya.[3] Untuk menghargai jasanya pada pertempuran Jutlandia bagi Angkatan Laut Jerman, nama Hipper dijadikan nama sebuah kapal penjelajah yang terlibat pertempuran selama Perang Dunia II bernama KMS Admiral Hipper. KMS Admiral Hipper mulai dibangun pada Juli 1939 dan resmi bertugas di jajaran Angkatan Laut Jerman pada April 1939.[5] Hipper bergabung dengan Angkatan Laut Kekaisaran Jerman pada tahun 1881 sebagai seorang perwira pada usia 18 tahun.[1] Pada Oktober 1913, Hipper diangkat menjadi seorang komandan Pasukan Angkatan Laut Jerman.[1]

Franz von Hipper
Laksamana Franz Ritter von Hipper
Lahir(1863-09-13)13 September 1863
Weilheim in Oberbayern, Bavaria, Konfedarsi Jerman
Meninggal25 Mei 1932(1932-05-25) (umur 68)
Othmarschen, Republik Weimar
Pengabdian Kekaisaran Jerman
Dinas/cabang Kaiserliche Marine
Lama dinas1881–1918
PangkatLaksamana
KomandanUnit Torpedo Dua
SMS Leipzig
SMS Friedrich Carl
SMS Gneisenau
SMS Yorck
I Scouting Group
High Seas Fleet
Perang/pertempuranPerang Dunia I

Kehidupan awal

sunting

Hipper lahir dengan nama lengkap Franz von Hipper pada 13 September 1863 di Weilheim in Oberbayern, Bavaria, Jerman dari pasangan Anna dan Anton Hipper. Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di kota Munich sejak tahun 1868 hingga 1879. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Hipper berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya di Akademi Angkatan Laut Jerman dan melakukan pelayaran ke Kota Kiel, Jerman Utara. Hipper lulus ujian masuk dan diterima di Akademi Angkatan Laut Jerman tersebut dan memulai pendidikannya pada tanggal 12 April 1881. Pada tahun pertamanya sebagai calon perwira Angkatan Laut, Hipper melaksanakan pendidikannya di atas kapal perang (fregat) SMS Niobe sepanjang musim panas, sekitar bulan Juni hingga Agustus.[6] Pada bulan September, Hipper kembali ke akademi calon perwira Angkatan Laut Jerman (German Imperial Naval Academy) di Kiel. Tujuh bulan kemudian, tepatnya pada Maret 1882, ia berhasil lulus dari pelatihan tahap awalnya. Hipper memulai kembali pelatihannya di kapal SMS Friedrich Carl dan kapal pesiar dunia SMS Leipzig.[6]

Perwira muda

sunting

Hipper kembali ke Kiel pada Oktober 1884 dan ditunjuk sebagai pengawas pelatihan tahap awal untuk para calon perwira Batalyon Angkatan Laut Pertama.[6] Selama di akademi, Hipper mendapatkan tugas dan pelatihan yang berbeda-beda. Beberapa diantaranya adalah menjadi bagian unit artileri pantai, pelatihan di atas kapal tempur Friedrich Carl, Friedrich der Grosse, dan beberapa kapal tempur berlapis baja selama tiga tahun, dan pelatihan tentang Torpedo di kapal SMS Blücher.[6] Hipper menyelesaikannya pendidikan di Akademi Angkatan Laut Jerman pada Oktober 1891.[6] Setelah lulus dari akademi, Hipper banyak mendapatkan mandat baik di laut maupun di darat. Pada tahun 1894, ia diangkat menjadi seorang perwira senior di atas kapal tempur SMS Wörth.[6] Satu tahun berikutnya, Hipper mendapatkan promosi menjadi seorang letnan dua. Selain itu, ia juga diberi penghargaan Medali Layanan Pertahanan Nasional Bavaria atas pelayanannya untuk Pangeran Heinrich.[6] Satu tahun berikutnya, tepatnya pada September 1895, Hipper diberi mandat untuk mengambil alih komando di divisi cadangan torpedo kedua.[6]

Puncak karier

sunting

Pada 16 Juni 1901, Hipper mendapatkan promosi untuk menjadi komandan peleton pada 16 Juni 1901.[6] Hipper mengambil alih komando dari Unit Torpedo di kapal penjelajah baru, SMS Niobe.[6] Pada awal tahun 1906, ia menjalani pendidikan tentang kapal tempur dan kapal penjelajah.[6] Ia menerima komando bersama kapal penjelajah SMS Leipzig pada bulan April dan beralih ke kapal penjelajah baru, SMS Friedrich Carl, pada bulan September.[6] Kapal penjelajah Friedrich Carl memenangkan penghargaan Kaiser sebaik kapal dengan armada penembak terjitu pada tahun 1907.[6] Pada tanggal 6 April 1907, dipromosikan untuk menjadi seorang kapten.[6] Oleh Kaiser Wilhelm II, ia dijuluki "Kapten Kekaisaran". Pada bulan Oktober 1911, Hipper menjadi kapten di kapal penjelejah SMS Yorcks.[6] Ia diangkat menjadi kepala staf Laksamana Muda Gustav von Bachmann, di Pasukan Pengintai.[6] Pada 27 Januari 1912, Hipper dipromosikan menjadi laksamana dan diangkat menjadi wakil komandan.[6]

Pertempuran Jutlandia

sunting

Pertempuran Jutlandia, atau pertempuran Skagerrak, yang terjadi pada 31 Mei hingga 1 Juni 1916 merupakan pertempuran angkatan laut terbesar selama Perang Dunia I dan salah satu pertempuran Angkatan Laut yang terbesar dalam sejarah.[4][7] Pertempuran Jutlandia terjadi antara kapal-kapal tempur Angkatan Laut Inggris yang benama Grand Armada dengan kapal-kapal tempur Angkatan Laut Jerman yang dikenal dengan nama Armada High Sea.[7] Pada tanggal 31 Mei 1916, sebuah kapal Angkatan Laut Inggris yang dikomandani oleh Laksamana Muda David Beatty menghadapi sebuah skuadron kapal Jerman, yang dipimpin oleh Hipper yang berjarak sekitar 75 mil dari pantai Denmark.[8] Laksamana Beatty yang memimpin skuadron Inggris melihat kapal perang Hipper dan melepaskan tembakan.[8] Hipper membalas serangan Baetty dan tembakan saling balas pun terjadi hingga siang hari selama kurang lebih lima puluh lima menit.[8] Akibat dari serangan saling tembak ini, kapal penjelajah Inggris, Indefatigable dan Queen Mary, hancur dan menewaskan lebih dari 2.000 orang.[8] Pukul sore harinya, sekitar pukul 4 lewat 43 menit, skuadron yang dipimpin Hipper bergabung dengan sisa armada Jerman, yang dipimpin oleh Scheer.[8] Laksamana Beatty terpaksa menunda serangan selama satu jam sampai Laksamana Jellicoe bisa tiba bersama anggota armada lainnya.[8] Armada Jerman yang dipimpin oleh Scheer dan Hipper kini berhadapan dengan armada Inggris yang dipimpin oleh Beatty dan Jellicoe.[8] Pertempuran terus berlangsung sepanjang malam hingga pagi hari pada tanggal 1 Juni 1916.[8] Pertempuran Jutlandia yang melibatkan 100.000 orang, 250 kapal, dan berlangsung selama 72 jam ini dimenangkan oleh Jerman.[8] Akibat dari pertempuran ini angkatan Laut Jerman kehilangan 11 kapal, termasuk sebuah kapal perang dan sebuah kapal penjelajah perang, dan 3.058 korban jiwa.[8] Sementara itu, Inggris mengalami kerugian yang lebih berat, dengan kehilangan 14 kapal yang tenggelam, termasuk tiga kapal penjelajah perang, dan 6.784 korban jiwa.[8]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d (Inggris) "BIOGRAPHY - Vizeadmiral Franz von HIPPER". Pentagoetsa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-17. Diakses tanggal 17 Februari 2020. 
  2. ^ (Inggris) Duffy, Michael (22 Augustus 2009). "Franz von Hipper". First World War. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-12. Diakses tanggal 22 Februari 2020. 
  3. ^ a b (Inggris) German official photographer. "THE GERMAN NAVY IN THE FIRST WORLD WAR". Imperial War Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-13. Diakses tanggal 22 Februari 2020. 
  4. ^ a b (Inggris) Han Lin, Andrew Choong (31 Mei 2016). "The Personal Cost of Jutland". History Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-09. Diakses tanggal 22 Februari 2020. 
  5. ^ (Indonesia) Handoko, Ervan (12 Februari 2019). "Kisah Perang: Kala kapal perang Inggris menabrak kapal perang Jerman". Kompas Internasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-19. Diakses tanggal 22 Februari 2020. 
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q (Inggris) Hickman, Kennedy (17 Maret 2017). "World War I: Admiral Franz von Hipper". Though Co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-18. Diakses tanggal 22 Februari 2020. 
  7. ^ a b (Indonesia) Wahyono (16 Desember 2019). "Pertempuran Laut Terbesar yang Tercatat dalam Sejarah". Sindonews International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-22. Diakses tanggal 22 Februari 2020. 
  8. ^ a b c d e f g h i j k (Indonesia) "Pertempuran Jutlandia 1916". Harian Sejarah. 1 Juni 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-22. Diakses tanggal 22 Februari 2020.