Franky Sahilatua
Franky Hubert Sahilatua (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 16 Agustus 1953 – meninggal di Jakarta, Indonesia, 20 April 2011 pada umur 57 tahun) adalah penyanyi balada berdarah Maluku asal Surabaya, Indonesia. Franky adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara[1], yang di antaranya adalah Jane Sahilatua dan Johnny Sahilatua. Namanya dikenal publik sejak paruh kedua dekade 1970-an, ketika ia berduet bersama adiknya, Jane Sahilatua, dengan nama Franky & Jane. Duet ini sempat menghasilkan lima belas album, semuanya di bawah Jackson Record.
Franky Sahilatua | |
---|---|
![]() | |
Latar belakang | |
Nama lahir | Franky Hubert Sahilatua |
Lahir | ![]() | 16 Agustus 1953
Meninggal | 20 April 2011![]() | (umur 57)
Pekerjaan | penyanyi, aktor, model |
Tahun aktif | 1973-2011 |
Pasangan | Anti Sahilatua |
Anak | Ken Noorca Sahilatua Hugo Delano Sahilatua |
Orang tua | Hubert Johannes Sahilatua dan Theodora Yofefa Uneputi Sahilatua |
Setelah duet ini mengakhiri kerja samanya, karena Jane kemudian menikah dan hendak memusatkan diri pada keluarga, Franky lebih banyak bersolo karier. Tahun 2006, Franky diangkat menjadi duta buruh migran Indonesia bersama Nini Carlina oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).
Karakter karyaSunting
Lirik lagu karya Franky pada masa Franky & Jane cenderung pada pemujaan alam pada awalnya, misalnya pada lagu Musim Bunga dan Kepada Angin dan Burung Burung. Namun, seperti kebanyakan penulis lagu balada lain, Franky gemar pula "bercerita" mengenai kehidupan orang sehari-hari, seperti Perjalanan atau Bis Kota. Franky pernah menulis dan menyanyikan lagu-lagu soundtrack untuk film Ali Topan.
Sejak dasawarsa 1990-an hingga dua tahun menjelang meninggalnya, Franky banyak terlibat dalam aksi-aksi panggung bertema sosial dan nasionalisme. Ia aktif terlibat dalam masa peralihan politik dari Orde Baru menuju Reformasi, penentangan RUU APP, serta gerakan anti globalisasi.
KematianSunting
Franky Sahilatua meninggal dunia pada 20 April 2011 di RS Medika Permata Hijau, Jakarta pada pukul 15.15 WIB akibat kanker tulang belakang yang dideritanya selama 2 tahun yang lalu di Singapura.
DiskografiSunting
Solo AlbumSunting
- Balada Wagiman Tua (1982)
- Gadis Kebaya (1984)
- Dibalik Kaca Jendela (1985)
- Purnama Jangan Berkeping
- Terminal (1993) bersama Iwan Fals
- Kemarin (1994)
- Lelaki dan Telaga (1995)
- Orang Pinggiran (1995) bersama Iwan Fals
- Perahu Retak (1996) bersama Emha Ainun Najib
- Menangis (1999) bersama Iwan Fals
Franky & JaneSunting
- Kembalilah (1975)
- Balada Ali Topan (1976)
- Musim Bunga (1978)
- Kepada Angin dan Burung-burung (1978)
- Dan Ketuk Semua Pintu (1979)
- Panen Telah Datang (1980)
- Siti Julaika (1982)
- Di Ladang Bunga (1983)
- Rumah Kecil, Pinggir Sungai (1984)
- Biarkan Hujan (1986)
- Langit Hitam (1990)
- Perjalanan/Bis Kota (versi baru) (1991)
- Potret (1992)
- Lelaki dan Rembulan (1993).
Franky & JohnnySunting
Franky, Jane & JohnnySunting
Album LainSunting
- Kita Semua Sama (1989) - bersama Jane Sahilatua, Nur Afni Octavia, Vonny Sumlang, Utha Likumahuwa, Gito Rollies, Farid Harja, La Storia
- 1989 - Album Rumpies berjudul "Nurlela", lagu "Malu" karya Denda Sukma.
Karya lainSunting
- Lagu "Di Bawah Tiang Bendera" diciptakan Franky dan Iwan Fals pada tahun 1996, dengan latar belakang peristiwa 27 Juli.
- Lagu "Kemesraan" yang dipopulerkan oleh Iwan Fals merupakan karangan Franky bersama adiknya, Johnny.
- Dayung Perahu Dayung (dinyanyikan oleh Franky S. dan Lucy tahun 1988)
- Telaga Biru (dinyanyikan Lusira Caroline) cipt. Franky dan Johnny Sahilatua
- Kembali Ke Pancasila
- Pancasila Rumah Kita
- Jangan Pilih Mereka (lagu yang sering diputar saat pemilu)