Definisi FHIR

sunting

Fast Healthcare Interoperability Resources (FHIR) adalah suatu standar yang dipergunakan oleh organisasi kesehatan dalam bertukar informasi secara elektronik atau online. Pendekatan FHIR memungkinkan informasi perawatan kesehatan (healthcare), termasuk data klinis dan administratif, tersedia secara aman bagi pemberi jasa layanan kesehatan yang memiliki kebutuhan untuk mengaksesnya dengan tujuan mengoptimalkan pelayanan pasien. FHIR dikembangkan dan diawasi oleh organisasi HL7 (Health Level Seven). Standar ini menggunakan Application Programming Interface (API) untuk dapat berkomunikasi lintas platform.[1][2]

Pengembangan FHIR dimulai pada tahun 2012 sebagai tanggapan atas kebutuhan pasar akan metode yang lebih efektif dan lebih efisien dalam bertukar data kesehatan. Kebutuhan ini didoring oleh perkembangan teknologi new health data yang diikuti dengan kemajuan teknologi digital menciptakan kebutuhan bagi dokter dan provider untuk dapat berbagi data secara aman dan real-time menggunakan teknologi dan berbagai standar internet terbaru.[3]

FHIR didasarkan pada standar internet yang telah banyak digunakan oleh industri di luar pelayanan kesehatan. Secara khusus, FHIR menggunakan pendekatan Representational State Transfer (REST) yang memudahkan sharing data informasi individu (disebut Resource). Dengan mengadopsi standar dan teknologi yang sudah lebih dahulu dikembangkan, FHIR secara signifikan menurunkan hambatan bagi pengembang perangkat lunak baru untuk mendukung kebutuhan perawatan kesehatan.[4][5]

Tujuan Pengembangan FHIR

sunting

Pada tahun 2011[6], tim pelaksana teknologi informasi kesehatan yang dipimpin oleh penemu FHIR, Grahame Grieve[7], mengajukan pertanyaan, "Seperti apa pertukaran informasi kesehatan jika dimulai sekarang, dengan menggunakan pendekatan modern?" Pertanyaan ini didasarkan atas banyaknya jumlah data kesehatan dan perkembangan aplikasi pada smart phone. Tim HL7 kemudian membuat draf standar yang dibangun secara sederhana berdasarkan teknologi pertukaran data digital berupa pengiriman pesan dalam HL7 v2[8] yang dikombinasikan dengan Application Programming Interface (API) dan teknologi World Wide Web yang umum, termasuk JSON, XML, HTTP, dan OAuth[9]. Teknologi ini menggerakkan semua jenis pertukaran data berbasis internet dan digunakan oleh penyedia e-commerce dan perusahaan media sosial seperti Kayak, Mint, dan Google[10].

Tujuan utama pengembangan FHIR adalah untuk menciptakan standar yang akan mengarah pada adopsi oleh berbagai komunitas pengembang yang berbeda. Oleh karena itu, FHIR difokuskan agar mudah digunakan oleh pengembang perangkat lunak. Dengan mengadopsi standar dan konsep yang sudah dikenal oleh pengembang perangkat lunak di luar perawatan kesehatan, FHIR mengurangi kurva waktu pembelajaran, membuat interoperabilitas secara real time menjadi lebih mudah, dan memungkinkan pembuatan aplikasi yang lebih cepat dan sederhana.[11]

Sistem layanan kesehatan saat ini menjadi lebih efektif dan efisien melalui FHIR. Perkembangan evolusi FHIR dari berupa standar berdasarkan sistem pertukaran pesan seperti HL7 v2; dan dokumen seperti Clinical Document Architecture (CDA), memungkinkan kontinuitas perkembangan dengan alur kerja yang mirip dengan sistem yang telah ada.[12][13]

Kelebihan dan Tantangan Implementasi FHIR

sunting

Menurut The Office of the National Coordinator for Health Information Technology[10], beberapa kelebihan FHIR bagi pengembang perangkat lunak antara lain:

  • Merupakan open standard[14].
  • Didukung oleh vendor ternama, termasuk Apple[15], Microsoft[16], Google[17], Epic[18], Cerner[19], dan sebagian besar vendor EHR lainnya.
  • Tersedia tools yang dapat didownload secara online, termasuk server referensi dan sumber pustaka[20].
  • Interoperabilitas yang dapat dipergunakan secara default ataupun custom sesuai dengan permintaan[21][22].
  • Standar FHIR dikembangkan mengikuti kebutuhan konsumen[23].
  • Penggunaan sistem standar web seperti XML, JSON[24], HTTP, dan OAuth.
  • Tersedianya komunitas global untuk membantu pengembang[25].

Sejak pertama kali diluncurkan, FHIR telah banyak digunakan oleh organisasi kesehatan di seluruh dunia, termasuk IHE (Integrating the Healthcare Enterprise)[26]. FHIR juga memiliki komunitas online yang didukung oleh spesifikasi yang dapat diakses oleh web[25].

Implementasi FHIR memiliki beberapa tantangan[27]:

  • Dengan menggunakan FHIR yang merupakan model generik, tidak selalu menjadikan pengembangan menjadi lebih cepat;
  • Migrasi data dari versi FHIR terkadang cukup sulit karena tidak adanya backward compatibility;
  • FHIR Extension dan Profile terkadang sulit untuk digunakan.

Resources

sunting

Dalam FHIR, data layanan kesehatan dibagi menjadi beberapa kategori seperti data pasien, hasil laboratorium, dan klaim asuransi. Masing-masing kategori ini diwakili oleh Resources FHIR, yang mendefinisikan elemen data komponen, batasan pada data, dan hubungan data yang bersama-sama membentuk catatan pasien yang dapat ditukar. Filosofi di balik FHIR adalah untuk membuat satu set Resources yang secara individual atau dalam kombinasi memenuhi kebutuhan pengguna.[11]

Setiap Resources berisi elemen data yang diperlukan secara spesifik oleh setiap pengguna, dan tautan ke informasi yang relevan pada Resources lainnya. Sebagai contoh, Resources seorang pasien berisi data demografi, informasi kontak, dan tautan ke dokter atau organisasi yang disimpan di Resources yang berbeda. Karena didasarkan pada teknologi World Wide Web, Resources menggunakan Uniform Resource Locators (URL) yang juga dikenal sebagai alamat web, untuk ditempatkan dalam implementasi sistem FHIR.[28]

Resources dalam bentuk data mentah tidak mengharuskan sebagian besar elemen data diberi nilai; sehingga ketika disesuaikan dengan penggunaan di dunia nyata melalui proses profiling, elemen tertentu kemudian diperlukan agar Resources dapat berfungsi dengan baik. Sebagai contoh, Resources pasien dapat diprofilkan untuk didukung dengan data berupa nama, alamat, dan nomor telepon sehingga dapat dilakukan pencocokan data pasien.[28]

Application Programming Interface (API)

sunting

API adalah titik masuk atau antarmuka yang memungkinkan program atau sistem komputer mengakses fitur dan data dari program atau sistem yang berbeda. Titik masuk ini menentukan bagaimana data harus diformat dan berbagai jenis interaksi yang didukung, seperti bagaimana data dapat dicari. Agar berhasil dipertukarkan dan siap untuk beroperasi, data perlu diformat dengan cara yang sama. Sebagai contoh, bidang data yang akan digunakan dalam penghitungan tidak dapat menerima "1" dan "satu" sebagai entri, karena keduanya tidak dapat ditafsirkan dengan cara yang sama. API bisa menjadi sistem sederhana dengan definisi struktur data yang kaku; atau kompleks dengan struktur data yang berbeda untuk beragam interaksi. Dalam hal ini, API FHIR terutama melibatkan akses dan pertukaran data.[29]

Banyak aplikasi modern, baik desktop maupun seluler, menggunakan API untuk mengambil, menyimpan, dan memperbarui data. Misalnya, aplikasi perbankan seluler meminta data pengguna dari lembaga keuangan melalui API lembaga tersebut. API masing-masing institusi mendefinisikan standar dan protokol yang memungkinkan aplikasi eksternal mengakses data institusi. Dengan prosedur dan protokol keamanan yang tepat, aplikasi dapat berhasil meminta data pengguna. Pada akhirnya, pengguna aplikasi perbankan dapat melihat data mereka dari akun di beberapa institusi, di satu tempat.[29]

Representational State Transfer (REST)

sunting

Banyak aplikasi yang terpasang pada perangkat seluler atau browser web yang menggunakan standar pertukaran informasi REST (Representational State Transfer) sebagai dasar API mereka. REST adalah metode pertukaran informasi menggunakan protokol transfer standar World Wide Web berupa Hyper-Text Transfer Protocol (HTTP), yang merupakan standar internet yang mendasari semua pertukaran data situs web.[10]

REST memiliki arti bahwa setiap permintaan dari klien dan respons dari server akan berisi semua informasi yang diperlukan untuk melayani permintaan tersebut. Pertukaran data menggunakan REST disebut pertukaran “RESTful”.[30] Sumber Daya RESTful menciptakan cara untuk mengakses data melalui titik akhir tertentu, dengan menggunakan struktur dan format tertentu. Struktur dan format yang didefinisikan secara lebih ketat memungkinkan pertukaran data yang lebih aman. Dalam FHIR digunakan struktur sistem yang ditentukan secara ketat, sehingga sistem dapat menargetkan dan mengambil hanya satu elemen data sesuai kebutuhan.

Fitur Utama FHIR

sunting

FHIR API menggunakan pendekatan RESTful, dalam melakukan pertukaran data. REST mendefinisikan kategori (Resources) dalam bertukar data. Filosofi FHIR[31] adalah untuk membuat satu set Resources yang secara individual atau dalam kombinasi memenuhi kebutuhan pengguna. Resources seorang pasien dapat mencakup data demografis seperti nama, alamat, dan nomor telepon. Resources juga berfungsi meningkatkan pengambilan data granular, sehingga permintaan hanya mengembalikan data yang relevan sesuai dengan kebutuhan pengguna.[30]

Setelah FHIR dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan suatu organisasi, kombinasi Resources disatukan dalam Implementation Guide untuk menanggapi permintaan, seperti direktori penyedia atau hasil diagnose pasien. Struktur ini kemudian dieksplorasi untuk meningkatkan fitur layanan kesehatan FHIR.[32]

Seperti komponen lain dalam standar, FHIR menggunakan standar keamanan mutakhir, termasuk untuk otentikasi dan enkripsi. Diantara kemampuan privasi FHIR yaitu dukungan pelabelan informasi sensitif, sehingga hanya pengguna tertentu yang memiliki akses terhadap informasi tersebut.[10]

Data layanan kesehatan diwakili oleh banyak set kosa kata, terminologi, dan kode yang berubah dari waktu ke waktu[33]. Akibatnya, penting bagi data yang dipertukarkan untuk dapat dipahami oleh pengirim dan penerima, yang dikenal sebagai “interoperabilitas semantik”. FHIR mengelola penggunaan data ini dengan menyertakan referensi ke definisi kode yang digunakan untuk verifikasi data, dan dengan mengizinkan pembatasan pada kode yang dapat digunakan.[10]

FHIR – RESTful - API

sunting

FHIR menggunakan REST sebagai dasar pertukaran data pada API. Jenis data layanan kesehatan seperti obat-obatan, observasi, dan data pasien diwakili oleh Resources mereka sendiri. Resources dapat diminta melalui perintah HTTP RESTful, selain interaksi seperti penelusuran atau permintaan yang dapat digunakan untuk menemukan dan mengambil informasi tepat yang diperlukan. Server, seperti pada sistem catatan kesehatan elektronik, diprogram dengan tipe Resources dan interaksi yang dapat mereka dukung. Aplikasi pihak ketiga yang menggunakan FHIR API dapat diintegrasikan ke dalam Electronic Health Record (EHR)[34] dan memasukkan informasi langsung ke alur kerja penyedia.

Setiap permintaan yang menggunakan API FHIR menyediakan Resources dan indikator, perintah, atau parameter yang menentukan data yang dibutuhkan. Permintaan FHIR paling sederhana seperti mengembalikan satu informasi Resource, seperti data satu orang pasien. Selain itu, permintaan juga dapat mengembalikan kumpulan informasi, seperti rencana terapi dan obat-obatan yang terkait dengan Pasien; atau kumpulan data massal, seperti semua data pada semua pasien dalam EHR. Permintaan disusun untuk menginformasikan aplikasi jenis data dan berapa banyak data yang dibutuhkan.[29]

REST tidak secara langsung menentukan elemen privasi dan keamanan data, seperti otentikasi dan otorisasi[35], yang dibahas secara terpisah dalam standar FHIR[36]. Dengan menggunakan gaya arsitektur REST, FHIR memanfaatkan teknologi informasi kesehatan dengan standar internet umum untuk menciptakan metode interoperabilitas modern. Sistem ini memungkinkan layanan kesehatan untuk menerapkan FHIR tanpa membutuhkan waktu pembelajaran yang lama, dan mengarah ke desain aplikasi yang lebih cepat.[29]

Implementasi FHIR

sunting

Sejumlah organisasi di bidang informatika layanan kesehatan menunjukkan minat dan bereksperimen dengan FHIR, termasuk CommonWell Health Alliance[37] dan SMART (Substitutable Medical Application, Reusable Technologies)[38].[39] Sedangkan di Indonesia, ehealth.co.id juga mengembangkan fitur berdasarkan teknologi FHIR.[40][41]

Berbagai aplikasi didemonstrasikan di FHIR Applications Roundtable pada Juli 2016.[42] Profil Sync for Science (S4S) dibuat berdasarkan FHIR untuk membantu studi penelitian medis meminta (dan jika disetujui oleh pasien, menerima) data rekam kesehatan elektronik tingkat pasien.[43]

Pada bulan Januari 2018, Perusahaan Apple mengumumkan bahwa Aplikasi Kesehatan iPhone akan menggunakan teknologi FHIR dalam mengakses catatan medis pengguna sesuai kebutuhan. Johns Hopkins Medicine, Cedars-Sinai, Penn Medicine, NYU-Langone Medical Center, Dignity Health dan sistem rumah sakit besar lainnya berpartisipasi dalam peluncuran aplikasi tersebut.[44]

Referensi

sunting
  1. ^ "HL7 International". HL7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-23. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  2. ^ "Apa itu HL7 FHIR?". Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-08. Diakses tanggal 2022-04-30. 
  3. ^ Mandel, Joshua C; Kreda, David A; Mandl, Kenneth D; Kohane, Isaac S; Ramoni, Rachel B (17 February 2016). "SMART on FHIR: a standards-based, interoperable apps platform for electronic health records". Journal of the American Medical Informatics Association. Oxford University Press (OUP). 23 (5): 899–908. doi:10.1093/jamia/ocv189. ISSN 1527-974X. 
  4. ^ "RESTful API". HL7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-21. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  5. ^ "Extended Operations on the RESTful API". HL7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-02. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  6. ^ R, Spronk (2016). "Five Years of FHIR". Ringholm. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-07. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  7. ^ Grieve, G (2011). "Resources for Health: A Fresh Look Proposal". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-03. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  8. ^ "HL7 Messaging Standard Version 2.7". HL7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-25. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  9. ^ "Welcome to FHIR". HL7. 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-24. Diakses tanggal 2022-01-13. 
  10. ^ a b c d e "FHIR Fact Sheets". The Office of the National Coordinator for Health Information Technology. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-03. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  11. ^ a b Ayaz, Muhammad; Pasha, Muhammad F; Alzahrani, Mohammed Y; Budiarto, Rahmat; Stiawan, Deris (30 July 2021). "The Fast Health Interoperability Resources (FHIR) Standard: Systematic Literature Review of Implementations, Applications, Challenges and Opportunities". JMIR Medical Informatics. JMIR Publications Inc. 9 (7): e21929. doi:10.2196/21929. ISSN 2291-9694. 
  12. ^ "Publication (Version) History". HL7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-15. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  13. ^ Miliard, M (2017). "Resources for Health: A Fresh Look Proposal". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-03. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  14. ^ "Fast Healthcare Interoperability Resources". NHS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-04. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  15. ^ "Healthcare - Healthcare Records - Apple". Apple. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-05. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  16. ^ "Azure Healthcare APIs". Microsoft. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-13. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  17. ^ "FHIR". Google. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-29. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  18. ^ "Home - Epic on FHIR". Epic. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-30. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  19. ^ "Millennium Overview". Cerner. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-09. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  20. ^ McKenzie, Lloyd. "Open Source Implementation". HL7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-01. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  21. ^ "Extensibility". HL7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-03. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  22. ^ "Profiling FHIR". HL7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-01. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  23. ^ Klein, Ted. "HL7 Work Groups & Projects". HL7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-04. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  24. ^ "Resource Formats". HL7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-31. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  25. ^ a b "FHIR Community Forum". HL7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-31. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  26. ^ "Integrating the Healthcare Enterprise (IHE)". IHE. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-30. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  27. ^ Chan, Anthony J. (2018). "FHIR: What's great, what isn't so good, and what it's not built to do". www.health-samurai.io (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-02. Diakses tanggal 2022-01-17. 
  28. ^ a b "Introduction to FHIR Resources" (PDF). The Office of the National Coordinator for Health Information Technology. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-11-17. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  29. ^ a b c d "The FHIR API" (PDF). The Office of the National Coordinator for Health Information Technology. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-11-17. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  30. ^ a b Bender, Duane; Sartipi, Kamran (2013). HL7 FHIR: An Agile and RESTful approach to healthcare information exchange. IEEE. doi:10.1109/cbms.2013.6627810. 
  31. ^ "4 Basics to Know about the Role of FHIR in Interoperability". Health IT Analytics. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-01. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  32. ^ "What is HL7 FHIR?" (PDF). The Office of the National Coordinator for Health Information Technology. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-11-17. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  33. ^ Cimino, J. J. (1996). "Review Paper: Coding Systems in Health Care". Methods of Information in Medicine. Georg Thieme Verlag KG. 35 (04/05): 273–284. doi:10.1055/s-0038-1634682. ISSN 0026-1270. 
  34. ^ Mandl, Kenneth D.; Kohane, Isaac S. (26 March 2009). "No Small Change for the Health Information Economy". New England Journal of Medicine. Massachusetts Medical Society. 360 (13): 1278–1281. doi:10.1056/nejmp0900411. ISSN 0028-4793. 
  35. ^ "REST API Security". DZone. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-23. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  36. ^ "FHIR Security". HL7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-03. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  37. ^ Wright, Andrew (2018). "Ready, Aim, FHIR! How CommonWell is using FHIR". CommonWell Health Alliance. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-31. Diakses tanggal 2022-01-17. 
  38. ^ "SMART on FHIR API". SMART Health IT. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-15. Diakses tanggal 2022-01-17. 
  39. ^ Munro, D (2014). "Setting Healthcare Interop on Fire". The Office of the National Coordinator for Health Information Technology. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-16. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  40. ^ "HAPI Global Atlas". HAPI FHIR. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-30. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  41. ^ "Mengatur Data Pasien Jadi Lebih Mudah". eHealth.co.id. 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-27. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  42. ^ Raths, D (2016). "Mix of Applications at Showcase to Demonstrate FHIR's Potential". Healthcare Innovation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-27. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  43. ^ Andrews, J (2016). "Precision Medicine: Analytics, Data Science, and EHRs in the New Age". Healthcare IT News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-30. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  44. ^ "Apple Announces Effortless Solution Bringing Health Records to iPhone". Apple. 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 2022-01-16.