Mata Ra (Eye of Ra) adalah mata kanan dari Ra, Dewa Matahari, sebagai simbol kekuasaan kerajaan Mesir. Dahulu, Mata Ra digunakan untuk menggali informasi demi menegakan keadilan. Rakyat Mesir menganggap Mata Ra sebagai simbol berharga dalam kebudayaannya. Beberapa cendekiawan menduga bahwa Mata Ra semula merupakan mata kanan Dewa Horus, pada akhirnya mereka percaya mata kanan tersebut milik Dewa Ra.[1] Simbol Mata Ra sering kali digunakan pada perhiasaan emas, perak, lapis, kayu, porselen, dan akik.[2] Selain dalam perhiasan, simbol Mata Ra juga sering terlihat pada artefak dan mumi.[3] Zaman sekarang, simbol tersebut sering dipakai sebagai tato, pakaian, atau dijadikan pajangan rumah sebagai simbol perlindungan dari roh jahat.

Mata kanan dari Dewa Matahari, Ra. Dikenal dengan nama Mata Ra
Ra
Ra, Dewa Matahari
Hieroglif
r
a
N5
Z1
C2

atau
N5
Z1
C2

atau
C2N5
Pusat pemujaanHeliopolis
Simbolcakram matahari
Hathor, Sekhmet, Bastet, Satet
KeturunanShu, Tefnut, Hathor, Sekhmet, Bastet, Satet, Anhur, Ma'at
Orang tuaNun
Cakram Matahari yang dikelilingi dua kobra

Mitologi sunting

Dalam mitologi Mesir kuno, Mata Ra digunakan untuk mencari anak-anak Ra, Shu dan Tefnut, yang sedang berkelana dan tersesat. Ra mencabut mata kanannya dan mengirimnya untuk mencari kedua anaknya, setelah Shu dan Tefnut ditemukan, sang mata membawa kedua anak tersebut kembali ke Ra. Selama mata kanan berkelana, Ra menumbuh mata kanan yang baru. Mata kanan yang lama merasa terkhianati dan marah. Demi menenangkan mata kanan lamanya, Ra mengubahnya menjadi uraeus dan mengenakannya di dahi.[1]

Dalam mitolgi lain, Ra marah akan perlakuan manusia terhadap dirinya.[1] Seiring bertambahnya umur, Ra semakin tidak dihiraukan oleh rakyatnya dan kehilangan kekuatannya. Ra meminta saran kepada ayahnya, Nun, untuk balas dendam kepada manusia. Nun memberitahu Ra untuk mengambil matanya, Ra menuruti perkataan ayahnya dan mengambil mata kanannya. Ia mengirimkan mata kanannya, yang seketika berubah menjadi sosok singa betina bernama Sekhmet, untuk menghukum para manusia. Sang mata marah dan memusnahkan manusia. Para dewa khawatir sang mata akan membunuh semua manusia. Akhirnya Ra menggunakan minuman dari campuran 90% anggur merah dan 10% darah manusia[4] untuk membuat mata kanan mabuk dan pingsan. Ra memanfaatkan kesempatan ini untuk menarik beberapa esensi dewa dan membuat dewi baru, Hathor. Saat terbangun, sang mata (Sekhmet) menjadi damai dan kembali kepada Ra.[5]

Makna dari Mata Ra sunting

Mata Ra melambangkan feminitas, sosok keibuan, persaudaraan, istri, dan anak dari Dewa Ra. Di sisi lain, Mata Ra melambangkan kekuatan yang besar dan independen. Sang mata memiliki otonomi untuk melakukan berbagai hal tanpa perhatian khusus dari Dewa Ra. Mata Ra juga merupakan simbol dari matahari, sumber dari cahaya dan kehangatan rakyat Mesir kuno.[6]

 
Sekhmet
 
Uraeus

Mata Ra dipercaya sebagai simbol fertilitas, matahari yang terbit setiap pagi dianggap sebagai kelahiran Ra. Hieroglif Mesir kuno menggambarkan cakram matahari yang dikenakan Ra melambangkan rahim dan Hathor, dewi jelmaan dari Mata Ra, yang merupakan dewi langit dan matahari. Setelah Ra melahirkan Hathor, dewi tersebut memberikan Ra seorang putra, dan begitu siklus seterusnya.[6]

Di samping makna positifnya, Mata Ra sering kali dianggap sebagai simbol penyerangan dan kehancuran Ra. Hal ini dapat dihubungkan dengan panas matahari yang menyengat, disimbolkan oleh cakram matahari. Tak hanya manusia, keagresifan Mata Ra juga ditunjukan kepada para dewa. Sang mata berubah menjadi berbagai wujud demi melindungi Ra dari berbagai ancaman yang membahayakan tahtanya. Berdasarkan hieroglif Mesir kuno, Mata Ra diasosiasikan dengan panah runcing pengusir roh jahat di tanah Mesir, spesifiknya dengan hujan api dan rakyat Mesir sering menggunakan uraeus untuk menggambarkan kekuatan jahat tersebut.[6]

Dalam beberapa gambar, terdapat dua kobra atau uraei terlilit di sekeliling cakram matahari untuk melindungi Ra dari segala ancaman bahaya.[6]

Wujud Mata Ra sunting

 
Bastet

Mata Ra dikenal mempunyai beberapa manifestasi, meski demikian Mata Ra mempunyai tujuan dan simbol yang sama. Berikut ini beberapa wujud dari Mata Ra:[6]

  • Singa betina, Sekhmet. Ia menggunakan wujudnya sebagai singa betina untuk mencari anak-anak Ra yang hilang atau membunuh manusia atas ketidakpatuhan mereka terhadap Ra.
  • Kucing betina, Bastet, anak dari Ra. Bastet adalah dewi kucing, kesuburan, kelahiran, dan rahasia wanita.[7]
  • Kobra betina, uraeus. Wujud ini diasosiasikan dengan perlindungan terhadap raja-raja.

Perbedaan Mata Ra dengan Mata Horus sunting

Mata Ra (kanan) dan Mata Horus (kiri) memang memiliki bentuk yang serupa, tetapi kedua simbol mempunyai makna yang berbeda. Jika Ra adalah Dewa Matahari, Horus adalah Dewa Langit.[8] Wadjet, Dewi Kobra Mesir kuno yang digambarkan dengan kobra kembar di batang papirus,[9] dianggap sebagai simbol perlindungan dan jelmaan dari Mata Horus.

 
Mata Ra

Di lain pihak, Wadjet juga dikenal sebagai Mata Ra.[10] Jika diasosiasikan dengan Mata Ra, Wadjet dianggap sebagai simbol kehancuran dan dihubungkan dengan kobaran api dari matahari. Dahulu, Horus dan Set terlibat dalam suatu perang di mana mata kiri Horus terlepas. Mengetahui keadaan mata Horus, Thoth, Dewa Kebijaksanaan, memulihkan mata Horus. Mata tersebut akhirnya diberi nama Wadjet. Mitos ini juga menunjukan relasi dengan fase bulan sabit dan cembung

 
Mata Horus

Kedua mata memang memberikan perlindungan, tetapi melalui cara yang berbeda. Mata kanan adalah simbol dari Mata Ra, berhubungan dengan matahari, sedangkan mata kiri adalah simbol Mata Horus, berhubungan dengan bulan.[6]

Pemujaan sunting

Rakyat Mesir kuno melihat Mata Ra sebagai seorang dewi dengan sosok keibuan, persaudaran, pendamping, dan putri dari Ra. Mereka mengadakan beberapa ritual untuk merayakan aspek kehidupan yang diberikan oleh Mata Ra. Beberap ritual diadakan saat tahun baru, untuk merayakan kepulangan sang mata ke Mesir dan kedatangan banjir sungai nil. Rakyat Mesir juga merayakan aspek berbahaya Mata Ra. Simbol tersebut digunakan untuk memohon perlindungan dewa. Orang-orang percaya bahwa ratu di zaman mereka adalah personifikasi duniawi dari berbagai dewi yang terkait dengan Mata Ra. Para ratu Mesir kuno sering mengenakan hiasan kepala seperti milik Ra, yaitu cakram matahari.[1]

Mitos Mengenai Mata Ra sunting

Salah satu mitologi Mesir mengatakan bahwa Mata Ra (mata lama) kecewa saat Ra menggantikan mata lamanya dengan mata baru sehingga ia meninggalkan Ra. Mitologi ini dihubungkan dengan fenomena gerhana. Ada pula yang mengatakan bahwa Mata Ra berkelana ke beberapa wilayah, seperti Nubia dan Libya dalam wujud Dewi Mehit, yang berupa kucing liar. Seorang Dewa Perang, Anhur, dikirim untuk mengontrol Mehit. Ada mitos lain yang mengatakan bahwa Dewa Thoth membujuk Mata Ra untuk pulang, hal ini membuat sang mata marah, namun pada akhirnya Mata Ra kembali. Kepulangan Mata Ra merupakan indikasi dari tahun baru.[6]

Penampilan Fisik Ra sunting

Ra adalah Dewa Matahari yang mewakilkan cahaya matahari, kehangatan, dan pertumbuhan. Penampilan fisik Ra terdiri dari kepala elang dan tubuh manusia. Ada juga yang mengatakan bahwa Ra mempunyai kepala kumbang dan domba jantan. Rakyat Mesir kuno ada yang mengutarakan bahwa tubuh Ra sepenuhnya dapat berubah menjadi ular, burung kuntul, banteng, singa, kucing, domba jantan, elang, kumbang, dan feniks. Di samping wujud yang bervariasi, simbol Ra tetap diwakilkan dengan cakram matahari.[11]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d "The Eye of Ra". www.ancient-egypt-online.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-24. Diakses tanggal 2020-01-16. 
  2. ^ "Eye of Horus / Eye of Ra | Ancient Egypt Online" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-29. Diakses tanggal 2020-01-17. 
  3. ^ "The Fascinating Myths and Meanings Associated With the Eye of Ra". Historyplex (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-04. Diakses tanggal 2020-01-17. 
  4. ^ Miscellaneous Myths: Sekhmet/The Eye of Ra, diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-20, diakses tanggal 2020-01-17 
  5. ^ Carolyn, Graves-Brown (2010). Dancing for Hathor: Women in Ancient Egypt. Auckland: Bloomsbury. hlm. 169-170. ISBN 978-1847250544. 
  6. ^ a b c d e f g Cummings, Juliana (2019-10-14). "Top 10 Eye of Ra Facts". Give Me History (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-04. Diakses tanggal 2020-01-17. 
  7. ^ "Bastet". Ancient History Encyclopedia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-13. Diakses tanggal 2020-01-17. 
  8. ^ "Horus - Crystalinks". www.crystalinks.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-01. Diakses tanggal 2020-01-17. 
  9. ^ "Wadjet | Egyptian goddess". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-14. Diakses tanggal 2020-01-17. 
  10. ^ "Eye Of Ra - Powerful Ancient Egyptian Symbol With Deep Meaning". Ancient Pages (dalam bahasa Inggris). 2019-01-23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-07. Diakses tanggal 2020-01-17. 
  11. ^ "The Egyptian God Ra | Sun God of Egypt | Eye of Ra". www.ancient-egypt-online.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-17. Diakses tanggal 2020-01-17.