Erman Harirustaman

Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Erman Harirustaman adalah seorang perwira tinggi militer, birokrat, dan diplomat dari Indonesia. Jabatan terakhirnya di lingkungan militer adalah sebagai dosen di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, sedangkan jabatan terakhirnya di lingkungan birokrasi adalah sebagai Direktur Jenderal Sosial Politik. Ia menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Australia setelah pensiun.

Erman Harirustaman
Duta Besar Indonesia untuk Australia
Masa jabatan
30 Agustus 1980 – 24 Desember 1983
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Nurmathias
Sebelum
Direktur Jenderal Sosial Politik
Masa jabatan
1975 – 29 Agustus 1980
Sebelum
Pendahulu
jabatan baru
Sebelum
Gubernur Sulawesi Utara
(Penjabat)
Masa jabatan
20 Oktober 1979 – 3 Maret 1980
Sebelum
Pendahulu
Willy Lasut
Pengganti
G.H. Mantik
Sebelum
Direktur Jenderal Pemerintahan Umum
Masa jabatan
26 September 1973 – 1975
Sebelum
Pengganti
Wang Suwandi
Sebelum
Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri
Masa jabatan
27 April 1972 – 26 September 1973
Sebelum
Pendahulu
Soerjo Soempeno
Sebelum
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Masa kecil dan pendidikan sunting

Erman lahir di Banjarmasin pada masa Hindia Belanda. Ayahnya, Harirustaman, merupakan seorang pamong praja dari Probolinggo. Setelah ia lahir, ayahnya ditugaskan ke Malang, dan Erman menempuh pendidikan menengah pertamanya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Malang.[1]

Karier militer sunting

Erman memulai kariernya di militer pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Jabatan pertama yang dipegangnya adalah sebagai Komandan Batalyon Polisi Militer. Setelah revolusi usai, Erman memegang berbagai jabatan di kemiliteran, hingga ia ditunjuk sebagai Kepala Staf Daerah Militer Tambun Bungai (Kasdam Tambun Bungai). Selama menjabat sebagai Kasdam Tambun Bungai, Erman pernah merangkap jabatan sebagai Panglima Daerah Militer (Pangdam) Tambun Bungai dari bulan Juli 1960 hingga Januari 1961. Tidak lama setelahnya, Erman dipindahkan ke Komando Daerah Militer (Kodam) Merdeka.[2]

Di Kodam Merdeka, Erman kembali memegang jabatan Kasdam hingga tahun 1963. Dari Kodam Merdeka, Erman diperintahkan untuk menempuh pendidikan militer lanjutan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Ia lulus dari Seskoad pada tahun 1965 dan mulai mengajar di Seskoad sebagai guru di Departemen Territorial dan Kekaryaan sejak tanggal 1 Januari 1966.[2] Tepat enam bulan kemudian, pada tanggal 1 Juli 1966, pangkatnya dinaikkan dari letnan kolonel menjadi kolonel.[3]

Departemen Dalam Negeri sunting

Setelah mengajar di Seskoad selama tiga tahun, Erman dikaryakan ke Departemen Dalam Negeri dan menjabat sebagai Wakil Sekretaris Umum Lembaga Pemilihan Umum hingga tahun 1971. Setelah pemilihan umum usai, Erman dipromosikan sebagai Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri pada tanggal 27 April 1972, menggantikan Soerjo Soempeno. Jabatan tersebut hanya diembannya selama kurang lebih satu tahun, karena pada tanggal 26 September 1973 ia dimutasikan sebagai Direktur Jenderal Pemerintahan Umum.[4]

Dua tahun kemudian, pada tahun 1975, Direktorat Jenderal Sosial Politik (Ditjen) dibentuk di dalam struktur Departemen Dalam Negeri. Menteri Dalam Negeri Amirmachmud lalu menunjuk Erman sebagai direktur jenderal pertama dari lembaga tersebut. Ia memegang jabatan tersebut selama kurang lebih lima tahun. Selama masa jabatannya, Ditjen Sospol menjadi salah satu ditjen paling berkuasa dibandingkan dengan ditjen-ditjen lainnya, dikarenakan kekuasaan yang diberikan untuk mengawasi kegiatan Pegawai Negeri Sipil di seluruh Indonesia. Kebijakan-kebijakan Menteri Dalam Negeri Amirmachmud untuk memberangus oposisi juga dilakukan melalui Ditjen Sospol. Untuk memperkuat kedudukan Ditjen Sospol, pada tahun 1978 pemerintah membentuk kantor cabang Ditjen Sospol di seluruh provinsi dan kabupaten.[5]

Selama menjabat sebagai Ditjen Sospol, Erman juga pernah ditugaskan sebagai Penjabat Sementara (Pjs.) Gubernur Sulawesi Utara dari 20 Oktober 1979 hingga 3 Maret 1980, menggantikan Willy Lasut yang dipecat akibat kebijakan yang bertentangan dengan pemerintah.[6] Tugas utamanya sebagai Pjs. Gubernur adalah mengurus pemilihan Gubernur Sulawesi Utara untuk periode selanjutnya.[7]

Masa pensiun sunting

Erman memasuki masa pensiun di Kementerian Dalam Negeri setelah sekitar sebelas tahun berkarier di lembaga tersebut. Pada tanggal 29 September 1980, Erman resmi digantikan oleh Prapto Prajitno sebagai Direktur Jenderal Sosial Politik.[8] Ia dilantik sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia sehari setelahnya.[9] Erman secara resmi memulai tugasnya di Australia setelah menyerahkan surat-surat kepercayaan pada tanggal 28 Oktober.[10]

Setelah menjabat sebagai duta besar selama tiga tahun, ia mengakhiri masa jabatannya pada tanggal 24 Desember 1983.[11] Erman lalu ditunjuk sebagai asisten dalam bidang politik dan keamanan dari Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah.[4]

Referensi sunting

  1. ^ Hari, Sutrisna (1976). "Kita Kenalkan: Erman Harirustaman, Direktur Jenderal Sosial Politik". Mimbar Departemen Dalam Negeri. hlm. 2. Diakses tanggal 21 Juli 2021. 
  2. ^ a b Harirustaman, Erman (Februari 1967). "Kepribadian TNI Pada Hakekatnja Adalah Mengabdi Kepada Tuhan Jang Maha Esa". Karya Wira Jati (23). hlm. 52. Diakses tanggal 21 Juli 2021. 
  3. ^ "Naik Pangkat". Karya Wira Jati (22). November 1966. Diakses tanggal 21 Juli 2021. 
  4. ^ a b Bachtiar, Harsya W. (1988). Siapa dia? Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Jakarta. hlm. 123. ISBN 9789794281000. 
  5. ^ Dieleman, Marleen; Koning, Juliette; Post, Peter (2010-11-12). Chinese Indonesians and Regime Change (dalam bahasa Inggris). BRILL. hlm. 54–55. ISBN 978-90-04-19121-1. 
  6. ^ "Provinsi Sulawesi Utara". Kompaspedia. 2020-11-10. Diakses tanggal 2021-07-21. 
  7. ^ "Daftar Nama 16 Gubernur Sulawesi Utara, Ada Berusia 29 Tahun hingga 2 Kali Jadi Menteri". Tribun Manado. Diakses tanggal 2021-07-21. 
  8. ^ OPAC Perpustakaan Nasional RI (29 August 1980). "Menteri Dalam Negeri Amir Machmud melantik pejabat esselon I Departemen Dalam Negeri masing-masing Mayjen. TNI Prayitno menggantikan Erman Harirustaman dan Achmad Adnawidjaja Dirjen. Pemerintahan Umum otonomi Daerah (PUOD) menggantikan Mayjen. TNI Prapto Prayitno di Departemen Dalam Negeri tanggal 29 Agustus 1980 [gambar]". opac.perpusnas.go.id. Diakses tanggal 2021-04-10. 
  9. ^ "Presiden Lantik Lima Duta Besar". Merdeka. 1 September 1980. Diakses tanggal 21 Juli 2021. 
  10. ^ "Vice-Regal". The Canberra Times. 29 Oktober 1980. hlm. 2. Diakses tanggal 21 Juli 2021. 
  11. ^ "Laksanakan Politik Bebas Aktif Sekarang Tak Mudah". Pelita. 1983. Diakses tanggal 21 Juli 2021.