Elang mata putih

spesies burung pemangsa
Elang mata putih
Elang mata putih bertengger

Risiko Rendah  (IUCN 3.1)BirdLife International (2012). "Butastur teesa". Diakses tanggal 26 November 2013. 
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
B. teesa
Nama binomial
Butastur teesa
Persebaran elang mata putih
Sinonim

Poliornis teesa

Elang mata putih (Butastur teesa) adalah burung pemangsa dari famili Accipitridae yang menghuni wilayah Asia Selatan dan Indonesia. Burung ini adalah satwa liar dilindungi di Indonesia.[1]

Deskripsi sunting

Burung pemangsa dengan tubuh ramping, iris mata dan warna bulu di tenggorokan berwarna putih, setrip putih tua di bagian dada. Bulu berwarna putih di belakang kepala. Ketika bertengger, ujung sayap hampir menyentuh ujung ekor. Bagian hidung berwarna kuning dan bulu bagian kepala berwarna gelap dengan bagian bawah tubuh bergaris-garis gelap. Saat terbang sayap bagian atas tampak berwarna coklat dengan garis-garis putih pucat. Ekor berwarna karat dengan bagian bawah lebih gelap. Burung muda memiliki iris kecoklatan dengan dahi berwarna keputihan dengan "alis" lebar.[2] Perbedaan mencolok elang mata putih dengan elang kelabu adalah dewasanya yang memiliki "alis" berwarna putih.[3][4] Burung muda yang siap terbang berwarna coklat kemerahan, tidak seperti anakan burung pemangsa lainnya yang cenderung berwarna putih.

Taksonomi dan sistematika sunting

Julukan teesa diturunkan dari nama dalam bahasa Hindi.[4] Spesies burung pemangsa ini dicandrakan dari spesimen yang dikoleksi oleh James Franklin yang menempatkannya dalam marga Circus.[4] Nama Butastur digunakan untuk menunjukkan karakter tengahan antara Buteo dan Astur yang merupakan nama lama untuk alap-alap. Berdasarkan kajian filogenetika molekular, marga Butastur berkelompok dekat dengan Buteo, dan berkerabat dengan subkeluarga Buteoninae.[5]

Persebaran dan habitat sunting

Spesies ini tersebar luas di Asia Selatan, mulai dari dataran di India hingga ke ketinggian 1.000 mdpl di Himalaya. Burung penetap di Iran, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Myanmar. Catatan lain juga menunjukkan spesies ini bertengger di sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Selatan.[6] Elang mata putih tidak terdapat di Sri Lanka dan kemungkinan demikian juga di Kepulauan Andaman. Burung ini merupakan bermigrasi ke Afghanistan bagian utara saat musim panas. Umumnya ditemukan di tanah dataran hingga ke ketinggian 1200 mdpl di kaki pegunungan Himalaya.[3]

Lebih sering ditemukan di hutan terbuka kering atau lahan budidaya. Tren populasinya menurun, ditunjukkan dengan survei pada akhir 1950an yang diperkirakan sekitar 5000 individu di sekitar Delhi.[7]

Perilaku dan ekologi sunting

Elang mata putih biasanya terlihat terbang membubung sendiri atau bertengger. Terkadang juga tampak berkelompok yang terdiri dari dua atau tiga individu. Elang ini punya suara panggilan dengan nada menurun yang berulang ketika terbang membubung secara berpasangan.[3] Burung raptor ini riuh saat musim berbiak.[8]

Makanannya berupa serangga seperti belalang, jangkrik, tikus, kadal, dan katak. Mereka juga memangsa kepiting di lahan basah[9] dan tercatat memangsa hewan yang lebih besar misalnya kelinci.[10]

Musim berbiak sekitar Februari hingga Mei. Sarangnya tersusun dari ranting yang ditempatkan di pohon yang daunnya sedikit.[11] Sekali bertelur, jumlahnya adalah tiga butir yang berwarna putih polos tanpa bintik-bintik.[12] Kedua induk berbagi sarang dan memberi makan anakannya. Hanya induk betina yang mengerami selama 19 hari sampai menetas.[13][14][15]

Spesies cacing pipih endoparasit dideskripsikan dari hati mata elang putih.[16] Sementara itu, spesies nematoda Contracaecum milvi juga tercatat hidup di hati dan perut spesies ini.[17] Cacing parasit Mediorhynchus gibson dan M. fatimae juga telah dideskripsikan dari spesimen yang berasal dari Pakistan.[18] Protozoa yang hidup di aliran darah terdeskripsi sebagai marga Atoxoplasma.[19] Seperti kebanyakan burung lainnya, mereka memiliki kutu ektoparasit seperti Colpocephalum zeraferae yang juga ditemukan pada jenis burung pemangsa lain.[20] Berdasarkan kajian di Rajashtan pada 2011 elang mata putih merupakan spesies terbanyak kedua yang mati akibat tersetrum setelah alap-alap.[21]

Referensi sunting

  1. ^ "Badan Pembinaan Hukum Nasional". jdihn.go.id. Diakses tanggal 2021-08-30. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Hume, Allan Octavian (1896). My scrap book: or rough notes on Indian zoology and ornithology. Smithsonian Libraries. Calcutta, C.B. Lewis, Baptist Mission Press. 
  3. ^ a b c Rasmussen PC & JC Anderton (2005). Birds of South Asia. The Ripley Guide. Volume 2. Smithsonian Institution & Lynx Edicions. pp. 100–101.
  4. ^ a b c Bombay Natural History Society.; Society, Bombay Natural History (1992). The journal of the Bombay Natural History Society. 89. Bombay :: Bombay Natural History Society,. 
  5. ^ Lerner, Heather R. L.; Klaver, Matthew C.; Mindell, David P. (2008-04-01). "Molecular Phylogenetics of the Buteonine Birds of Prey (Accipitridae)". The Auk. 125 (2): 304–315. doi:10.1525/auk.2008.06161. ISSN 1938-4254. 
  6. ^ Iqbal, Muhammad. "Shagir, K.J. & Iqbal, M. 2015. White-eyed Buzzard Butastur teesa, a new species for Greater Sundas and Wallacea. BirdingAsia 23: 124-125." 
  7. ^ Galushin VM (1975). "A comparative analysis of the density of predatory birds in two selected areas within the Palaearctic and Oriental regions, near Moscow and Delhi". Emu. 74: 330–335. doi:10.1071/MU974330.
  8. ^ Dewar, Douglas (1912). Jungle folk, Indian natural history sketches. American Museum of Natural History Library. London, John Lane; New York, John Lane Company. 
  9. ^ Mackenzie, K (1894). "Food of the white-eyed buzzard". J. Bombay Nat. Hist. Soc. 9 (1): 101.
  10. ^ Javed, Salim (1995). "Hare in the diet of White-eyed Buzzard Eagle Butastur teesa (Franklin)". J. Bombay Nat. Hist. Soc. 92 (1): 119.
  11. ^ Kanoje, R (1997). "Nesting site of white-eyed buzzard in Kanha National Park". Newsletter for Birdwatchers. 37 (5): 90.
  12. ^ Oates, Eugene William; Blanford, William Thomas (1889). The fauna of British India, including Ceylon and Burma. American Museum of Natural History Library. London, Taylor and Francis; [etc., etc.] 
  13. ^ Soni, R.G. (1993). "Breeding of White-eyed Buzzard in the Thar Desert". J. Bombay Nat. Hist. Soc. 90 (3): 506–507.
  14. ^ Hume, Allan Octavian; Oates, Eugene William (1889). The nests and eggs of Indian birds. Cornell University Library. London, R. H. Porter. 
  15. ^ Ali S & SD Ripley (1978). Handbook of the Birds of India and Pakistan. Volume 1 (2nd ed.). New Delhi: Oxford University Press. pp. 256–258.
  16. ^ Dharejo, A.M. Bilqees; F.M. Khan, M.M. (2007). "Uvitellina teesae, new species (Digenea: Cyclocoelidae) from liver of white-eyed buzzard Butastur teesa (Accipitridae), in Hala, Hyderabad, Sindh, Pakistan". Pakistan Journal of Zoology. 39 (6): 385–388.
  17. ^ B.Sc, William G. Inglis (1954-11-01). "XCIX.—On some nematodes from Indian vertebrates. I. Birds". Annals and Magazine of Natural History. 7 (83): 821–826. doi:10.1080/00222935408651795. ISSN 0374-5481. 
  18. ^ Bilqees, F. M.; Khan, A.; Khatoon, N.; Khatoon, Sh. (2007). "Acanthocephala from eagle of Karachi with descriptions of two new species". Proceedings of Parasitology. 43: 15–26.
  19. ^ Levine, Norman D. (1982). "The Genus Atoxoplasma (Protozoa, Apicomplexa)". The Journal of Parasitology. 68 (4): 719–723. doi:10.2307/3280933. ISSN 0022-3395. 
  20. ^ Tendeiro, J (1988). "Etudes sur les Colpocephalum (Mallophaga, Menoponidae) parasites des Falconiforms 1. Groupe zerafae Price & Beer" (PDF). Bonn. Zool. Beitr. 39: 77–102.
  21. ^ Harness, Richard E. (2013/12). "Avian Electrocutions in Western Rajasthan, India". Journal of Raptor Research. 47 (4): 352–364. doi:10.3356/JRR-13-00002.1. ISSN 0892-1016.