Efek Peltier adalah teori yang menyatakan bahwa penyerapan panas dapat terjadi pada dua penghantar listrik yang diberi arus listrik pada suhu yang berbeda. Kondisi kedua penghantar adalah terhubung di bagian permukaannya. Rambatan panas yang timbul setiap detik menyebabkan kenaikan suhunya sebanding dengan arus listrik yang mengalir.[1] Efek Peltier ditemukan oleh Jean Charles Athanase Peltier pada tahun 1834. Penyerapan panas dan pelepasan panas pada tingkat subatomik. Efek Peltier hanya terjadi pada dua jenis bahan listrik yang berbeda. Perbedaan tingkat energi material menentukan besarnya efek Peltier. Pengamatan efek Peltier sangat jelas pada semikonduktor tipe p dan tipe n. Elektron dapat berpindah dari material tipe p ke material tipe n dan sebaliknya. Perpindahan dari tipe p ke tipe n menandakan elektron berpindah ke energi yang lebih tinggi untuk menyerap energi di sekitarnya. Sedangkan perpindahan elektron dari bahan tipe n ke bahan tipe p menandakan elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih rendah untuk melepaskan energi ke sekitarnya.[2]

Referensi sunting

  1. ^ Gertshen, C., Kneser, H.O., dan Vogel, H. (1996). Fisika: Listrik, Magnet, dan Optik (PDF). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. hlm. 96. ISBN 979-459-693-0. 
  2. ^ Patil, dkk. (2017). "Thermoelectric Refrigeration Using Peltier Effect" (PDF). International Journal of Engineering Sciences & Research Technology. 6 (5): 614. doi:10.5281/zenodo.800636. ISSN 2277-9655.