East Timor and Indonesia Action Network

Merupakan Organisasi Nirlaba Di Amerika

The East Timor and Indonesia Action Network (ETAN) adalah organisasi nirlaba Amerika Serikat yang memperjuangkan hak asasi manusia di seluruh Asia Tenggara dan Oseania. ETAN didirikan pada tahun 1991 untuk mendukung hak penentuan nasib sendiri Timor Leste. Pada tahun 2001, tujuan ini terwujud ketika rakyat Timor Leste menyatakan merdeka. Sejak itu, ETAN berfokus memperjuangkan keadilan dan penentuan nasib sendiri di Timor Leste dan kawasan sekitarnya.

The East Timor and Indonesia Action Network
Tanggal pendirianNovember 1991
FokusMelindungi hak asasi manusia, keadilan, dan penentuan nasib sendiri di Indonesia.
AsalDibentuk sebagai tanggapan atas pembantaian Dili untuk memulihkan kemerdekaan Timor Leste[1]
Wilayah layanan
Indonesia dan Timor Leste
Tokoh penting
John M. Miller,[2] Koordinator Nasional[3]
Pendapatan
Sumbangan
Situs webHalaman web ETAN
Tujuannya tercapai pada tahun 2001

Profil sunting

 
Aksi unjuk rasa ETAN yang memprotes pembantaian Santa Cruz

ETAN berpengalaman 20 tahun mengadvokasi rakyat Timor Leste dan Indonesia. Organisasi ini didirikan pada bulan November 1991 untuk mendukung penentuan nasib sendiri dan hak asasi rakyat Timor Leste sesuai Deklarasi Hak Asasi Manusia Universal, Resolusi Majelis Umum PBB tentang dekolonisasi tahun 1960, dan resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB tentang Timor Leste.[4]

Aktivisme sunting

ETAN menerbitkan West Papua Report bekerja sama dengan West Papua Advocacy Team (WPAT) secara berkala sejak November 2007.[5]

Pada musim semi 2007, Timor Leste mengadakan pemilihan umum nasional pertama pasca-kemerdekaan. Organisasi sipil Timor Leste yang ingin mengawasi proses pemilu meminta bantuan ETAN. ETAN kemudian membentuk proyek pemantauan bernama Solidarity Observer Mission for East Timor (SOMET).[6]

Sikap politik sunting

ETAN aktif mendukung kemerdekaan Timor Leste dan Papua Barat dari Indonesia sejak 2007.

Pada tahun 2008, Komisi Kebenaran dan Persahabatan yang disponsori PBB menerbitkan laporan tentang "kampanye kekerasan terorganisasi" dan "pelanggaran HAM berat berbentuk kejahatan terhadap kemanusiaan" oleh Indonesia.[7] ETAN menyambut sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengakui fakta-fakta yang diungkap oleh komisi ini, tetapi menunjukkan bahwa sejauh ini belum ada pejabat Indonesia yang diadili untuk memulihkan "tanggung jawab institusional".[7]

ETAN menolak pengangkatan[8] Laksamana Dennis C. Blair sebagai Director of National Intelligence oleh Barack Obama. Menurut ETAN, "Aksi-aksinya mencerminkan kegagalannya memperbaiki sikap militer Indonesia dan memperkuat kekebalan hukum yang dinikmati pejabat senior Indonesia sampai sekarang."[9] Blair bertemu Jenderal Wiranto di Jakarta pada April 1999, tidak lama setelah pengungsi yang berlindung di gereja dibunuh menggunakan parang oleh milisi yang disokong oleh militer Indonesia.[9]

ETAN mempermasalahkan beberapa hal, termasuk kebijakan Amerika Serikat di Asia Tenggara dan Oseania, eksploitasi migas, ganti rugi dan akuntabilitas pelanggaran HAM masa lalu dan masa kini.[10] Organisasi ini memperjuangkan hak masyarakat Papua Barat sekaligus kemerdekaannya dari Indonesia.

ETAN menentang Treaty on Certain Maritime Arrangements in the Timor Sea (CMATS) di ladang minyak Greater Sunrise. Koordinator Nasional ETAN di Amerika Serikat, John Miller, menyurati pemerintah Australia, "Australia mengutamakan kepentingan finansial jangka pendek perusahaan minyaknya sendiri dan negara lain dan mengabaikan prinsip dasar demokrasi, aturan hukum, keadilan ekonomi, dan kedaulatan nasional. Namun, Timor Leste akan mendapat bagi hasil sumber daya alam yang lebih besar di bawah CMATS daripada International Unitization Agreement."[11]

Misi utamanya tercapai pada tahun 2001. Halaman webnya berisi isu-isu terkini yang terjadi di Asia Tenggara dan dukungan dari sejumlah tokoh politik.[4]

ETAN adalah lembaga nirlaba yang menerima sumbangan dari masyarakat. Lembaga ini berpusat di Amerika Serikat dan para pendukungnya berkampanye di seluruh dunia.[12]

Order of Timor sunting

Pada Mei 2012, ulang tahun ke-10 kemerdekaan Timor Leste, ETAN dianugerahi Ordem de Timor Leste oleh pemerintah Timor Leste atas jerih payahnya mendukung pembebasan negara tersebut.[13]

Lihat pula sunting

Bacaan lanjutan sunting

Referensi sunting

  1. ^ "About ETAN". "ETAN was founded following the November 12 Santa Cruz massacre of more than 270 peaceful protestors in a cemetery in Dili, Timor-Leste. The few western reporters present exposed the brutality of the occupying Indonesian military. ETAN was founded to support Timor-Leste’s right to self-determination and to end U.S. military and political support for the illegal occupation." - ETAN website
  2. ^ Contact list & Stats[pranala nonaktif permanen] Idealist
  3. ^ "15 Years After East Timor Massacre, Calls for Accountability Continue". Past Shows. Democracy Now!. 13 Nov 06. Diakses tanggal 19 Dec 08. 
  4. ^ a b "About ETAN". 
  5. ^ West Papua Report
  6. ^ "Timor-Leste Votes in 2007". ETAN. December 2006. Diakses tanggal 7 Jan 2009. 
  7. ^ a b Indonesia regrets 1999 violence in Timor Firdia Lisnawati, Associated Press. Seattle Times, July 15, 2008 "Impunity continues for Indonesian perpetrators of the countless crimes against humanity in East Timor" - John Miller, ETAN
  8. ^ Randall Mikkelsen (18 Dec 08). "Obama chooses Adm. Blair as intel chief: source". Reuters. Diakses tanggal 20 Dec 08. 
  9. ^ a b "Op-Ed Contributor: ETAN opposes Adm. Blair as Director of National Intelligence". News Blaze. 6 Dec 08. Diakses tanggal 20 Dec 08. 
  10. ^ "Current Issues Pages". Diakses tanggal 19 Dec 08. 
  11. ^ John Miller. "Submission to Joint Standing Committee on Treaties Inquiry into Maritime Arrangements Treaty with East Timor" (PDF). Diakses tanggal 19 Dec 08. 
  12. ^ Solidarity in an Age of Globalization: The Transnational Movement for East Timor and U.S. Foreign Policy, Brad Simpson. Peace and Change, Vol. 29, No. 3&4, July 2004. Peace History Society and Peace and Justice Studies Association
  13. ^ ETAN Receives Highest Honor from Timor-Leste

Pranala luar sunting