Surel

metode pertukaran pesan digital secara elektronik antara orang-orang melalui jaringan
(Dialihkan dari E-mail)

Surel, surat elektronik, suratron, ratron, pos-el, atau pos elektronik (bahasa Inggris: email, electronic mail) adalah sarana kirim mengirim surat melalui jalur jaringan komputer, misalnya internet.

Et, sebuah bagian dari setiap SMTP kotak surel[1]
Lima langkah dalam proses pengiriman surel.

Dengan surat konvensional, pengirim perlu membayar per pengiriman dengan membeli prangko. Tetapi, surel umumnya biaya yang dikeluarkan hanyalah biaya untuk membayar sambungan internet. Namun ada pengecualian, misalnya surel ke ponsel, kadang pembayarannya ditagih per pengiriman.

Sejarah

sunting

Surat elektronik sudah mulai dipakai pada tahun 1960-an. Pada saat itu internet belum terbentuk, yang ada hanyalah kumpulan komputer bingkai utama yang terbentuk sebagai jaringan. Mulai tahun 1980-an, surat elektronik sudah bisa dinikmati oleh khalayak umum. Sekarang ini banyak perusahaan pos di berbagai negara yang menurun penghasilannya disebabkan masyarakat sudah tidak memakai jasa pos lagi.

Surel Pertama Di Dunia

sunting

Konsep surel pertama kali dikemukakan oleh Ray Tomlinson pada akhir tahun 1971. Ray Tomlinson pada saat itu bekerja untuk Bolt Beranek and Newman "BBN" milik lembaga pertahanan Amerika. Pada awalnya Ray bereksperimen dengan program komputer yang bernama SNDMSG yang pada saat itu digunakan untuk meninggalkan pesan pada komputer, sehingga orang yang memakai komputer dapat membaca pesan yang ditinggalkan oleh pemakai komputer. Pada saat itu normal ketika banyak orang menggunakan komputer yang sama secara bergantian.

Eksperimen Ray kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan SNDMSG melalui protokol berkas (file protocol) yang bernama CYPNET sehingga program SNDMSG dapat mengirimkan pesan ke komputer lain, namun masih berada dalam satu jaringan ARPAnet. Eksperimen tersebut berhasil dan Itulah awal terciptanya surel.

Pesan surel pertama kali yang dikirim oleh Ray pada 1971 merupakan surel pertama di dunia. Isi pesan berupa "kata-kata tes" sepenuhnya dilupakan, kemungkinan pesan pertama yang dikirimkannya adalah QWERTYUIOP atau huruf serupa," kata Ray dalam akun Flickr miliknya. Pada tahun 1972, Ray mengenalkan lambang @ (dalam Indonesia dibaca ET) sebagai identitas surel untuk memisahkan antara Identitas pengguna dengan domain. @ (dalam bahasa Inggris ditulis AT) artinya adalah di.

Alamat surel

sunting

Struktur alamat surel, sebagai contoh:

surelsaya@surabaya.vibriel.net.id

Keterangan:

  • surelsaya: nama kotak surat (mailbox) atau nama pengguna (username) yang ingin dituju dalam mailserver
  • surabaya.vibriel.net.id: nama mailserver tempat pengguna yang dituju, rinciannya:
    • surabaya: subdomain (milik pemegang nama domain), biasanya merujuk ke suatu komputer dalam lingkungan pemilik domain
    • vibriel: nama domain, biasanya menunjukkan nama perusahaan/organisasi/perorangan (Vibriel)
    • net: second level domain, menunjukkan bahwa domain ini termasuk kategori networking (net)
    • id: top level domain, menunjukkan bahwa domain ini terdaftar di otoritas domain Indonesia (id)

Metode pengiriman

sunting

Untuk mengirim surat elektronik kita memerlukan suatu program mail-client. Surat elektronik yang kita kirim akan melalui beberapa poin sebelum sampai di tujuan. Mulai dari surat elektronik dikirim → Internet → POP3 server penyedia surel penerima → mail client (di komputer si penerima) → surat elektronik dibaca si penerima

Terlihat surat elektronik yang terkirim hanya melalui 5 poin (selain komputer pengirim dan penerima). Sebenarnya lebih dari itu sebab setelah surat elektronik meninggalkan POP3 server maka itu akan melalui banyak server-server lainnya. Tidak tertutup kemungkinan surat elektronik yang kita kirim disadap orang lain. Maka dari itu bila surat elektronik yang kita kirim mengandung isi yang sensitif sebaiknya kita melakukan tindakan pencegahan, dengan mengacak (enkripsi) data dalam surat elektronik tersebut (contohnya menggunakan PGP, sertifikat digital, dan lain-lain)

Cara membaca surat elektronik

sunting

Surat elektronik pada mulanya disimpan di dalam sebuah miladen (mailserver). Biasanya bila seseorang memakai koneksi ISP untuk sambungan ke internet, ia akan diberikan satu surat elektronik gratis. Surat elektronik yang diterima akan disimpan di server surat elektronik ISP.

Ada dua cara untuk mengakses surat elektronik:

  • Dengan cara menggunakan peramban web, seperti Mozilla Firefox. Metode ini disebut sebagai web-based, artinya kita menggunakan media web sebagai perantara ke kotak surat elektronik. Contoh: Yahoo! Mail dan Gmail. Untuk menggunakannya, pengguna haruslah dalam keadaan daring. Layanan surat elektronik berbasis web biasanya disediakan oleh penyelenggara layanan surel gratis.
  • Menggunakan program pengakses surat elektronik, seperti: Microsoft Outlook, Windows Mail, Mozilla Thunderbird. Dengan menggunakan program seperti ini, seseorang harus mengetahui konfigurasi yang bisa didapat dari ISP. Keuntungannya adalah dapat membaca surat elektronik tanpa perlu terhubung secara terus-menerus dengan internet dan puluhan surat elektronik dapat diterima dan dikirimkan secara bersama-sama sekaligus. Kelebihan yang lainnya adalah perangkat lunak ini menyediakan fungsi-fungsi penyuntingan dan pembacaan surel secara luring. Dengan demikian biaya koneksi ke internet dapat dihemat.

Etika penggunaan surat elektronik

sunting

Etika dalam surat elektronik sama dengan etika dalam menulis surat biasa. Ada surat elektronik yang isinya formal ada yang informal. Beberapa poin penting:

  • Jangan mengirim surat elektronik dengan lampiran yang terlalu besar (lebih dari 512 kB). Tidak semua orang mempunyai akses Internet yang cepat, dan ada kemungkinan lampiran tersebut melebihi kapasitas surat elektronik penerima, sehingga akan ditolak miladen (mailserver) penerima. Selain itu, perhatikan juga bahwa beberapa penyedia surat elektronik juga menerapkan batasan tentang jumlah, jenis, dan ukuran surat elektronik yang dapat diterima (dan dikirim) penggunanya,
  • Jangan mengirim lanjut (forward) surat elektronik tanpa berpikir kegunaan bagi orang yang dituju.
  • Selalu isi kolom subjek, jangan dibiarkan kosong.
  • Dalam mengutip tulisan orang lain, selalu usahakan mengutip seperlunya, jangan mau gampangnya mengutip seluruh tulisan orang itu:
    • dalam menjawab surat elektronik orang lain, kutip bagian yang kita tanggapi saja, selain lebih jelas juga tidak memakan waktu / jatah akses penerima,
    • dalam mengutip tulisan orang ketiga, ingat hak cipta: kutip sesedikit mungkin dan rujuk ke tulisan aslinya.
  • Jangan menggunakan huruf kapital karena dapat menimbulkan kesan anda BERTERIAK.
  • Gunakan kata-kata dengan santun. Adakalanya sesuatu yang kita tulis akan terkesan berbeda dengan apa yang sebetulnya kita maksudkan.

Keamanan

sunting

Keamanan data di surat elektronik tidaklah terjamin dan selalu ada risiko terbuka untuk umum, dalam artian semua isinya dapat dibaca oleh orang lain. Hal ini disebabkan oleh karena surat elektronik itu akan melewati banyak peladen sebelum sampai di tujuan. Tidak tertutup kemungkinan ada orang yang menyadap surat elektronik yang dikirimkan tersebut.

Surat elektronik dapat diamankan dengan melakukan enkripsi. Salah satu program enkripsi yang populer adalah PGP (Pretty Good Privacy). Dengan memakai PGP maka isi akan dienkripsi, dan hanya orang yang tertuju dapat mendekripsi dan membaca surat elektronik tersebut. Kerugiannya adalah membuat repot pihak pengirim dan penerima (karena keduanya harus memiliki program PGP, dan pengirim juga harus memiliki kunci umum penerima, dan melakukan enkripsi pesan dengan kunci tersebut).

Masalah

sunting

Batasan ukuran lampiran

sunting

Pesan email dapat memiliki satu atau lebih lampiran, yang merupakan berkas tambahan yang dilampirkan ke dalam email. Lampiran umumnya mencakup dokumen Microsoft Word, dokumen PDF, dan gambar hasil pemindaian dari dokumen-dokumen kertas. Pada prinsipnya, tidak ada batasan teknis pada ukuran atau jumlah lampiran. Namun, dalam praktiknya, klien email, server, dan penyedia layanan Internet menerapkan berbagai batasan pada ukuran berkas atau email lengkap – umumnya menjadi 25MB atau kurang.[2][3][4] Selain itu, karena alasan teknis, ukuran lampiran seperti yang terlihat oleh sistem transportasi ini dapat berbeda dari apa yang dilihat oleh pengguna,[5] yang dapat membingungkan pengirim ketika mencoba menilai apakah mereka dapat mengirim berkas melalui email dengan aman. Jika berkas lebih besar perlu dibagikan, berbagai layanan layanan hosting berkas tersedia dan umum digunakan.[6][7]

Kelebihan informasi

sunting

Kemampuan email yang digunakan oleh pekerja pengetahuan dan karyawan "kerah putih" telah memunculkan keprihatinan bahwa penerima menghadapi "kelebihan informasi" dalam menghadapi peningkatan volume email.[8][9] Dengan pertumbuhan perangkat seluler, secara default karyawan juga dapat menerima email terkait pekerjaan di luar jam kerja mereka. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan stres dan penurunan kepuasan dalam bekerja. Beberapa pengamat bahkan berargumen bahwa hal ini dapat memiliki dampak ekonomi negatif yang signifikan,[10] karena upaya untuk membaca banyak email dapat mengurangi produktivitas.

"Spam" email adalah email massal yang tidak diminta. Biaya rendah untuk mengirim email semacam itu berarti bahwa pada tahun 2003, hingga 30% dari total lalu lintas email adalah spam,[11][12][13][14] dan mengancam kegunaan email sebagai alat praktis. CAN-SPAM Act of 2003 di Amerika Serikat dan undang-undang serupa di tempat lain[15] memiliki beberapa dampak, dan sejumlah teknik anti-spam yang efektif sekarang sebagian besar mengurangi dampak spam dengan menyaring atau menolaknya untuk sebagian besar pengguna,[16] tetapi volume yang dikirim masih sangat tinggi—dan semakin banyak terdiri bukan dari iklan produk, melainkan konten atau tautan jahat.[17] Pada September 2017, misalnya, proporsi spam terhadap email sah meningkat menjadi 59,56%.[18] Persentase email spam pada tahun 2021 diperkirakan mencapai 85%.[19]

Malware

sunting

Ada berbagai jenis email berbahaya. Ini mencakup berbagai jenis penipuan email, termasuk penipuan "rekayasa sosial" seperti "Nigerian letters" penipuan "advance-fee scam", hingga phising, email bomardment, dan cacing email.

Pemalsuan email

sunting

Pemalsuan email terjadi ketika header pesan email dirancang untuk membuat pesan terlihat berasal dari sumber yang dikenal atau tepercaya. Metode spam dan phishing biasanya menggunakan pemalsuan untuk menyesatkan penerima tentang asal pesan sebenarnya. Pemalsuan email dapat dilakukan sebagai lelucon, atau sebagai bagian dari upaya kriminal untuk menipu individu atau organisasi. Contoh pemalsuan email yang berpotensi menipu adalah jika seseorang membuat email yang tampak seperti faktur dari perusahaan besar, dan kemudian mengirimkannya kepada satu atau lebih penerima. Dalam beberapa kasus, email palsu ini mencakup logo organisasi yang dimaksud dan bahkan alamat emailnya dapat terlihat sah.

Serangan Email bom

sunting

Serangan bom email adalah pengiriman sengaja sejumlah besar pesan ke alamat target. Beban yang berlebihan pada alamat email target dapat membuatnya tidak dapat digunakan dan bahkan dapat menyebabkan server email mengalami kerusakan.

Kekhawatiran Privasi

sunting

Saat ini, penting untuk membedakan antara email Internet dan sistem email internal. Email Internet dapat melakukan perjalanan dan disimpan di jaringan dan komputer tanpa kendali pengirim atau penerima. Selama waktu transit, dimungkinkan pihak ketiga membaca atau bahkan mengubah kontennya. Sistem email internal, di mana informasinya tidak pernah meninggalkan jaringan organisasi, mungkin lebih aman, meskipun personel teknologi informasi dan orang lain yang fungsinya mungkin melibatkan pemantauan atau pengelolaan dapat mengakses email karyawan lain.

Privasi email, tanpa beberapa langkah keamanan, dapat terancam karena:

  • pesan email umumnya tidak dienkripsi.
  • pesan email harus melalui komputer-komputer perantara sebelum mencapai tujuannya, artinya relatif mudah bagi orang lain untuk mencegat dan membaca pesan.
  • banyak Penyedia Layanan Internet (ISP) menyimpan salinan pesan email di server email mereka sebelum disampaikan. Cadangan ini dapat tetap ada selama beberapa bulan di server mereka, meskipun dihapus dari kotak surat.
  • bidang "Received:"- dan informasi lain dalam email sering dapat mengidentifikasi pengirim, mencegah komunikasi anonim.
  • web bug yang tertanam secara tidak terlihat dalam konten HTML dapat memberi tahu pengirim setiap email setiap kali sebuah email ditampilkan sebagai HTML (beberapa klien surel melakukan ini ketika pengguna membaca atau membaca ulang surel tersebut) dan dari alamat IP mana. Ini juga dapat mengungkapkan apakah sebuah email dibaca di smartphone atau PC, atau perangkat Apple Mac melalui user agent string.

Ada aplikasi kriptografi yang dapat digunakan sebagai upaya penanggulangan satu atau lebih dari hal-hal di atas. Misalnya, Jaringan Pribadi Virtual atau jaringan Tor dapat digunakan untuk mengenkripsi lalu lintas dari mesin pengguna ke jaringan yang lebih aman, sementara GPG, PGP, SMEmail,[20] atau S/MIME dapat digunakan untuk enkripsi pesan end-to-end, dan SMTP STARTTLS atau SMTP melalui Transport Layer Security/Secure Sockets Layer dapat digunakan untuk mengenkripsi komunikasi untuk satu lompatan surel antara klien SMTP dan server SMTP.

Selain itu, banyak agen pengguna surat tidak melindungi login dan kata sandi, membuatnya mudah diintersep oleh penyerang. Skema otentikasi terenkripsi seperti SASL mencegah hal ini. Akhirnya, file lampiran memiliki banyak bahaya yang sama seperti yang ditemukan dalam berbagi file peer-to-peer. Berkas terlampir dapat berisi trojan atau virus.

Kontrak Hukum

sunting

Mungkin bagi pertukaran email untuk membentuk kontrak yang mengikat, sehingga pengguna harus berhati-hati dengan apa yang mereka kirim melalui korespondensi email.[21][22] Blok tanda tangan pada email dapat diartikan sebagai pemenuhan persyaratan tanda tangan untuk kontrak.[23]

Flaming

sunting

Flaming terjadi ketika seseorang mengirim pesan (atau banyak pesan) dengan konten marah atau bermusuhan. Istilah ini berasal dari penggunaan kata incendiary untuk menggambarkan diskusi email yang sangat memanas. Kemudahan dan impersonalitas komunikasi email berarti bahwa norma sosial yang mendorong kecivitan secara langsung atau melalui telepon tidak ada dan kecivitan bisa terlupakan.[24]

Kebangkrutan Email

sunting

Juga dikenal sebagai "kelelahan email", kebangkrutan email terjadi ketika pengguna mengabaikan sejumlah besar pesan email setelah tertinggal dalam membaca dan menjawabnya. Alasan tertinggal sering kali disebabkan oleh kelebihan informasi dan rasa umum bahwa ada begitu banyak informasi sehingga tidak mungkin membacanya semua. Sebagai solusi, orang kadang-kadang mengirim pesan "standar" yang menjelaskan bahwa kotak masuk email mereka penuh, dan bahwa mereka sedang dalam proses membersihkan semua pesan. Profesor hukum dari Universitas Harvard, Lawrence Lessig, diakui sebagai orang yang menciptakan istilah ini, tetapi ia mungkin hanya mempopulerkannya.[25]

Internasionalisasi

sunting

Awalnya, layanan surat SMTP sepenuhnya berbasis teks ASCII. MIME sekarang memungkinkan konten tubuh teks dan beberapa konten header teks dalam set karakter internasional, tetapi header lain dan alamat email menggunakan UTF-8, sementara standar[26][27] belum secara luas diadopsi.[28][29]

Pelacakan surel yang dikirim

sunting

Layanan surat SMTP asli menyediakan mekanisme terbatas untuk melacak pesan yang dikirim, dan tidak ada untuk memverifikasi bahwa pesan telah terkirim atau dibaca. Ini memerlukan setiap server surat harus mengirimkannya atau mengembalikan pemberitahuan kegagalan (pesan pantulan), tetapi bug perangkat lunak dan kegagalan sistem dapat menyebabkan pesan hilang. Untuk mengatasi ini, IETF memperkenalkan Notifikasi Status Pengiriman (penerimaan pengiriman) dan Notifikasi Disposisi Pesan (penerimaan kembali); Namun, ini tidak secara universal diimplementasikan dalam produksi.

Banyak ISP sekarang dengan sengaja menonaktifkan laporan tidak terkirim (NDR) dan penerimaan pengiriman karena aktivitas spammer:

  • Laporan Pengiriman dapat digunakan untuk memverifikasi apakah alamat ada dan jika ya, ini mengindikasikan kepada spammer bahwa alamat tersebut tersedia untuk dikirim spam.
  • Jika spammer menggunakan alamat email pengirim palsu (email spoofing), maka alamat email yang tidak bersalah yang digunakan dapat dibanjiri dengan NDR dari banyak alamat email tidak valid yang mungkin telah dicoba oleh spammer untuk dikirim surat. NDR ini kemudian merupakan spam dari ISP ke pengguna yang tidak bersalah.

Dalam ketiadaan metode standar, sejumlah sistem berbasis web bug telah dikembangkan. Namun, ini sering dilihat sebagai hal yang tidak jujur atau menimbulkan kekhawatiran privasi,[30][31] dan hanya berfungsi dengan klien email yang mendukung rendering HTML. Banyak klien surat sekarang secara default tidak menampilkan "konten web".[32] Penyedia Webmail juga dapat mengganggu web bug dengan memuat prapemetaan gambar.[33]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "RFC 5321 - Simple Mail Transfer Protocol". Data Tracker. Diakses tanggal 7 Juli 2022. 
  2. ^ "Setting Message Size Limits in Exchange 2010 and Exchange 2007" Diarsipkan 2013-02-12 di Wayback Machine..
  3. ^ "Google updates file size limits for Gmail and YouTube", geek.com Diarsipkan 2011-12-19 di Wayback Machine..
  4. ^ "Maximum attachment size", mail.google.com Diarsipkan 15 Oktober 2011 di Wayback Machine..
  5. ^ Walther, Henrik (Januari 2009). "Kenaikan Ukuran Lampiran yang Misterius, Replikasi Folder Publik, dan Lainnya". Exchange Queue & A. TechNet Magazine. Diakses tanggal 7 November 2021 – via Microsoft Docs. 
  6. ^ "Mengirim berkas besar kepada orang lain" Diarsipkan 7 Agustus 2016 di Wayback Machine., Microsoft.com
  7. ^ "8 cara mengirim lampiran besar melalui email" Diarsipkan 2 Juli 2016 di Wayback Machine., Chris Hoffman, 21 Desember 2012, makeuseof.com
  8. ^ Radicati, Sara. "Laporan Statistik Email, 2010" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 September 2011. 
  9. ^ Gross, Doug (20 Oktober 2010). "Selamat Hari Kelebihan Informasi!". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Oktober 2015. Diakses tanggal 24 Maret 2019. 
  10. ^ Stross, Randall (20 April 2008). "Berjuang untuk Menghindari Tsunami Email". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2009. Diakses tanggal 1 Mei 2010. 
  11. ^ "Melihat Spam? Bagaimana Merawat Data Analisis Google Anda". sitepronews.com. 4 Mei 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 November 2017. Diakses tanggal 5 September 2017. 
  12. ^ Rich Kawanagh. Daftar sepuluh spam email teratas tahun 2005. Berita ITVibe, 2 Januari 2006, ITvibe.com Diarsipkan 20 Juli 2008 di Wayback Machine.
  13. ^ Cara Microsoft kalah dalam perang melawan spam Salon.com Diarsipkan 29 Juni 2008 di Wayback Machine.
  14. ^ "The Origin of the Word "Spam" – And What Makes an Email Spam". zerobounce.net. 12 mei 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 mei 2023. Diakses tanggal 20 juni 2023. 
  15. ^ Undang-Undang Spam 2003 (PDF Diarsipkan 11 September 2006 di Wayback Machine.)
  16. ^ "Google Mengatakan AI-nya Menangkap 99,9 Persen Spam Gmail" Diarsipkan 16 September 2016 di Wayback Machine., Cade Metz, 9 Juli 2015, wired.com
  17. ^ "Spam dan phishing pada K1 2016" Diarsipkan 9 Agustus 2016 di Wayback Machine., 12 Mei 2016, securelist.com
  18. ^ "Laporan Spam dan Phishing Kaspersky Lab". 26 Mei 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Juli 2018. Diakses tanggal 17 Juli 2018. 
  19. ^ "Statistik Penggunaan Email 2021". 5 Oktober 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Oktober 2021. Diakses tanggal 5 Oktober 2021. 
  20. ^ SMEmail - Protokol Baru untuk Surel Aman di Lingkungan Seluler, Prosiding Konferensi Jaringan dan Aplikasi Telekomunikasi Australia (ATNAC'08), hlm. 39–44, Adelaide, Australia, Des. 2008.
  21. ^ "Ketika Pertukaran Email Menjadi Kontrak yang Mengikat". law.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Juni 2019. Diakses tanggal 6 Desember 2019. 
  22. ^ Catarina, Jessica; Feitel, Jesse (2019). "Pembentukan Kontrak Secara Tidak Sengaja melalui Email Menurut Hukum New York: Pembaruan". Syracuse Law Review. 69. 
  23. ^ Corfield, Gareth. "Putusan pengadilan Inggris mengatakan bahwa blok tanda tangan email dapat menandatangani kontrak yang mengikat". The Register. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Oktober 2019. Diakses tanggal 6 Desember 2019. 
  24. ^ S. Kiesler; D. Zubrow; A.M. Moses; V. Geller (1985). "Perasaan dalam komunikasi berbasis komputer: sebuah percobaan dalam diskusi terminal-ke-terminal secara bersamaan". Human-Computer Interaction. 1: 77–104. doi:10.1207/s15327051hci0101_3. 
  25. ^ Barrett, Grant (23 Desember 2007). "All We Are Saying". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2009. Diakses tanggal 24 Desember 2007. 
  26. ^ "Internationalized Domain Names (IDNs) | Registry.In". registry.in. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Mei 2016. Diakses tanggal 17 Oktober 2016. 
  27. ^ Pexton, Patrick B. https://taisao.info/ tanggal 16 Mei 2018. Diakses tanggal 22 Oktober 2018.
  28. ^ "DataMail: Layanan Email Linguistik Gratis Pertama di Dunia Mendukung Delapan Bahasa India". Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Oktober 2016. 
  29. ^ "Made In India 'Datamail' Memberdayakan Rusia Dengan Alamat Email dalam Bahasa Rusia - Digital Conqueror". 7 Desember 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Maret 2017. 
  30. ^ Amy Harmon (22 November 2000). "Perangkat Lunak Pelacakan E-Mail Menimbulkan Kekhawatiran Privasi". The New York Times. Diakses tanggal 13 Januari 2012. 
  31. ^ "About.com". Email.about.com. 19 Desember 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Agustus 2016. Diakses tanggal 9 Januari 2014. 
  32. ^ "Outlook: Web Bugs & Blok Gambar HTML Diblokir" Diarsipkan 18 Februari 2015 di Wayback Machine., slipstick.com
  33. ^ "Gmail meledakkan pemasaran surel..." Diarsipkan 7 Juni 2017 di Wayback Machine., Ron Amadeo, 13 Desember 2013, Ars Technica